Laporan Wartawan Tribunnews, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mahasiswa Program Studi (prodi) Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Universitas BSI (Bina Sarana Informatika), berhasil menciptakan ide bisnis pemanfaatan limbah nanas jadi tenun khas Kalimantan Barat yang bernilai.
Ide tersebut dituangkan dalam Youth Sharia Sociopreneurship Competition (YSSC) yang merupakan kompetisi bagi mahasiswa yang memiliki ide bisnis inovatif dalam sektor agriculture, food, fashion, hingga energi baru dengan menerapkan nilai syariah.
Annisa Sukma Oktora, Eni Sumaini, Sella Septiani, Caliska Putri Paramayatia dan Halim Pebriadi atau yang disebut Tim Nenanas (Next Evolution Nanas), berhasil lolos bersama 14 tim lainnya dalam kompetisi YSSC 2021.
Sukma, selaku ketua tim menjelaskan bahwa, alasan menciptakan ide bisnis pemanfaatan limbah nanas menjadi tenun, karena melihat di perkebunan nanas yang limbah daunnya dibuang begitu saja.
Baca juga: Kemendikbudristek: Kampus Mengajar Berdampak Positif untuk Mahasiswa, Guru, dan Siswa
“Bermula dari melihat permasalahan limbah di perkebunan nanas daerah Rasau Jaya, yang hanya dibuang begitu saja, kami mencari berbagai referensi, agar bisa mengolah limbah daun nanas menjadi apa saja," tutur Sukma.
Kemudian tim menemukan ide dari kain tenun tradisional Kalimantan Barat.
Baca juga: Pendaftaran Program Beasiswa Sekolah Bahasa Jepang di Indonesia Ditutup 31 Desember 2021
"Selain mengangkat budaya tenun, kamipun turut menyejahterakan petani nanas dengan memanfaatkan limbah daun nanasnya,” ujar Sukma, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/12/2021).
Dalam proses pengolahannya, limbah daun nanas akan direndam terlebih dahulu kemudian digosok menggunakan bamboo, sehingga mendapatkan serat-serat dari daun nanas tersebut.
Baca juga: Perusahaan Guild Game YGGSEA Kenalkan Dunia Kripto ke Kampus
Lalu serat benang dari daun nanas dijemur terlebih dulu agar siap digunakan oleh pengrajin tenun sebagai benang untuk dijadikan kain tenun.
Dia menyatakan, selama proses pendaftaran, pengiriman proposal hingga administrasi, sangat dibantu oleh dosen-dosen dan lembaga BSI Entrepreneurship Center (BEC) Universitas BSI kampus Pontianak.
"BEC telah membantu tim Nenanas mulai dari dari awal, hingga masuk ke babak pitching. Sebelum mengikuti kompetisi ini, salah satu tim kami juga telah berhasil meraih prestasi dalam Lomba Lokalate LMC Marketing Competition dan Lomba Design UI/UX,” imbuhnya.
Nurmalasari, koordinator BEC Universitas BSI kampus Pontianak mengaku bangga atas prestasi yang diraih oleh mahasiswa Universitas BSI, sehingga bisa masuk 15 besar dari 123 peserta yang berasal dari perguruan tinggi seluruh Indonesia.
“Dengan adanya kompetisi ini, mahasiswa dapat lebih meningkatkan kreativitas dan mendorong perubahan paradigma mahasiswa, agar lebih berorientasi menjadi wirausahawan melalui inovasi," kata Mala.