Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Universitas Esa Unggul (UEU) menggelar seminar kolaborasi bersama Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) bertajuk Strategi Jitu Memperoleh Akreditasi Unggul di kampus UEU baru-baru ini di Jakarta.
Rektor UEU Dr Ir Arief Kusuma Among Praja MBA IPU mengatakan, pengelola perguruan tinggi memiliki sejumlah program untuk meningkatkan pengembangan institusi kampus.
"Apapun program perguruan tinggi yang telah kita canangkan, program pembelajaran itu tentunya harus juga memiliki ouput dan outcome dan mengacu pada praktik-praktik terbaik, Praktik-praktik tersebut mengacu pada standar perguruan tinggi yang telah ditetapkan," ujar Arief Kusuma.
Arief menuturkan seminar ini memberikan pemahaman yang baik oleh seluruh stake holder di lingkungan perguruan tinggi terutama Institusi perguruan tinggi di lingkungan APTISI.
"Kita berharap setelah pertemuan ini kita bisa merealisasikan program-program perguruan tinggi yang bukan hanya beroreintasi untuk menghasilkan akreditasi nilai A atau B tanpa ada implementasi atau realisasi yang dirasakan langsung oleh mahasiswa," terangnya.
Baca juga: Jaksa Agung: Perguruan Tinggi Dirancang Ciptakan Praktisi Hukum yang Berlandaskan Hati Nurani
Prof. Dr. Ir Raihan, M.Si, Ketua APTISI Wilayah III DKI Jakarta, menyampaikan apresiasinya terhadap Universitas Esa Unggul yang telah menyelenggarakan Seminar kolaborasi yang mewadahi sejumah perguruan tinggi untuk meningkatkan pengelolaan perguruan tinggi yang baik.
"Saya berterima kasih kepada Universitas Esa Unggul yang telah mewadahi seminar yang sangat bermanfaat ini, acara pada hari ini penting untuk dilaksanakan untuk mengembangkan perguruan tinggi kita menjadi lebih baik, isu yang menjadi fokus dalam cara ini ialah isu yang sangat menarik yakni bagaimana meningkatkan mutu melalui evaluasi penjaminan mutu eksternal melalui badan akreditasi nasional," ujarnya.
Kepala Bagian Umum LLDIKTI Wilayah III, Noviyanto, S.T, MMSI. mengingatkan kepada para pengelola perguruan tinggi bahwa parameter tidak terpenuhinya akreditasi sebuah perguruan tinggi adalah keberhasilan studi dan kelulusan tepat waktu serta kecukupan jumlah dosen tetap.
"Mohon catatan parameter tadi diperhatikan karena itu menjadi bagian penting dari peningkatan mutu sebuah perguruan tinggi. Dari laporan PD Dikti ditemukan banyak mahasiswa S1 yang lulusnya sampai 7 tahun dan ada juga S2 sampai 6 tahun hal tersebut dapat mempengaruhi mutu perguruan tinggi. Untuk itu LLDIKTI memberikan pendampingan kepada seluruh perguruan tinggi kami, agar ketika re-run perhitungan dapat menghasilkan terbaik," terangnya.
Seminar kolaborasi UEU dan APTISI ini menghadirkan sejumlah pembicara yakni Direktur Dewan Eksekutif BAN-PT, Prof.Dr. Ari Purbayanto,M.Sc, Ketua Majelis Akreditasi BAN-PT, Prof.Dr. Rer. Nat. Imam Buchori, S.T., bertindak sebagai moderator yakni Dr.Ir. Mochammad Wahyudi, M.Kom., MM., M.Pd, IPU.
Hadir juga perwakilan dari LLDIKTI Wilayah III, Perwakilan dari sejumlah perguruan Tinggi Swasta di wilayah DKI Jakarta, wakil rektor EU, para dekan fakultas dan seluruh sivitas UEU.