TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini materi pembahasan mengenai bagian-bagian dari bunga.
Bunga dalam bahasa latin bernama flos.
Pada umumnya, bunga itu terdapat di divisi Magnoliophyta atau Angiospermae.
Kedua divisi tersebut memiliki arti tumbuhan berbiji tertutup.
Baca juga: KUNCI JAWABAN Tema 9 Kelas 6 SD Halaman 32 33 34 35 36 37 38 Buku Tematik Subtema 1: Si Hitam
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 5 SD Halaman 100, 101, dan 102 Pembelajaran 4 Subtema 2
Bagian-Bagian Bunga
Untuk mengetahui lebih jelas bagian-bagian bunga itu apa saja, simak penjelasannya berikut ini, dikutip dari Gramedia:
1. Bagian Steril
Bagian steril pada bunga dibagi menjadi dua, yaitu kelopak bunga dan mahkota bunga.
a. Kelopak Bunga (calix)
Kelopak bunga atau calix merupakan bagian terluar dari bunga.
Kelopak bunga biasanya memiliki warna hijau seperti warna daun.
Jika dilihat secara sekilas, kelopak bunga ini hampir mirip dengan daun.
Namun, kelopak bunga memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan daun.
Fungsi dari kelopak bunga itu sendiri adalah untuk melindungi bunga yang masih muda dan melindungi kuncup ketika bunga sedang berkembang.
Jika tidak ada kelopak bunga, besar kemungkinan kalau bunga tidak berkembang secara maksimal.
b. Mahkota Bunga (corolla)
Mahkota bunga selalu memiliki warna yang cerah untuk menarik perhatian para binatang pemakan nektar.
Mahkota bunga umumnya berukuran lebih besar dari kelopak bunga.
Meskipun, umumnya warna mahkota bunga berwarna cerah, tetapi terkadang ada yang berwarna tidak begitu cerah atau mencolok.
Selain itu, pada sebagian bunga, mahkotanya ada yang bergantung dengan angin atau air.
Mengapa begitu? Karena dengan angin atau air, maka proses polinasinya bisa menjadi lebih mudah.
Mahkota bunga berfungsi untuk membuat para binatang pemakan nektar tertarik pada bunga tersebut.
Proses penyerbukan dapat terjadi salah satunya karena para binatang pemakan nektar mencari makanannya pada bunga.
Lantas, dari mana warna mahkota bunga berasal?
Warna-warna mahkota bunga berasal dari pigmen-pigmen yang ada pada kloroplas yang disebut dengan karotenoid.
Sedangkan dalam cairan sel disebut dengan flavonoid.
Meskipun biasanya disebabkan oleh kedua pigmen tersebut, tetapi terkadang warna mahkota bunga bisa disebabkan oleh perubahan kesamaan cairan sel.
Pada dasarnya struktur kelopak dan mahkota bunga ini mempunyai kemiripan dengan struktur pada daun.
Kemiripan itu terletak pada jaringan parenkin dasar, jaringan pembuluh, dan jaringan epidermis.
2. Bagian Fertil
Bagian fertil adalah bagian reproduktif pada bunga.
Bunga memiliki dua bagian fertil, yaitu benang sari atau stamen dan putik atau pistilum.
Baca juga: Percepatan Ekosistem Digital di Indonesia Masih Terkendala Ketersediaan SDM
Baca juga: Apa Itu Deportasi? Ini Pengertiannya serta Penyebab Seseorang Dideportasi
a. Benang Sari atau Alat Kelamin Jantan (stamen)
Benang sari merupakan organ perkembangbiakan jantan.
Dengan kata lain, organ benang sari ini memproduksi sel-sel kelamin jantan pada tumbuhan.
Benang sari memiliki bagian penyusun yang bernama filamin.
Filamin ini umumnya memiliki bentuk seperti tangkai serta biasanya memiliki antena diujungnya.
Antena pada filamin ini merupakan lokasi butir polen dibentuk.
Pada umumnya, benang sari dibagi menjadi tiga bagian.
Pertama, tangkai sari (filamentum), tangkai sari ini adalah bagian pada benang sari yang mempunyai bentuk seperti benang dengan diameter yang melintang serta biasanya bentuknya bulat.
Kedua, kepala sari (antera), kepala sari adalah bagian pada benang sari yang posisi atau letaknya berada di ujungnya tangkai sari.
Pada umumnya, kepala sari ini mempunyai dua ruang sari atau theca, kemudian setiap ruang sari dibagi lagi menjadi dua ruang kecil atau loculumentum.
Ketiga, penghubung ruang sari atau konektivum bagian pada benang sari yang letaknya berada di sebelah kanan dan kiri antara tangkai sari dan kepala sari.
Dengan kata lain, tangkai sari dan kepala sari dihubungkan melalui penghubung ruang sari atau konektivum.
Lalu, dimana letak sel-sel kelamin jantan (gamet jantan)?
Sel-sel kelamin jantan terletak pada ruang sari.
Di dalam ruang sari ini terdapat sel-sel kelamin jantan atau biasa dinamakan sebagai serbuk sari atau polen.
Dengan demikian, fungsi dari benang sari adalah untuk penyerbukan pada bunga.
Namun, ada beberapa benang sari yang dikategorikan sebagai benang sari mandul.
Benang sari mandul terjadi karena serbuk sarinya tidak mampu untuk melakukan atau mereproduksi penyerbukan.
b. Putik atau Alat Kelamin Betina (pistillum)
Setelah membahas organ reproduksi jantan pada bunga, kini saatnya membahas organ reproduksi betina pada bunga.
Bunga mempunyai organ atau alat reproduksi betina yang dikenal dengan nama putik.
Organ putik ini terbentuk dari buah karpel yang berjumlah satu atau lebih dan putik ini terletak pada bagian tengah bunga.
Kumpulan-kumpulan dari karpel disebut dengan Ginocium.
Sama halnya benang sari, putik juga memiliki tiga bagian.
Setiap bagian tersebut mempunyai fungsi dan tugas yang berbeda-beda.
Pertama, kepala putik (stigma), kepala putik ini terletak pada bagian paling atas dari putik.
Kepala putik umumnya bersifat lengket karena kepala putik merupakan tempat untuk merekatnya polen.
Kedua, tangkai putik (stilus), tangkai putik ini berbentuk seperti tabung panjang.
Adapun fungsi dari tangkai putik ini adalah untuk melekatkan atau menghubungkan kepala putik dengan bakal buah.
Selain itu, kepala putik biasanya berbentuk seperti benang.
Ketiga, bakal buah (ovarium), bakal buah ini biasanya terletak pada bagian bawah atau dasar bunga.
Selain itu, ketika sedang menyimpan telur biasanya ovarium ini terlihat membesar.
Singkatnya, ovarium adalah ruangan atau tempat yang didalamnya terdapat bakal biji.
Putik itu sendiri mempunyai sel telur yang disebut dengan bakal biji atau ovulum.
Bakal biji ini akan berubah menjadi biji atau semen setelah dibuahi oleh sperma dari benang sari.
Fungsi dari putik ini adalah tempat atau wadah serbuk sari yang berasal dari benang sari atau alat reproduksi jantan pada bunga.
Secara sederhana, setelah putik sudah dibuahi oleh sperma yang berasal dari serbuk sari, kemudian putik ini akan tumbuh dan berubah menjadi kandung lembaga.
Kandung lembaga inilah yang menghasilkan tumbuhan baru pada bunga (berkembang biak).
(Tribunnews.com/Latifah)