News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Materi Sekolah

Mengenal Lapisan Atmosfer: Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer

Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Inza Maliana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi bumi - Berikut beberapa lapisan atmosfer yang terdiri dari troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut beberapa lapisan atmosfer yang terdiri dari troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer.

Atmosfer bumi terdiri atas berbagai lapisan yang memiliki karakteristik yang berbeda.

Urutan lapisan atmosfer dari bawah hingga atas adalah troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer.

Secara garis besar, atmosfer bumi terbagi menjadi 2 bagian, yakni bagian bawah dan bagian atas.

Baca juga: Apa Itu Atmosfer? Lapisan Uap yang Menyelimuti Bumi, Awalnya Terbentuk dari Letusan Gunung Berapi

Bagian bawah terdiri atas troposfer dan stratosfer, sedangkan bagian atas terdiri atas mesosfer, termosfer, dan eksosfer.

Lapisan Atmosfer (Tangkapan layar repositori.kemdikbud.go.id)

Berikut beberapa lapisan atmosfer, dikutip dari Buku IPA Kelas 7 Semester 2:

1. Troposfer

Fenomena Hujan dan Awan yang Terjadi pada Lapisan Troposfer (Tangkapan layar repositori.kemdikbud.go.id)

Sebagian besar aktivitas makhluk hidup di bumi, termasuk manusia berada pada lapisan troposfer.

Troposfer merupakan lapisan atmosfer yang berada di bagian paling bawah.

Ketinggian troposfer terhitung mulai dari permukaan laut (0 km) hingga 10 km di atas permukaan laut (dpl).

Sebagian besar bagian troposfer berbentuk uap air dan 75 persen terdiri atas gas-gas atmosfer.

Troposfer merupakan tempat berlangsungnya sistem bumi, seperti hujan, angin, salju, dan awan.

2. Stratosfer

Pesawat yang Mengudara di Stratosfer (Tangkapan layar repositori.kemdikbud.go.id)

Ketika pesawat melintas di udara, pesawat tersebut terlihat terbang di atas awan.

Namun, sebenarnya pesawat tersebut berada di lapisan stratosfer.

Stratosfer memiliki ketinggian antara 10-50 km dpl.

Lapisan stratosfer memiliki sedikit awan, tetapi tidak ada aktivitas cuaca, sehingga tidak mengganggu penerbangan.

Sebagian besar stratosfer terdiri atas gas ozon (O3).

3. Mesosfer

Fenomena Hujan Meteor pada Mesosfer (Tangkapan layar repositori.kemdikbud.go.id)

Saat melihat fenomena meteor, masyarakat akan menyaksikan bahwa seolah-olah meteor tersebut melintasi bumi dan kemudian hilang.

Namun, sebenarnya meteor sedang menuju bumi yang kemudian terbakar habis di atmosfer.

Dengan demikian, terlihat seolah-olah meteor tersebut melintasi bumi.

Lapisan atmosfer yang membakar habis meteor tersebut adalah mesosfer.

Lapisan mesosfer terletak pada ketinggian 50-85 km dpl.

Lapisan ini menjadi lapisan pelindung bumi dari benda-benda luar angkasa.

Kebanyakan meteor yang menuju bumi akan terbakar habis di mesosfer.

4. Termosfer

Ketika sebuah pesawat ulang-alik milik NASA bersamaan dengan peluncuran teleskop Hubble, teleskop tersebut mengorbit pada lapisan termosfer.

Lapisan termosfer memiliki ketinggian antara 85-500 km dpl.

Dinamakan termosfer karena suhu yang sangat panas yakni mencapai 1.982 derajat Celcius.

Selain sebagai tempat mengorbitnya teleskop Hubble dan pesawat ulang-alik, termosfer juga berfungsi sebagai pelindung bumi dari radiasi ultraviolet.

- Teleskop Hubble

Pada tahun 1985, sebuah teleskop luar angkasa yang bernama teleskop Hubble diciptakan oleh Edwin Hubble.

Lima tahun kemudian, teleskop ini di”angkasakan” oleh NASA, tepatnya tahun 1990.

Teleskop dengan massa 11.110 kg ini mengorbit pada ketinggian 559 km.

Teleskop Hubble (NET)

Teleskop Hubble sangat membantu perkembangan ilmu astronomi.

Dengan teleskop Hubble, para ilmuwan mengobservasi dan mempelajari tentang jagad raya serta objek-objek luar angkasa seperti lubang hitam (black hole), galaksi, bintang, dan lain-lain.

Pada mesosfer dan termosfer, terdapat lapisan yang memiliki partikel ion (bermuatan) yang disebut ionosfer.

Ketika mendengarkan radio pada malam hari, siaran radio dari kota lain akan terdengar lebih jelas.

Pemantulan Gelombang Radio pada Ionosfer (Tangkapan layar repositori.kemdikbud.go.id)

Hal ini disebabkan karena adanya lapisan ionosfer.

Sementara itu, pada siang hari, energi dari matahari mengenai partikel pada ionosfer yang mengakibatkan partikel tersebut menyerap gelombang radio dengan frekuensi AM.

Lalu, pada malam hari tanpa energi matahari, gelombang radio dipantulkan pada ionosfer, sehingga dapat terpancar dengan jarak yang lebih jauh.

5. Eksosfer

Satelit yang Mengorbit Bumi pada Lapisan Eksosfer (Tangkapan layar repositori.kemdikbud.go.id)

Satelit-satelit buatan yang mengitari bumi masih berada dalam atmosfer bumi, tepatnya pada lapisan eksosfer.

Lapisan eksosfer terdapat pada ketinggian lebih dari 500 km dpl.

Kandungan utama dari eksosfer adalah gas hidrogen.

Tentu diketahui bahwa pesawat luar angkasa maupun satelit yang mengorbit di eksosfer tidak dapat bergerak bebas seperti pesawat yang biasa dilihat.

Hal ini disebabkan eksosfer memiliki sedikit molekul, sehingga gaya tekan udara sangat rendah yang mengakibatkan sayap dari pesawat luar angkasa tidak berfungsi.

Pergerakan dari satelit atau pesawat luar angkasa tersebut bergantung pada mesin pendorongnya.

(Tribunnews.com/Katarina Retri)

Artikel lainnya terkait Materi Sekolah

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini