TRIBUNNEWS.COM - Kegiatan ekonomi merupakan segala usaha manusia dalam memenuhi semua kebutuhan hidupnya, baik yang bersifat material maupun immaterial.
Dalam kegiatan ekonomi, terdapat pelaku ekonomi yang terdiri atas rumah tangga produsen yang memproduksi barang, rumah tangga konsumen yang mengonsumsi barang, rumah tangga pemerintah yang mengeluarkan kebijakan ekonomi, dan rumah tangga luar negeri yang turut serta dalam kegiatan ekonomi berupa ekspor impor.
Keempat pelaku ekonomi tersebut akan saling berhubungan dengan cara melakukan berbagai transaksi sehingga
terciptalah apa yang disebut dengan arus barang dan arus uang.
Pada dasarnya, kegiatan pokok ekonomi terdiri dari kegiatan produksi, distribusi, dan kegiatan konsumsi
Baca juga: Libur Nataru, Kilang Balikpapan Tetap Produksi BBM
Baca juga: Perekonomian Indonesia Kian Pulih, Airlangga Targetkan Pertumbuhan Ekonomi Hingga 5,2% di Tahun 2022
Kegiatan Pokok Ekonomi
Dalam buku IPS Kelas VII, dijelaskan mengenai pengertian produksi, distribusi, dan konsumsi, yakni:
1. Kegiatan Produksi
Produksi merupakan suatu kegiatan ekonomi untuk menghasilkan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa.
Kegiatan produksi merupakan kegiatan ekonomi yang memadukan berbagai faktor produksi melalui suatu proses tertentu yang dilakukan secara terus-menerus oleh suatu perusahaan.
Faktor produksi yang dipadukan dalam proses produksi terdiri dari empat hal: Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia, Modal, dan Keterampilan (Skill).
Faktor-Faktor Produksi
Faktor produksi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor produksi asli yang terdiri dari Sumber Daya Alam (SDA) dan tenaga kerja atau Sumber Daya Manusia (SDM), dan faktor produksi turunan yang terdiri dari modal dan jiwa kewirausahaan atau keterampilan (Skill).
Keempat faktor produksi di atas akan diuraikan dalam penjelasan sebagai berikut:
a. Sumber Daya Alam (SDA)
Faktor produksi alam adalah semua bahan di alam yang diperlukan dalam proses produksi.
Faktor alam atau SDA biasanya berupa bahan mentah atau bahan baku, tanah tempat berlangsungnya proses produksi, barang tambang ataupun yang lainnya.
b. Sumber Daya Manusia (SDM)
SDM merupakan sumber daya berupa tenaga kerja yang dapat melakukan suatu kegiatan, baik bersifat rohani maupun jasmani dan ditujukan untuk semua kegiatan produksi.
SDM merupakan salah satu faktor produksi yang penting bagi kelangsungan produksi karena sumber daya manusia atau tenaga kerja merupakan penentu terlaksana atau tidaknya suatu kegiatan produksi.
Tanpa tenaga kerja, kegiatan produksi tidak akan berjalan, apalagi proses produksi yang belum banyak menggunakan teknologi mesin.
c. Modal
Modal merupakan faktor produksi yang digunakan untuk memperlancar kegiatan produksi selanjutnya. Faktor modal ini dapat berupa uang, ataupun barang modal seperti mesin-mesin, kendaraan, dan bangunan gedung.
Barang-barang modal yang digunakan dalam proses produksi dapat dibedakan menjadi berikut ini.
1) Modal tetap yaitu barang modal yang dapat digunakan lebih dari satu kali, seperti mesin-mesin dan kendaraan.
2) Modal lancar yaitu barang-barang modal yang penggunaannya habis dalam satu kali kegiatan produksi, seperti bahan mentah, bahan baku, dan uang.
d. Kewirausahaan dan Keterampilan (Skill)
Kewirausahaan (entrepreneurship) merupakan suatu sikap mental.
Adapun orang yang memiliki sifat ini disebut wirausaha atau entrepreneur.
Wirausaha berasal dari dua kata, yakni wira yang artinya berani, gagah, teladan, dan usaha yang artinya suatu kegiatan atau aktivitas untuk menghasilkan sesuatu.
Kewirausahaan atau sering diistilahkan dengan entrepreneurship adalah suatu kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku inovatif.
2. Kegiatan Distribusi
Kegiatan distribusi merupakan kegiatan ekonomi yang cukup penting karena melalui kegiatan distribusi konsumen dapat menikmati barang-barang hasil produksi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kegiatan distribusi dapat diartikan sebagai semua kegiatan ekonomi untuk menyalurkan barang hasil produksi dari produsen kepada konsumen dengan tujuan:
a. membantu menyalurkan barang dan jasa hasil produksi dari produsen ke konsumen;
b. mempermudah konsumen untuk mendapatkan barang kebutuhannya;
c. membantu produsen untuk menjualkan barangnya;
d. membantu meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat
Sistem dan Saluran Distribusi
Sistem saluran distribusi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu saluran distribusi langsung (cara pendek) dan tidak langsung (cara panjang).
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan saluran distribusi di antaranya sebagai berikut.
a. Sifat barang hasil produksi
Jika barang tersebut mudah rusak, jalur distribusinya harus langsung.
b. Keadaan konsumen
jika konsumen yang menggunakan produk hasil produksi tersebar di wilayah tertentu, harus menggunakan jalur distribusi tidak langsung atau jalur panjang.
Saluran Distribusi
Kedua saluran distribusi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Saluran distribusi langsung
Saluran distribusi langsung adalah saluran distribusi yang dalam proses penyaluran barang dari produsennya dilakukan secara langsung ke konsumen.
Contohnya seorang petani menjual barang hasil pertaniannya secara langsung kepada konsumen atau dengan cara mendirikan warung pinggir jalan milik sendiri sehingga harganya lebih murah.
b. Saluran distribusi tidak langsung
Saluran distribusi tidak langsung adalah saluran distribusi yang dalam proses penyaluran barang dari produsen kepada konsumen dilakukan dengan terlebih dahulu melalui suatu lembaga distribusi seperti distributor, pedagang besar, agen, dan pedagang eceran.
3. Kegiatan Konsumsi
Konsumsi merupakan kegiatan menggunakan atau menghabiskan nilai guna suatu barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya, baik secara perorangan maupun bersama-sama.
Pihak atau orang yang melakukan kegiatan konsumsi disebut konsumen.
Kegiatan konsumsi dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu konsumsi barang dan konsumsi jasa.
Dalam kehidupan sehari-hari, istilah konsumsi biasa dihubungkan dengan makanan dan minuman yang diperlukan dalam kegiatan tertentu.
Contohnya untuk menyelenggarakan kegiatan seminar biasa diadakan seksi konsumsi yang mengurus makanan dan minuman.
Tujuan Kegiatan Konsumsi
Untuk mempertahankan hidupnya, setiap orang pasti tidak akan terlepas dari kegiatan konsumsi.
Dengan demikian, tujuan kegiatan konsumsi adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia secara langsung agar ia dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Setiap penggunaan barang yang bukan untuk tujuan konsumsi tidak dikategorikan sebagai kegiatan konsumsi. Misalnya, kita membeli komputer tetapi untuk direntalkan kepada orang lain, maka itu bukan termasuk kegiatan dan barang konsumsi.
Akan tetapi, jika digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sendiri, komputer tersebut merupakan barang konsumsi.
Kemudian, dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap orang akan berusaha untuk mencapai kepuasan yang maksimal dan untuk mencapainya, maka setiap orang akan mencari kombinasi atau gabungan terbaik dari barang dan jasa yang akan dikonsumsinya.
Tingkat kepuasan seseorang dalam memenuhi kebutuhannya berbeda-beda bergantung pada berbagai faktor, seperti jenis kelamin, pendidikan, usia, dan pendapatannya.
Perbedaan pemenuhan kebutuhan konsumsi seseorang disebut pola perilaku konsumsi.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kegiatan Konsumsi
Kegiatan menggunakan atau menghabiskan nilai guna suatu barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya baik secara perorangan maupun bersama-sama dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Faktor-faktor tersebut di yakni sebagai berikut:
a. Pendapatan
Pendapatan biasanya menjadi faktor yang menjadi ukuran kemampuan seseorang dalam mendapatkan berbagai kebutuhan hidupnya.
Artinya, semakin tinggi pendapatan seseorang, semakin besar pula kemampuan orang tersebut untuk mendapatkan barang dan jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
b. Harga barang
Harga barang biasanya merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku konsumsi seseorang.
Dalam hukum permintaan disebutkan bahwa harga dengan permintaan yang mencerminkan tingkat konsumsi seseorang berpengaruh secara negatif.
c. Kebiasaan dan gaya hidup
Kebiasaan dan gaya hidup seseorang akan berpengaruh terhadap tingkat konsumsi seseorang.
Contohnya, orang yang tinggal di kota dengan yang tinggal di pedesaan akan memiliki kebiasaan dan gaya hidup yang berbeda sehingga tingkat konsumsinya pun akan mengalami perbedaan.
d. Selera
Faktor selera menentukan pilihan dan tingkat konsumsi seseorang.
Contohnya, Dian memiliki selera makan buah-buahan yang tinggi sehingga konsumsi atau permintaannya terhadap buah-buahan akan semakin tinggi pula, dan sebaliknya.
Baca juga: BI: Ekonomi Syariah Genjot PDB Hingga Rp 80 Triliun Per Tahun
(Tribunnews.com/Arkan)