News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Materi Sekolah

Mengenal Konektivitas Antar Ruang dan Waktu, Simak Penjelasannya

Penulis: Devi Rahma Syafira
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Bumi dari luar angkasa. Mengenal Konektivitas Antar-Ruang dan Waktu, Simak Penjelasannya.

TRIBUNNEWS.COM - Ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian.

Dikutip dari Dikutip dari Buku SMP/MTS IPS Kelas VII 2017 oleh Ahmad Mushlih, dkk, ruang tidak hanya sebatas udara yang bersentuhan dengan permukaan bumi, tetapi juga lapisan atmosfer terbawah yang memengaruhi permukaan bumi.

Sedangkan, waktu dapat dipahami sebagai kesatuan waktu seperti, detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, abad, dan seterusnya.

Waktu terus bergerak maju yaitu dari masa lalu ke masa depan.

Baca juga: Mengenal Apa itu Kolonialisme: Pengertian, Latar Belakang Kolonialisme & Hubungan Imperialisme

Baca juga: Mengenal Pengolahan dan Proses Produksi Kerajinan Bahan Serat: Menenun, Menjahit, dan Mengikat

1. Aspek Ruang

Ruang permukaan bumi, tidak hanya sebatas tanah yang kita injak, tetapi ada udara, air, batuan, tumbuhan, hewan, dan lain-lain.

Ruang tidak hanya sebatas udara yang bersentuhan dengan permukaan bumi, tetapi juga lapisan atmosfer terbawah yang memengaruhi permukaan bumi.

Ruang mencakup perairan yang ada di permukaan bumi (laut, sungai, dan danau) dan di bawah permukaan bumi (air tanah) sampai kedalaman tertentu.

Ruang juga mencakup lapisan tanah dan batuan sampai pada lapisan tertentu yang menjadi sumber daya bagi kehidupan.

Berbagai organisme atau makhluk hidup juga merupakan bagian dari ruang.

Dengan demikian, batas ruang dapat diartikan sebagai tempat dan unsur-unsur lainnya yang memengaruhi kehidupan di permukaan bumi.

Setiap ruang di permukaan bumi memiliki karakteristik yang berbeda antara satu dengan lainnya.

Tidak ada satu ruang atau satu tempat pun yang persis sama dengan tempat lainnya.

Perhatikanlah di sekitar dan bandingkan dengan tempat lainnya dilihat dari keadaan fisiknya (tanah, air, batuan, tumbuhan dan hewan) maupun keadaan masyarakatnya.

Masing-masing memiliki perbedaan.

Perbedaan karakteristik ruang biasanya juga diikuti oleh perbedaan sumber daya yang dihasilkannya.

Oleh karena itu, tidak ada satu ruang pun yang mampu memenuhi seluruh kebutuhannya sendiri.

Setiap ruang atau tempat memerlukan sumber daya dari tempat atau ruang lainnya.

Dari sini, terjadilah keterhubungan/konektivitas antara satu ruang dengan ruang lainnya.

Manusia yang tinggal di suatu ruang saling mengenal, saling berkomunikasi, dan saling memerlukan dengan manusia yang tinggal di ruang lainnya.

Agar bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang konektivitas antar ruang, perhatikanlah contoh-contoh berikut ini.

a. Salah satu kebutuhan hidup yang mendasar pada saat ini adalah kebutuhan bahan bakar minyak.

Tidak semua daerah di Indonesia menghasilkan bahan bakar minyak.

Agar kebutuhan tersebut terpenuhi, bahan bakar minyak didatangkan dari daerah penghasil minyak ke daerah lain yang tidak menghasilkannya, maka terjadilah konektivitas dan kesalingtergantungan antara daerah penghasil bahan bakar minyak dan daerah lain yang membutuhkannya.

b. Penduduk kota menghasilkan berbagai produk industri, seperti pakaian, kendaraan, barang-barang elektronik, dan lain-lain.

Penduduk desa tidak menghasilkan produk-produk tersebut sehingga mereka pergi ke kota untuk memperoleh barang-barang tersebut.

Sebaliknya, penduduk kota tidak menghasilkan bahan pangan sehingga mereka memperolehnya dari penduduk desa.

Akibatnya, ada aliran barang dari kota ke desa dan aliran bahan makanan dari desa ke kota.

c. Lapangan pekerjaan banyak tersedia di kota, sedangkan di desa hanya terbatas pada sektor pertanian.

Akibatnya, banyak penduduk desa yang bepergian ke kota untuk bekerja atau mencari pekerjaan.

Konektivitas antar ruang mencangkup seluruh aspek dan bidang kehidupan seperti ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan politik.

Hal ini terjadi karena manusia selalu memerlukan manusia lainnya untuk memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya.

2. Aspek Waktu

Waktu dapat dipahami sebagai kesatuan waktu seperti, detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, abad, dan seterusnya.

Waktu terus bergerak maju yaitu dari masa lalu ke masa depan.

Kita tidak dapat mengendalikan waktu karena tidak ada manusia yang dapat melangkah mundur ke masa lalu atau melompat maju ke masa depan.

Hal-hal yang sudah terjadi di masa lalu tidak dapat diubah kembali karena kita tidak bisa pergi ke masa lalu untuk mengubahnya.

Demikian pula hal-hal yang akan terjadi di masa mendatang, tidak dapat diketahui dengan pasti karena kita tidak dapat melompat ke masa depan.

Dalam sejarah, konsep waktu sangat penting untuk mengetahui berbagai peristiwa yang terjadi pada masa lalu dan perkembangannya hingga saat ini.

Konsep waktu dalam sejarah mempunyai arti masa atau periode berlangsungnya perjalanan kisah kehidupan manusia.

Waktu dapat dibagi menjadi tiga, yaitu waktu lampau, waktu sekarang, dan waktu yang akan datang.

Pengetahuan tentang berbagai peristiwa yang terjadi pada masa lampau membantu kita memahami perubahan dan perkembangan masyarakat baik dari aspek ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan politik hingga kita memperoleh pelajaran tentang sebab-akibat, baik-buruk, atau benar-salah yang dapat dijaikan sebagai pedoman hidup pada masa mendatang.

b. Kebutuhan masa yang akan datang adalah kebutuhan manusia yang pemenuhannya dapat ditangguhkan pada masa yang akan datang.

Pemenuhan kebutuhan ini dapat dipersiapkan dari sekarang.

Macam-macam kebutuhan menurut Subyeknya

a. Kebutuhan Individual adalah kebutuhan yang berhubungan langsung dengan perorangan.

Kebutuhan ini dirasakan oleh diri pribadi seseorang dan pemenuhannya dilakukan secara individu.

b. Kebutuhan kelompok atau kolektif adalah kebutuhan yang dirasakan oleh sekelompok orang secara bersama-sama dan pemenuhannya juga dilakukan secara bersama-sama.

Peristiwa yang terjadi dalam suatu ruang seringkali tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan rangkaian peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelumnya.

Sebagai contoh, kemerdekaan yang kita nikmati saat ini merupakan hasil dari perjuangan para pahlawan kita dulu.

Oleh karena itu, kita harus menghargai jasa para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raganya untuk kemerdekaan yang kita nikmati saat ini.

Peristiwa yang terjadi di dalam suatu ruang tidak hanya dapat diamati dari ruang kecil saja seperti lingkungan sekitar rumah atau sekolah, namun juga dapat diamati dari ruang yang lebih besar seperti kota, provinsi, atau negara.

(Tribunnews.com/Devi Rahma)

Artikel Lain Terkait Materi Sekolah

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini