TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aplikasi U-Tapis yang dikembangkan oleh Universitas Multimedia Nusantara (UMN) telah masuk pada tahap uji coba machine learning.
Perwakilan dari tim penelitian aplikasi U-Tapis melakukan uji coba machine learning di kantor Tribun Timur Makassar pada Sabtu, 10 Desember 2022.
Uji coba ini dihadiri oleh perwakilan tim peneliti U-Tapis, mahasiswa prodi Sistem Informasi, mahasiswa prodi Jurnalistik, wartawan Tribun Timur, editor Tribun Timur, dan Balai Bahasa Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini diawali dengan pembukaan oleh Veronika, S.Sos., M.Si. selaku tim penelitian pengembangan aplikasi U-Tapis.
Aplikasi U-Tapis merupakan aplikasi penapis kesalahan bahasa yang dirancang dengan bantuan komputasi, aplikasi ini dapat memperbaiki kesalahan bahasa dengan menggunakan sistem pendeteksi kata.
Pada tahap uji coba, jurnalis terlebih dahulu dijelaskan mengenai lima produk U-Tapis agar dapat lebih mengenal aplikasi U-Tapis.
Yani Paryono selaku Kepala Balai Bahasa Sulawesi Selatan dan satu rekan lainnya selaku perwakilan dari Balai Bahasa Sulawesi Selatan turut hadir dalam kegiatan uji coba ini. Mereka memberikan sosialisasi UKBI dan tes UKBI Merespons Kaidah kepada beberapa jurnalis di Tribun Timur.
Tes ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat level bahasa yang dimiliki oleh jurnalis Tribun Timur. Yani Paryono mengungkapkan bahwa jurnalis dari Tribun Timur sudah sangat profesional dalam memahami penggunaan bahasa jurnalistik Indonesia. Hal ini dilihat dari hasil uji kemahiran berbahasa Indonesia yang sudah dilakukan.
Namun, ia juga mengungkapkan masih menemukan kesalahan bahasa yang ditulis oleh jurnalis, seperti kalimat yang tidak sesuai dengan kaidah, ejaan yang kurang tepat, dan kesalahan penggunaan huruf kapital.
Yani Paryono mengapresiasi kepada tim penelitian U-Tapis yang mampu menciptakan aplikasi penapis kesalahan bahasa yang akan memudahkan wartawan dalam menulis artikel.
“Dengan aplikasi ini wartawan editor akan dimudahkan bagaimana cara menyunting bahasa Indonesia sesuai dengan struktur, ejaan, diksi kalimat, dan wacana yang sesuai dengan kaidah yang berlaku,” ungkapnya.
Dalam kegiatan ini, jurnalis Tribun Timur juga diberikan kesempatan untuk melakukan uji coba aplikasi U-Tapis. Beberapa jurnalis mencoba untuk mengetik langsung artikel miliknya sehingga jurnalis bisa melihat langsung letak kesalahan yang ada pada artikel.
Salah satu asisten editor Tribun Timur, Fahrizal Syam, mengatakan bahwa sebagai jurnalis mereka sering sekali melakukan kesalahan penggunaan bahasa karena sudah terbiasa menggunakan bahasa yang ramah lingkungan dalam pencarian Google. Hal ini menjadi sebuah masalah bagi mereka karena sering kali menggunakan bahasa yang tidak sesuai dengan kaidah yang berlaku.
Fahrizal juga berpendapat bahwa seorang jurnalis mendapatkan artikel mencapai ratusan setiap harinya sehingga aplikasi U-Tapis nantinya akan dibutuhkan bagi seorang editor untuk memeriksa kesalahan bahasa dengan proses yang lebih cepat.
“Saya pikir aplikasinya sangat bagus, tinggal dikembangkan saja supaya semakin sempurna dan mungkin saja kita yakin bisa berguna untuk wartawan khususnya editor,” ucap Fahrizal.
Selain melakukan uji coba pada aplikasi U-Tapis, jurnalis di Tribun Timur juga diminta untuk mengisi pre-test mengenai pengalaman mereka dalam menulis sebuah artikel. Lalu, jurnalis juga diminta mengisi post-test mengenai saran terhadap perkembangan aplikasi U-Tapis untuk ke depannya nanti.(Cantya Kirana Dewi)