TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Budi Utomo berdiri pada tanggal 20 Mei 1908.
Dikutip dari Buku Siswa SD/MI Kelas V Tema 5 Ekosistem (2017) oleh Diana Puspa, Organisasi ini didirikan berdasarkan pemikiran seorang lulusan sekolah dokter Jawa (Stovia) bernama dr Wahidin Sudirohusodo.
Dokter Wahidin ingin mengubah cara berjuang rakyat Indonesia dari perjuangan fisik kepada cara perjuangan melalui pendidikan.
Ide ini menarik perhatian seorang mahasiswa STOVIA bernama Sutomo yang pada akhirnya mendirikan organisasi modern pertama di Indonesia bernama Budi Utomo.
Baca juga: Siapa Pencipta Lagu Ibu Kita Kartini? Berikut Penjelasan dan Lirik Lagunya
Baca juga: Mengenal Suhu: Pengertian, Faktor yang Mempengaruhi Suhu, Jenis Termometer, dan Skala Suhu
Perjuangan dr. Wahidin dan dr. Soetomo adalah berusaha membangkitkan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa tanpa perlu mempermasalahkan perbedaan agama dan suku.
Keberadaan Budi Utomo telah menumbuhkan semangat dan menandai terjadinya kebangkitan bangsa secara nasional.
Sementara kebangkitan pemuda Indonesia ditandai dengan peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
Akan tetapi, semangat persatuan dan kesatuan selalu mendapatkan tantangan.
Tantangan tersebut berupa perlawanan dari bangsa asing maupun tantangan dari warga negara Indonesia yang tidak menginginkan persatuan bangsa.
Untuk melawan kekuatan asing, muncullah perlawanan masyarakat di segala penjuru Indonesia yang melahirkan tokoh-tokoh yang gagah berani.
Jenderal Sudirman dan Bung Tomo merupakan dua dari sekian banyak tokoh nasional yang terkenal berani melawan kekuatan asing yang mengancam kesatuan negara Indonesia.
Kedua tokoh ini berjuang sekuat tenaga untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Pada masa kini, usaha mempersatukan bangsa sering terancam oleh gerakan-gerakan dalam masyarakat yang ingin memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Gerakan Aceh Merdeka di Aceh dan gerakan Organisasi Papua Merdeka di Papua merupakan gerakan masyarakat yang ingin memisahkan diri dari NKRI pada masa Orde Baru.
Setelah masa Orde Baru selesai, digantikan oleh masa Reformasi, para pemimpin nasional pada masa itu berusaha keras melakukan perundingan-perundingan untuk meredam aksi perpecahan tersebut.
Presiden ke-4 K.H Abdurrahman Wahid merupakan salah satu tokoh nasional yang membantu upaya perdamaian untuk mengatasi perpecahan tersebut.
(Tribunnews.com/Devi Rahma)
Artikel Lain Terkait Materi Sekolah