TRIBUNNEWS.COM - Dalam kegiatan ekonomi terdapat permintaan dan penjualan.
Seseorang dapat melakukan proses produksi berdasarkan jumlah permintaan pasar.
Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masing-masing rumah tangga konsumsi.
Permintaan pasar dapat mempengaruhi perkembangan suatu produk agar selalu menyesuaikan dengan jenis barang dan jasa yang paling banyak dibutuhkan.
Sehingga, permintaan dan penjualan memiliki hubungan yang saling membutuhkan.
Selengkapnya tentang permintaan dalam ilmu ekonomi, mari simak rangkuman berikut ini.
Baca juga: Mengenal Ekonomi Makro: Pengertian, Ruang Lingkup, Tujuan, dan Kebijakan Ekonomi Makro
Permintaan (Demand)
Dikutip dari Investopedia, permintaan adalah prinsip ekonomi yang mengacu pada keinginan konsumen untuk membeli barang dan jasa dan kesediaan untuk membayar harga untuk barang atau jasa tertentu.
Dengan menganggap semua faktor lain konstan, kenaikan harga barang atau jasa akan menurunkan jumlah yang diminta, dan sebaliknya.
Ada dua jenis permintaan, yaitu:
1. Permintaan pasar adalah jumlah total yang diminta di semua konsumen di pasar untuk barang tertentu.
2. Permintaan agregat adalah permintaan total untuk semua barang dan jasa dalam suatu perekonomian.
Beberapa strategi stocking sering diperlukan untuk menangani permintaan.
Permintaan mengacu pada keinginan konsumen untuk membeli barang dan jasa pada harga tertentu.
Permintaan dapat diartikan sebagai permintaan pasar untuk barang tertentu atau permintaan agregat untuk total semua barang dalam suatu perekonomian.
Permintaan, bersama dengan penawaran, menentukan harga aktual barang dan volume barang yang berpindah tangan di pasar.
Baca juga: Mengenal 5 Sistem Ekonomi di Dunia, Kelebihan dan Kekurangannya, Ekonomi Tradisional hingga Terpusat
Permintaan Pasar vs. Permintaan Agregat
Pasar dalam suatu perekonomian memiliki serangkaian keadaan yang berbeda, serta bervariasi dalam jenis dan derajatnya.
Permintaan agregat mengacu pada permintaan total oleh semua konsumen untuk semua barang dan jasa dalam suatu perekonomian di semua pasar untuk barang individu.
Agregat mencakup semua barang dalam suatu perekonomian, sehingga agregat tidak sensitif terhadap persaingan atau substitusi antara barang-barang yang berbeda.
Selain itu, agregat tidak terpengaruh perubahan preferensi konsumen antara berbagai barang dengan cara yang sama seperti permintaan di pasar barang individual.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Permintaan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan, baik turun maupun naik.
Berikut ini faktor yang mempengaruhi permintaan, dikutip dari Investopedia:
1. Faktor lapangan kerja
Lapangan kerja dapat menjadi faktor yang mempengaruhi permintaa barang karena berkaitan dengan kemampuan konsumen.
Semakin banyak orang yang menerima penghasilan tetap dan berharap untuk terus menerimanya, maka semakin banyak orang yang melakukan pembelian/pengeluaran tidak terbatas.
Tingkat pengangguran dapat menjadi indikasi utama ekonomi untuk menentukan permintaan barang dan jasa yang dibutuhkan konsumen.
2. Pendapatan Konsumen
Setiap konsumen memiliki kemampuan finansial berbeda.
Tingkat gaji dapat mempengaruhi pengeluaran konsumen.
Ketika gaji terus meningkat, maka keinginan untuk membelanjakan uang menjadi lebih tinggi.
Sebaliknya, jika gaji stagnan atau justru turun, maka permintaan barang-barang konsumsi kemungkinan juga turun.
Baca juga: Manfaat Wirausaha dan Karakteristik Pengusaha Menurut Para Ahli
3. Harga/inflasi
Harga dipengaruhi oleh tingkat inflasi.
Hal ini secara alami berdampak pada pengeluaran konsumen atas barang secara signifikan.
Pengaruh harga dan inflasi menunjukkan indeks harga produsen (PPI) dan indeks harga konsumen (CPI) dianggap sebagai indikator ekonomi utama.
Tingkat inflasi yang lebih tinggi dapat mengikis daya beli, sehingga kecil kemungkinan konsumen memiliki pendapatan berlebih untuk dibelanjakan.
Mereka akan menggunakan uang untuk menutupi pengeluaran dasar seperti makanan dan perumahan daripada keinginan lainnya.
Label harga yang lebih tinggi pada barang-barang konsumsi juga menghalangi pengeluaran, sehingga permintaan barang dapat turun.
4. Suku bunga
Suku bunga juga dapat mempengaruhi tingkat pengeluaran barang-barang konsumsi secara substansial.
Banyak barang konsumen kelas atas, seperti mobil atau perhiasan, sering dibeli oleh konsumen secara kredit.
Suku bunga yang lebih tinggi membuat pembelian menjadi jauh lebih mahal dan menghalangi pengeluaran konsumen.
Jika suku bunga lebih tinggi, umumnya kredit yang diberikan lebih ketat juga, sehingga lebih sulit bagi konsumen untuk mendapatkan pembiayaan yang diperlukan untuk pembelian besar seperti mobil baru.
Biasanya, konsumen sering menunda pembelian barang mewah sampai tersedia syarat kredit yang lebih menguntungkan.
5. Kepercayaan konsumen
Kepercayaan konsumen merupakan faktor penting lain yang mempengaruhi permintaan barang konsumsi.
Terlepas dari situasi keuangan mereka, konsumen lebih mungkin untuk membeli barang-barang konsumsi dalam jumlah yang lebih besar ketika mereka yakin dengan kondisi ekonomi secara keseluruhan dan tentang masa depan keuangan pribadi mereka.
Tingkat kepercayaan konsumen yang tinggi dapat secara khusus mempengaruhi kecenderungan konsumen untuk melakukan pembelian besar dan menggunakan kredit untuk melakukan pembelian.
Sehingga, permintaan barang konsumsi meningkat ketika ekonomi yang memproduksi barang juga tumbuh.
Perekonomian yang menunjukkan pertumbuhan keseluruhan yang baik dan prospek yang stabil biasanya disertai dengan pertumbuhan sesuai permintaan barang dan jasa.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Materi Sekolah