Canting terdiri dari canting tulis dan canting cap.
Canting berfungsi semacam pena, yang diisi lilin malam cair sebagai tintanya.
Canting tulis terdiri dari beberapa cecek (lubang), ada yang terdiri dari satu dengan berbagai ukuran kecil, sedang, hingga besar.
Selain itu, ada yang memiliki cucuk 2 dan cucuk 3.
Bahkan, perkembangan teknologi telah menggerakkan generasi muda untuk menciptakan canting yang dapat dikendalikan dengan listrik.
Canting jenis ini tidak membutuhkan kompor untuk memanaskan malam.
Canting cap adalah alat yang terbuat dari tembaga yang dibentuk sesuai dengan gambar atau motif yang dikehendaki.
Motif pada cap cenderung pengulangan.
Cap digunakan dengan maksud mengejar harga jual yang lebih murah dan waktu produksi yang lebih cepat.
Membatik dengan cap harus dialasi dengan bahan berlapis-lapis yang berisi karung, spon, kain, dan plastik.
Spon digunakan untuk menampung air agar alas dalam keadan lembab serta untuk mempercepat kekeringan malam saat dicap ke atas kain.
Selain itu, dibutuhkan wajan malam tersendiri yang berukuran bulat dan lebar yang dapat menampung alat cap yang digunakan.
2. Kompor
Kompor adalah alat untuk membuat api guna memanaskan lilin malam.