TRIBUNNEWS.COM - Berikut adalah kunci jawaban Buku Tematik Tema 7 kelas 5 halaman 71 Subtema 1, menjawab soal tentang kongres perempuan Indonesia.
Kunci Jawaban Tema 7 kelas 5 halaman 71 terdapat pada buku tematik terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2017.
Buku Tematik Tema 7 kelas 5 SD/MI tersebut merupakan karya dari Maryanto, Fransiska, Heny Kusumawati, Diana Puspa, dan Ari Subekti.
Artikel berikut akan menjelaskan kunci jawaban pada soal tentang kongres perempuan Indonesia di halaman 71.
Kunci jawaban Buku Tema 7 ini dapat ditujukan kepada orang tua atau wali untuk mengoreksi hasil belajar.
Sebelum menengok hasil kunci jawaban pastikan siswa harus terlebih dahulu menjawab soal yang disiapkan.
Baca juga: Jelaskan Perbedaan antara Peristiwa Mengembun dan Menyublim, Buku Tema 7 Kelas 5 Halaman 66 67
Lalu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
Kunci jawaban Buku Tematik Tema 7 kelas 5 halaman 71 Subtema 1
Ayo Menulis
Isi jawaban dalam kolom
1. Kapan Kongres Perempuan Indonesia dilaksanakan?
.....................................
2. Di manakah Kongres Perempuan Indonesia dilaksanakan?
.....................................
3. Siapakah peserta Kongres Perempuan Indonesia?
.....................................
4. Apakah hasil Kongres Perempuan Indonesia I?
.....................................
5. Apa hasil Kongres Perempuan Indonesia II?
.....................................
6. Apa hasil Kongres Perempuan Indonesia III ?
.....................................
Baca juga: Apa yang Kamu Rasakan Saat Menyanyikan Lagu Indonesia Raya? Jelaskan, Buku Tema 7 Kelas 5 Halaman 64
Jawaban:
1. Kongres Perempuan Indonesia berlangsung tiga kali.
Pada tanggal 22 Agustus 1928 di Yogyakarta diselenggarakan Kongres Perempuan Indonesia I.
Tanggal 20–24 Juli 1935 diadakan Kongres Perempuan Indonesia II di Jakarta.
Kongres Perempuan III berlangsung di Bandung tanggal 23–28 Juli 1938.
2. Kongres I di Yogyakarta,
Kongres II di Jakarta, dan
Kongres III di Bandung.
3. Kongres diikuti wakil berbagai organisasi wanita
4. Kongres berhasil membentuk Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI).
Kongres juga berhasil merumuskan tujuan mempersatukan cita-cita dan usaha memajukan wanita Indonesia serta mengadakan gabungan atau perikatan di antara perkumpulan wanita.
5. Kongres Perempuan Indonesia II membahas masalah perburuhan perempuan, pemberantasan buta.
6. Kongres Perempuan Indonesia III membicarakan hak pilih dan dipilih bagi wanita di badan perwakilan.
Dalam kongres tersebut, disetujui RUU tentang perkawinan modern.
Baca juga: Kapan Kongres Pemuda Dilaksanakan? Buku Tema 7 Kelas 5 Halaman 53
Jika ingin mengetahui jawaban yang lebih jelas, siswa dapat membaca bacaan pada halaman 70, sebagai berikut:
Kongres Perempuan Indonesia
Kongres Perempuan Indonesia berlangsung tiga kali.
Pada tanggal 22 Agustus 1928 di Yogyakarta, diselenggarakan Kongres Perempuan Indonesia I.
Kongres ini diikuti berbagai wakil organisasi wanita di antaranya Ny. Sukamto, Ny. Ki Hajar Dewantara, dan Nona Suyatin.
Kongres berhasil membentuk Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI).
Kongres itu juga berhasil merumuskan tujuan mempersatukan cita-cita dan usaha memajukan wanita Indonesia serta mengadakan gabungan atau perikatan di antara perkumpulan wanita.
Pada tangal 28–31 Desember 1929, PPI mengadakan kongres di Jakarta dan mengubah nama PPI menjadi PPII (Perserikatan Perhimpunan Isteri Indonesia).
Tanggal 20–24 Juli 1935, diadakan Kongres Perempuan Indonesia II di Jakarta dipimpin oleh Ny. Sri Mangunsarkoro.
Kongres tersebut membahas masalah perburuhan perempuan, pemberantasan buta huruf, dan perkawinan.
Kongres Perempuan III berlangsung di Bandung tanggal 23–28 Juli 1938 dipimpin oleh Ny. Emma Puradireja, membicarakan hak pilih dan dipilih bagi wanita di badan perwakilan.
Dalam kongres tersebut, disetujui RUU tentang perkawinan modern yang disusun oleh Ny. Maria Ulfah dan disepakati tanggal lahir PPI 22 Desember sebagai Hari Ibu.
*) Disclaimer: Artikel ini hanya ditujukan kepada orangtua untuk memandu proses belajar anak.
Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
(Tribunnews.com/ Muhammad Alvian Fakka)