TRIBUNNEWS.COM - Agrikultur merupakan kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, sumber energi, atau untuk mengelola lingkungan hidupnya.
Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam agrikultur biasa dipahami orang sebagai budidaya tanaman, bercocok tanam, atau pembesaran hewan ternak.
Dikutip dari Buku SMP/MTS IPS Kelas VIII (2017) Oleh Mukminan, agrikultur dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan.
Misalnya pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan.
Sementara itu, upaya peningkatan perekonomian sebaiknya diusahakan dengan peningkatan berbagai sektor.
Salah satunya dari sektor agrikultur atau pertanian.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Organisasi: Pengertian, Unsur, Ciri-Ciri, Prinsip, dan Manfaatnya
Baca juga: Mengenal Lapisan Atmosfer: Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer
Mengingat jumlah penduduk Indonesia yang sangat banyak, sektor penghasil pangan harus diusahakan agar dapat memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat.
Dukungan pemerintah dalam pengembangan agrikultur antara lain berupa pemberian subsidi pupuk serta benih.
Hal ini dimaksudkan agar faktor produksi dapat ditekan sehingga harga jual produk dapat bersaing namun terjangkau.
Pemerintah juga selalu mengawasi harga-harga produk pertanian dengan tujuan untuk melindungi petani apabila harga barang terlalu rendah.
a. Potensi Agrikultur di Indonesia
Indonesia sebagai salah satu negara yang termasuk dalam wilayah tropis memiliki potensi pertanian yang sangat baik.
Salah satu produk pertanian Indonesia yang berpotensi menjadi andalan adalah produk pertanian segar dalam bentuk buah dan sayuran.
Produk lain yang turut menjadi andalan adalah rempah-rempah dan Bahan Bakar Nabati (BBN).
Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumber daya alam yang banyak untuk produk pertanian.
Pada sektor pertanian, Indonesia memiliki beragam jenis tanaman. Hal ini didukung kondisi iklim tropis.
Di bidang tanaman pangan, Indonesia memiliki tanaman unggul, seperti padi, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, dan berbagai varietas yang lain.
Sektor pertanian menyerap 35.9% dari total angkatan kerja di Indonesia dan menyumbang 14.7% bagi pendapatan nasional Indonesia (BPS: 2012).
Sektor pertanian di Indonesia merupakan kontributor besar dalam pendapatan nasional, penyerapan tenaga kerja, penyediaan pangan, dan penyediaan bahan baku industri.
Sektor pertanian juga berperan dalam memeratakan pembangunan melalui upaya pengentasan kemiskinan dan perbaikan pendapatan masyarakat.
Selain itu, sektor pertanian juga telah menjadi salah satu pembentuk budaya bangsa dan penyeimbang ekosistem.
b. Peran Agrikultur di Indonesia
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam dan tanahnya subur.
Sampai saat ini, sebagian besar masyarakat Indonesia bermatapencaharian sebagai petani.
Pertanian atau agrikultur merupakan sektor primer dalam perekonomian Indonesia.
Sektor ini merupakan sektor penting untuk menyumbang hampir setengah dari perekonomian.
Selain itu, agrikultur juga berperan sebagai penghasil devisa negara melalui ekspor.
Pembangunan sektor agrikultur Indonesia sampai saat ini masih belum dapat memberikan sumbangan yang tinggi jika dilihat dari tingkat kesejahteraan pelaku sektor dan kontribusinya pada pendapatan nasional.
Pembangunan agrikultur di Indonesia dianggap penting dari keseluruhan pembangunan nasional.
Pembangunan agrikultur atau pertanian di Indonesia mempunyai peranan penting, antara lain: potensi sumber daya alam yang besar dan beragam, pangsa terhadap pendapatan nasional yang cukup besar.
Termasuk besarnya pangsa terhadap ekspor nasional, besarnya penduduk Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini, perannya dalam penyediaan pangan masyarakat dan menjadi basis pertumbuhan di pedesaan.
Potensi pertanian Indonesia besar, tapi pada kenyataannya sampai saat ini sebagian besar petani kita masih banyak yang tergolong miskin.
c. Hambatan Pengembangan Agrikultur di Indonesia
Pengembangan di bidang agrikultur di Indonesia mempunyai beberapa hambatan, antara lain:
1) Skala usaha pertanian pada umumnya relatif kecil;
2) Modal terbatas;
3) Penggunaan teknologi masih sederhana;
4) Sangat dipengaruhi musim;
5) Pada umumnya berusaha dengan tenaga kerja keluarga;
6) Akses terhadap kredit, teknologi, dan pasar rendah;
7) Pasar hasil pertanian sebagian besar dikuasai oleh pedagang-pedagang besar sehingga akan merugikan petani;
8) Alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan nonpertanian;
9) Kurangnya penyediaan benih yang bermutu bagi petani.
Pembangunan pertanian di masa mendatang bukan hanya untuk memecahkan masalah-masalah yang ada, melainkan untuk menghadapi tantangan globalisasi.
Oleh karena itu, pembangunan pertanian di Indonesia tidak saja dituntut untuk menghasilkan produk-produk pertanian yang berdaya saing tinggi, tetapi juga mampu mengembangkan pertumbuhan daerah serta pemberdayaan masyarakat.
Tantangan tersebut diharapkan mampu mendorong agar lebih bekerja keras dalam mengembangkan sektor pertanian apabila menginginkan pertanian kita dapat menjadi pendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat dan dapat menjadi motor penggerak pembangunan bangsa.
(Tribunnews.com/Devi Rahma)
Artikel Lain Terkait Materi Sekolah