TRIBUNNEWS.COM - Setiap makhluk hidup dan benda di Bumi memiliki suhu.
Selain terdapat pada makhluk hidup, suhu juga ada di lingkungan tertentu.
Menurut KBBI, suhu adalah ukuran kuantitatif terhadap temperatur, yaitu panas dan dingin.
Ukuran panas atau dingin yang dinyatakan dalam beberapa skala sembarang dan menunjukkan arah energi panas suatu benda.
Selengkapnya tentang suhu dan ukurannya, simak rangkuman berikut ini.
Baca juga: Mengenal Konduktor dan Isolator: Pengertian hingga Contoh Pemanfaatannya
Faktor yang Mempengaruhi Suhu
Dikutip dari Gramedia, tinggi rendahnya suhu dapat dipengaruhi oleh banyak hal sebagai berikut:
- Jumlah radiasi yang diterima suatu benda perhari, perbulan, pertahun, serta permusim.
- Pengaruh dari keadaan suatu tempat, yaitu daratan atau lautan.
- Tinggi rendahnya suatu tempat dari permukaan bumi
- Dapat dipengaruhi oleh angin, yaitu apakah angin yang membawa panas atau dingin.
- Adanya pengaruh panas yang disimpan di dalam atmosfer bumi
- Adanya pengaruh dari penutup tanah oleh vegetasi.
Tanah yang ditutupi vegetasi temperaturnya akan lebih rendah dibandingkan dengan tanah yang tanpa vegetasi.
7. Perbedaan tipe tanah, yaitu semakin gelap tanah maka semakin tinggi pula indeks suhunya, begitu juga sebaliknya.
8. Perbedaan sudut datangnya sinar matahari juga mempengaruhi suhu.
Jika sudut datangnya sinar matahari terlihat lurus, maka jauh lebih panas daripada sudut datangnya matahari dari arah miring.
Baca juga: Mengenal Kerajinan Serat Tumbuhan: Bahan, Alat Produksi, dan Produk Kerajinannya
Jenis Alat Pengukur Suhu
1. Termometer Klinis
Termometer klinis biasa dipakai oleh dokter untuk mengukur suhu badan pasien.
Alat pengukur suhu ini dipakai khusus di bidang kesehatan sebagai pendeteksi adanya penyakit pada tubuh seseorang.
2. Termometer Ruangan
Sesuai namanya, termometer ini digunakan untuk mengukur suhu suatu ruangan.
Biasanya, alat ini dimanfaatkan oleh orang-orang yang berada di negara dengan empat musim untuk mengatur suhu di dalam ruangan tertentu.
3. Termometer Inframerah
Termometer inframerah merupakan jenis termometer yang menggunakan teknologi inframerah.
Sehingga termometer ini dapat digunakan tanpa menyentuh tubuh.
Biasanya, dipakai untuk mengukur suhu tubuh saat pandemi.
4. Termometer Digital
Termometer digital memanfaatkan alkohol atau air raksa untuk mengukur suhu tubuh.
Ketika seseorang menggunakan termometer ini, maka logam di dalam termometer dapat memuai.
Sehingga pengukuran suhu menjadi lebih cepat dan tepat dilakukan.
5. Termometer Laboratorium
Sesuai namanya, termometer laboratorium digunakan untuk penelitian atau eksperimen di laboratorium.
Kandungan di dalam termometer ini adalah air raksa atau alkohol, mirip seperti termometer digital.
Suhu cairan yang dimasukkan dalam termometer ini bervariasi, tergantung kebutuhan.
Baca juga: Mengenal Aphelion, Fenomena Bumi Berada di Titik Terjauh dari Matahari, Apa Dampaknya?
Skala Suhu
Setiap benda yang diukur menggunakan termometer menunjukkan skala suhu tertentu.
Skala tersebut adalah ukuran derajat yang diatur dalam empat jenis, yaitu Celsius (C), Farenheit (F), Reamur (R), dan Kelvin(K).
Penghitungan skala suhu berdasarkan titik tetap bawah dan titik tetap atas.
Titik bawah merupakan titik beku, sementara itu titik atas adalah titik didih.
Berikut rincian tiap skala suhu, dikutip dari Sciencing:
1. Celcius
Sebagian besar negara di dunia menggunakan skala Celcius untuk mengukur suhu.
Dua versi skala Celsius diciptakan pada awal abad ke-18.
Skala pertama diciptakan oleh ilmuwan Swedia Anders Celsius, dan skala kedua oleh Jean Pierre Cristin dari Prancis.
Skala Celcius didasarkan pada pembagian 100 derajat antara titik beku dan titik didih air.
Dalam skala Celsius, air membeku pada 0 derajat Celcius dan mendidih pada 100 derajat C.
Perbandingan cara mendidih dan membekukan titik pada Celcius dan Fahrenheit, yaitu setiap derajat Fahrenheit adalah 1,8 kali ukuran derajat Celcius.
Seperti Fahrenheit, Celsius termasuk suhu negatif.
Nol mutlak dalam skala Celcius jatuh pada -273,15 derajat C.
2. Fahrenheit
Skala suhu Fahrenheit adalah skala pengukuran suhu yang digunakan di Amerika Serikat dan beberapa bagian Karibia.
Skala Fahrenheit diciptakan oleh ilmuwan Jerman Daniel Gabriel Fahrenheit pada awal abad ke-18, dan mengadaptasi standar pengukurannya dari skala sebelumnya yang dibuat oleh Ole Roemer.
Air membeku pada 32 derajat Fahrenheit, dan mendidih pada 212 derajat F.
Skala suhu Fahrenheit mencakup suhu negatif, di bawah 0 derajat F.
Suhu terdingin yang mungkin, nol mutlak, adalah -459,67 derajat F.
3. Reamur
Skala suhu Réaumur dibuat pada tahun 1730 oleh naturalis Prancis René-Antoine Ferchault de Réaumur (1683–1757).
Ia menetapkan nol pada titik beku air dan tanda 80° pada titik didih air pada tekanan atmosfer normal.
Penggunaan skala Réaumur pernah tersebar luas, namun pada akhir abad ke-19 telah digantikan oleh sistem lain.
4. Kelvin
Skala Kelvin diadaptasi dari skala Celsius pada abad ke-19 oleh ilmuwan Inggris William Thompson, kemudian Lord Kelvin.
Kelvin dirancang untuk mengatur titik nol skala suhu pada nol mutlak.
Sehingga, nol mutlak terletak pada 0 K – Kelvin tidak menggunakan derajat dalam notasinya.
Seseorang dapat mengubah skala dari Celcius ke Kelvin dengan menambahkan 273,15 ke suhu Celcius.
Air membeku pada 273,15 K, dan mendidih pada 373,15 K.
Skala Kelvin banyak digunakan dalam persamaan dan perhitungan ilmiah, karena hubungannya dengan nilai mutlak.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Suhu