TRIBUNNEWS.COM - Berikut adalah kunci jawaban Buku Tematik Tema 7 kelas 5 halaman 47 Subtema 1, tentang biografi dan kisah perjuangan dr. Sutomo.
Kunci Jawaban Tema 7 kelas 5 halaman 47 terdapat pada buku tematik terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2017.
Buku Tematik Tema 7 kelas 5 SD/MI tersebut merupakan karya dari Maryanto, Fransiska, Heny Kusumawati, Diana Puspa, dan Ari Subekti.
Pada halaman 47 terdapat soal tentang 'Dampak perjuangannya terhadap pergerakan nasional'.
Adapun yang dimaksud soal tersebut yakni dampak perjuangan dr Soetomo terhadap pergerakan nasional.
Artikel berikut akan menjelaskan kunci jawaban soal tentang biografi dan kisah perjuangan dr. Sutomo pada halaman 47.
Kunci jawaban Buku Tema 7 ini dapat ditujukan kepada orang tua atau wali untuk mengoreksi hasil belajar.
Sebelum menengok hasil kunci jawaban pastikan siswa harus terlebih dahulu menjawab soal yang disiapkan.
Baca juga: Peristiwa Apa yang Menandai Lahirnya Masa Pergerakan Nasional? Buku Tema 7 Kelas 5 Halaman 46
Lalu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
Kunci jawaban Buku Tematik Tema 7 kelas 5 halaman 47 Subtema 1
Carilah sumber bacaan seperti buku, koran, majalah atau internet yang menjelaskan biografi dr. Sutomo.
1. Tuliskan secara singkat tentang perjuangan dr. Sutomo dalam menghadapi penjajah.
2. Baca dengan jelas dan berikan komentar (presentasikan) biografi dan kisah perjuangan dr. Sutomo tersebut di depan kelas.
1. Nama Tokoh:
.....................................
2. Asal Tokoh:
.....................................
3. Bentuk Perjuangan:
.....................................
4. Dampak perjuangannya terhadap pergerakan nasional:
.....................................
Jawab:
1. dr. Soetomo
2. Nganjuk, Jawa Timur
3. Perjuangan melalui organisasi modern dan menjadi pelopor berdirinya Budi Utomo
4. Menjadi tonggak awal masa pergerakan nasional dan menandai era kebangkitan nasional
Baca juga: Suku-suku di Pulau Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Jawa dan Papua, Buku Tema 7 Kelas 5 Halaman 42
Jika ingin mengetahui jawaban yang lebih jelas, siswa dapat membaca bacaan pada halaman 45, sebagai berikut:
Masa Awal Pergerakan Nasional
(Tahun 1900-an)
Pada masa ini, lahir banyak organisasi pergerakan, seperti Budi Utomo, Sarekat Islam, Muhammadiyah, dan Indische Partij (IP).
Salah satu organisasi yang besar pengaruhnya terhadap pergerakan nasional adalah Budi Utomo.
Pada hari Minggu tanggal 20 Mei 1908, Sutomo beserta kawan-kawannya berkumpul di Jakarta.
Mereka sepakat mendirikan Budi Utomo yang berarti “usaha mulia”.
Karena sebagai organisasi modern yang pertama kali muncul di Indonesia.
Pemerintah RI menetapkan tanggal berdirinya Budi Utomo diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Baca juga: Pemimpin Rakyat Aceh dan Ternate yang Melakukan Perlawanan, Buku Tema 7 Kelas 5 Halaman 35
Masa Awal Radikal
(Tahun 1920-1927-an)
Perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah pada abad ke20 disebut masa radikal karena
pergerakan-pergerakan nasional pada masa ini bersifat radikal/keras terhadap pemerintah Hindia Belanda.
Mereka menggunakan asas nonkooperatif/tidak mau bekerja sama.
Organisasi-organisasi yang bersifat radikal adalah Perhimpunan Indonesia (PI), Partai Komunis Indonesia (PKI), Nahdlathul Ulama (NU), Partai Nasional Indonesia (PNI).
Masa Moderat
(Tahun 1930-an)
Sejak tahun 1930, organisasi-organisasi pergerakan Indonesia mengubah taktik perjuangannya.
Mereka menggunakan taktik kooperatif (bersedia bekerja sama) dengan pemerintah Hindia Belanda.
Organisasi-organisasi yang berhaluan moderat antara lain Partindo 1930, PNI Baru, Partai Indonesia Raya (Parindra), Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo), dan Gabungan Politik Indonesia (Gapi).
Selain organisasi-organisasi di atas, masih banyak organisasi kepemudaan dan keagamaan lainnya yang ada dan berkembang pada masa itu, antara lain:
- Pergerakan Tarbiyah Islamiyah (Perti),
- Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI),
- Jong Islamieten Bond,
- Sumatra Thawalib yang lahir di Minangkabau,
- Persatuan Pemuda Kristen, dan
- Persatuan Pemuda Katholik
*) Disclaimer: Artikel ini hanya ditujukan kepada orangtua untuk memandu proses belajar anak.
Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
(Tribunnews.com/ Muhammad Alvian Fakka)