TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini generasi muda tidak ada yang tertarik menekuni pertanian.
Jumlah sumber daya manusia untuk mengelola pertanian pun kini semakin terbatas.
Terkait hal itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi akan mengubah konsep Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) menjadi Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan).
Tujuannya mencetak generasi baru berkualitas di sektor pertanian Indonesia. Institusi tersebut masih di bawah binaan Kementerian Pertanian.
“Kalau dulu output-nya penyuluhan. Penyuluh. Kalau yang baru ini alumninya harus qualified job seeker dan qualified job creator,” kata Dedi Nursyamsi ketika dihubungi wartawan, Rabu (21/9/2022) malam.
Baca juga: Kementan dan Bank Dunia Bersinergi Bangun Pertanian Berketahanan Iklim
Alumni Polbangtan kata Dedi nantinya akan diarahkan memiliki kualitas diri yang mumpuni di bidang pertanian, baik sebagai pencari kerja maupun pencipta lapangan kerja di sektor terkait.
“(Di Polbangtan) ada pelatihan vokasi, ada penyuluhan. Tujuannya regenerasi petani Indonesia, membangun petani milenial,” kata Dedi.
Ia menjelaskan, kendati pendidikan di Polbangtan melalui beasiswa, para lulusannya tidak memiliki ikatan struktural dengan Kementan. Namun, kata dia, langkah alumnus berada dalam arahan pihaknya agar tujuan mencetak regenerasi pelaku usaha tani tercapai.
“Yang ada adalah ikatan fungsional dan emosional. Kami kontrol mereka agar betul-betul bekerja di sektor pertanian, terutama pertanian riil,” jelas Dedi.
Menurutnya, saat ini kebutuhan SDM di sektor pertanian masih belum tercukupi melalui Polbangtan. Karena itu, pihaknya bekerja sama dengan politeknik yang digawangi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi serta lembaga pendidikan sejenis yang ada di provinsi-provinsi.
“Strategi kami berubah. Kami tidak mungkin membangun pertanian Indonesia sendiri,” katanya.
Baca juga: Lewat RJIT, Kementerian Pertanian Dukung Ketersediaan Air di Rancaekek
Pada 2019, Polbangtan bertambah jumlahnya dengan adanya Politeknik Engineering Pertanian Indonesia yang berlokasi di Serpong, Banten.
Dedi berharap dengan adanya tambahan politeknik ini bisa memperkuat pengembangan SDM pertanian dalam negeri. “Penambahan poltek baru belum ada rencana, tapi kami berdayakan poltek yang ada,” katanya.
Sekadar informasi, Polbangtan memiliki 13 program studi yang ditawarkan untuk sarjana terapan maupun diploma, yakni Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan, Penyuluhan Perkebunan Presisi, Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan, Agribisnis Hortikultura, Teknologi Benih, Teknologi Pakan Ternak, Produksi Ternak, dan Agribisnis Peternakan.(Willy Widianto)