TRIBUNNEWS.COM - Pemanfaatan potensi alam di Indonesia bersifat dinamis karena banyaknya aktivitas yang dapat dilakukan untuk mengembangkan sumber daya alam.
Pemanfaatan potensi sumber daya alam dioptimalkan untuk mendukung perbaikan kualitas hidup masyarakat Indonesia
Dikutip dari Buku Buku SMP/MTS IPS Kelas VII 2014 oleh Ahmad Mushlih dkk, pemanfaatan sumber daya alam ini dilakukan dalam berbagai bentuk aktivitas yang disesuaikan dengan sumber daya alam yang dimiliki.
Aktivitas pemanfaatan sumber daya alam dapat dibagi ke dalam beberapa bentuk, antara lain aktivitas pertanian, perkebunan, peternakan, pertambangan, dan kehutanan.
Baca juga: Mengenal Suhu: Pengertian, Faktor yang Mempengaruhi Suhu, Jenis Termometer, dan Skala Suhu
Baca juga: Terpengaruh Tokoh Tari dari Karangasaem, Sukmawati Soekarnoputri Mahir Menari Topeng Keras Khas Bali
a. Aktivitas Pertanian
Aktivitas pertanian merupakan aktivitas yang dilakukan oleh sebagian besar penduduk Indonesia.
Keadaan tanah yang subur serta iklimnya yang mendukung membuat penduduk Indonesia banyak yang menggantungkan hidupnya pada aktivitas pertanian.
Secara umum, aktivitas pertanian di Indonesia dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu sebagai berikut.
1) Pertanian Lahan Basah
Pertanian lahan basah atau disebut pula pertanian sawah banyak dilakukan oleh petani di Indonesia.
Pertanian lahan basah sangat baik dikembangkan di dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 300 meter.
Di daerah tersebut, air cukup tersedia dari sungai-sungai atau saluran irigasi yang ada di sekitarnya.
Jenis tanaman yang umumnya dibudidayakan pada lahan basah adalah padi.
Contoh aktivitas pertanian lahan basah tersebut terdapat di Pantai Utara Jawa, Kalimantan, dan Sumatra.
2) Pertanian Lahan Kering
Pertanian lahan kering ialah pertanian yang diusahakan tanpa penggenangan lahan garapan.
Tanaman yang diusahakan adalah tanaman yang tidak memerlukan penggenangan lahan.
Contoh jenis tanaman yang cocok dilahan ini antara lain palawija, padigogo, sayuran, bunga dan buah-buahan.
Aktivitas perladangan merupakan salah satu bentuk pertanian lahan kering yang banyak dilakukan oleh penduduk Indonesia.
Indonesia merupakan produsen dari sejumlah komoditas pertanian.
Komoditas yang banyak dihasilkan adalah padi, jagung, ubi kayu, kedelai, dan kacang tanah.
Adapun sebaran daerah penghasil komoditas tersebut adalah sebagai berikut.
1. Padi: Pulau Jawa dan Sumatra
2. Jagung: Jawa Tengah dan Jawa Timur
3. Ubi Kayu: Sumatra dan D.I. Yogyakarta
4. Kedelai: Jawa Tengah dan Jawa Timur
5. Kacang tanah: Jawa, Bali dan Nusa Tenggara
b. Aktivitas Perkebunan
Perkebunan merupakan aktivitas budi daya tanaman tertentu pada lahan yang luas.
Tanaman tertentu adalah tanaman semusim dan atau tanaman tahunan yang jenis pengelolaannya ditetapkan sebagai tanaman perkebunan (UU No. 18 Tahun 2004).
Perkebunan dapat dibedakan menjadi perkebunan besar dan perkebunan rakyat.
Perkebunan besar adalah perkebunan yang dikelola oleh perusahaan yang berbadan hukum.
Sementara itu, perkebunan rakyat adalah perkebunan yang diselenggarakan oleh rakyat.
Perkebunan tersebut luas lahannya lebih kecil daripada luas lahan perkebunan besar.
Perkebunan ditujukan untuk menghasilkan komoditas pertanian dalam jumlah yang besar.
Biasanya, aktivitas perkebunan disertai dengan industri pengolahan hasil perkebunan yang sengaja dibangun di area perkebunan.
Komoditas yang dihasilkan diolah dan dikemas terlebih dahulu sebelum dijual ke konsumen.
Komoditas perkebunan yang dikembangkan di Indonesia di antaranya adalah teh, karet, kelapa, kopi, cokelat, dan kelapa sawit.
Hal ini membuat banyak pedagang dari berbagai penjuru dunia datang ke Indonesia untuk membeli rempah-rempah yang akan dijual kembali ke daerah asal mereka, termasuk para pedagang dari Arab, Persia, dan Gujarat.
Bangsa Eropa juga datang ke Indonesia dengan tujuan mencari rempah-rempah.
Perjalanan mereka sangat jauh untuk memperoleh rempahrempah yang mereka butuhkan.
Saat ini Indonesia menjadi penghasil sejumlah komoditas perkebunan, di antaranya kelapa sawit, cengkih, tebu, teh, tembakau, kopi, kelapa, pala, vanili, karet, lada, dan cokelat.
Sebagian dari lokasi penghasil komoditas perkebunan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Kelapa Sawit: Sumatra dan Kalimantan
2. Cengkih Maluku: Sulawesi, Kalimantan dan Jawa
3. Tebu: Jawa Timur dan Jawa Tengah
4. Teh: Jawa Barat, Sumatra, dan Aceh
5. Tembakau: Sumatra Utara, Jawa Tengah, dan Jawa Timur
6. Kopi Aceh: Lampung, dan Bengkulu
7. Kelapa: Sulawesi dan Nusa Tenggara Barat
8. Pala: Maluku, Bengkulu, dan Sulawesi
9. Vanili: Nusa Tenggara Timur dan Jawa Tengah
10 Karet: Sumatra dan Jawa
11 Lada Sumatra Selatan, Maluku, Kalimantan, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi
12 Cokelat: Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur
c. Aktivitas Peternakan
Budi daya peternakan yang dikembangkan di Indonesia di antaranya kerbau, kuda, sapi, babi.
Sebenarnya, masih banyak ternak lainnya yang dikembangkan oleh penduduk secara mandiri, misalnya ayam, kambing/domba, dan lain-lain.
Sebaran daerah penghasil ternak di Indonesia di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Ayam: Jawa, Bali
2. Kerbau: Jawa, Aceh, Sulawesi
3. Sapi: Sumatra, Madura, Bali, Nusa Tenggara Barat
4. Kuda: Nusa Tenggara Timur (Sumba) dan Sumatra Barat
5. Babi: Sulawesi Utara (Minahasa), Sumatra Utara (Tapanuli), Maluku, Bali, Jawa Barat (Karawang)
Sumber daya perairan Indonesia sangat berlimpah.
Curah hujan yang tinggi membuat banyak wilayah yang memiliki sungai, danau, dan waduk. Tempat-tempat tersebut sebagian telah dimanfaatkan untuk aktivitas perikanan oleh penduduk.
Tentu saja sumber daya alam perikanan yang jauh lebih besar adalah sumber daya alam yang ada di laut.
Luas laut yang sangat besar atau 2/3 dari luas wilayah Indonesia, menyimpan berbagai kekayaan alam, khususnya ikan.
Aktivitas pemanfaatan sumber daya laut telah dilakukan oleh nelayan sejak lama.
Dengan pengetahuan dan pengalamannya, mereka menemukan lokasi-lokasi yang banyak ikannya.
Namun, karena perahu yang dimiliki masih sederhana dan ukurannya relatif kecil, umumnya mereka mencari ikan di tempat yang tidak terlampau jauh dan hasilnya tidak terlampau banyak.
Selain itu, banyak di antara mereka yang tidak memiliki perahu sendiri atau menyewa pada pemilik perahu.
Akibatnya, kondisi sosial ekonomi nelayan Indonesia tergolong rendah.
Dengan berbagai keterbatasan kondisi nelayan tersebut, pemanfaatan sumber daya alam laut Indonesia masih terbatas.
Pemanfaatannya masih jauh dari potensi yang dimilikinya.
Adapun pemerintah terus berupaya meningkatkan kemampuan nelayan dan perusahaan perikanan untuk meningkatkan pemanfaatan potensi laut yang berlimpah.
Namun, orientasi penduduk Indonesia masih ke darat sehingga potensi laut belum dimanfaatkan dengan baik.
(Tribunnews.com/Devi Rahma)
Artikel Lain Terkait Materi Sekolah