Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini industri kreatif di Indonesia sudah berkembang baik, mulai dari desain arsitektur, desain produk, desain fashion, desain advertising, UI/UX, NFT, dan lain lain.
Agar industri ini semakin berkembang, diperlukan kolaborasi antara kalangan praktisi sektor industri kreatif, pebisnis dan akademisi.
Mendukung pengembangan ekonomi kreatif ini, Fakultas Industri Kreatif Telkom University menggelar international conference Bandung Creative Movement (BCM) 2022 yang diselenggarakan secara virtual, Kamis (1/9/2022).
Hanif Azhar, S.T., M.Sc. selaku Chairman BCM 2022 menerangkan, konferensi internasional ini menjadi wadah untuk saling bertukar ide antarpraktisi dan akademisi.
"Bukan hanya sekedar meningkatkan publikasi internasional, kami ingin BCM ini menjadi wadah bagi praktisi atau delegasi berkolaborasi mengenai bisnis atau penelitian," kata Hanif.
Di kegiatan ini para peneliti, insan kreatif, akademisi serta profesional industri dari seluruh dunia mempresentasikan hasil penelitian dan kegiatan pengembangannya dibidang teknologi, desain, kemasyarakatan, bisnis, dan lingkungan.
Ada 15 perguruan tinggi dari dalam dan luar negeri yang berpartisipasi. Sementara, dua kampus yang turut bekerja sama pada BCM 2022 ini adalah Universitas Ciputra dan Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR.
Baca juga: Sandiaga Uno: Nilai Ekspor Sektor Ekonomi Kreatif Capai 24 Miliar Dolar AS
Hanif menambahkan, BCM 2022 kali ini mengangkat 4 topik besar mengenai pengembangan industri kreatif secara berkelanjutan ini, yaitu Arts, Culture, and Society, Design & Architecture, Technology and New Media dan Management & Business.
Beberapa keynote speaker yang tampil adalah Menparekraf Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, BBA., MBA, Dr. Arini Arumsari, S.Ds., M.Ds. dari Telkom University-Indonesia, Prof. Lia Vilahur Chiaraviglio dari EU ERAM University of Girona UdG Spain - Spain.
Berikutnya adalah Dewa Made Weda G., S.Tr.Ds., M.Sn dari Ciputra University- Indonesia, Dr. Mohd Asyiek Bin Mat Desa dari University Sains Malaysia (USM)-Malaysia, Mikhael Yulius Cobis, M.Si., M.M dari LSPR Institute of Communication & Business-Indonesia.
Baca juga: Ekosistem Ekonomi Kreatif Mampu Buka 23 Juta Lapangan Pekerjaan
Dr. Roro Retno Wulan, S.Sos., M.Pd. Dekan Fakultas Industri Kreatif Telkom University menambahkan, perbedaan BCM tahun ini dibanding penyelenggaraan event sebelumnya, adalah ditampilkannya pertunjukan audio bergenre horor Los Harewos Audio Experience (LHAE) hasil kerja sama dengan Creatilatory.
Pihaknya juga bangga karena event BCM dari Telkom University terpilih masuk nominasi The Higher Education (THE's) Asia Award 2022 kategori Excellence and Innovation in the Arts mewakili Indonesia.
“Kami berbangga di tahun 2022 ini kami masuk nominasi The Higher Education Award. Harapannya, tahun 2023 nanti tidak hanya masuk nominasi, tapi juara agar bisa mengharumkan nama Indonesia," kata Roro.