News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kunci Jawaban

Kunci Jawaban PKN Kelas 7 Halaman 139 140 Semester 2, Perjuangan Pahlawan Meraih Kemerdekaan

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Simak kunci jawaban PKN kelas 7 halaman 139 dan 140. Mengerjakan soal Perjuangan Pahlawan dalam Meraih Kemerdekaan Bangsa Indonesia.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini kunci jawaban PKN kelas 7 SMP Semester 2 halaman 139 hingga 140.

Kunci jawaban mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Semester 2 untuk kelas 7 SMP/MTs dalam artikel ini hanya sebagai referensi atau panduan siswa dalam belajar.

Sebelum melihat kunci jawaban, siswa dapat terlebih dahulu mengerjakannya sendiri.

Pada halaman 139 sampai 140, siswa diminta mencari informasi tentang Perjuangan Pahlawan di daerahmu dalam meraih kemerdekaan bangsa Indonesia.

Kunci Jawaban PKN Kelas 7 Semester 2 Halaman 139 - 140

Aktivitas 6.1

Perjuangan berarti usaha secara sungguh-sungguh untuk mencapai sesuatu.

Baca juga: Kunci Jawaban PKN Kelas 9 Halaman 161 Semester 2 Bagian 1: Peristiwa Perjuangan Fisik

Bagi bangsa Indonesia, perjuangan dalam mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia dimulai sejak terjadinya penjajahan di Indonesia.

Carilah informasi tentang Perjuangan Pahlawan di daerahmu dalam meraih kemerdekaan bangsa Indonesia.

Gunakan tabel berikut untuk mencatat hasil pencarian informasi yang telah kalian lakukan.

Tabel 6.1 Perjuangan Pahlawan dalam Meraih Kemerdekaan Bangsa Indonesia

Tabel 6.1 Perjuangan Pahlawan dalam Meraih Kemerdekaan Bangsa Indonesia. PKN kelas 7 halaman 139.

Jawaban:

1. Perlawanan Rakyat Maluku

Masa Perjuangan: 1811-1818

Perjuangan melawan: VOC

Ringkasan Perjuangan:

Kapitan Pattimura atau Pattimura adalah pahlawan nasional Indonesia dari Maluku.

Namanya dikenal karena memimpin perlawanan rakyat Maluku melawan Belanda melalui Perang Pattimura.

Pada 20 Mei 1817 diadakan rapat raksasa di Haria untuk mengadakan pernyataan kebulatan tekad melanjutkan perjuangan melawan Belanda.

Peringatan kebulatan tekad ini dikenal dengan nama Proklamasi Portho Haria yang berisi 14 pasal pernyataan dan ditandatangani oleh 21 Raja Patih dari Pulau Saparua dan Nusalaut.

Pada  11 November 181 7 dengan didampingi beberapa orang pengkhianat, Letnan Pietersen menyergap Pattimura dan Philips Latumahina.

Para tokoh pejuang akhirnya dapat ditangkap dan mengakhiri pengabdiannya di tiang gantungan pada  16 Desember 1817 di Ambon.

2. Perlawanan Kaum Padri

Masa Perjuangan: 1821-1837

Perjuang melawan: Belanda

Ringkasan perjuangan:

Imam Bonjol berasal dari Sumatera Barat dengan nama asli Peto Syarif.

Ia memimpin Kaum Paderi berjuang untuk memurnikan ajaran Islam dari penyimpangan dan melawan penjajah Belanda.

Ia melihat perlakuan Belanda yang bertindak secara sewenang-wenang terhadap rakyat Sumatera Barat.

Belanda bahkan melakukan politik adu domba untuk mendekati kaum Adat.

Belanda menganggap kaum Paderi di bawah pimpinan Imam Bonjol sangat berbahaya bagi mereka, sehingga berlangsunglah perang Paderi (1821-1827).

Pada 1837 Belanda berhasil menguasai wilayah Bonjol dan Tuanku Imam Bonjol berhasil ditangkap.

ia diasingkan ke Cianjur sebelum dipindah ke Ambon dan akhirnya ke Minahasa sampai wafat pada 1864.

3. Perlawanan Pangeran diponegoro

Masa Perjuangan: 1825-1830

Perjuangan Melawan: Kolonial Belanda

Ringkasan perjuangan:

Pangeran Diponegoro melawan penjajah Belanda dan kesultanan Yogyakarta yang dianggap sebagai boneka Belanda.

Perang ini dimulai tahun 1825, ketika Pangeran Diponegoro melancarkan serangan terhadap kesultanan Yogyakarta dan Belanda.

Saat itu Jawa dikuasai Belanda dan ditindas oleh kebijakan Belanda yang sangat merugikan rakyat maupun para bangsawan.

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 230: Pokok-pokok Informasi dalam Teks Biografi

Perang berlangsung sengit karena Diponegoro didukung banyak rakyat.

Namun Diponegoro tidak bisa mengalahkan Belanda karena tidak bisa menaklukkan Kota Yogyakarta.

Ia juga tidak bisa mengalahkan Belanda yang menggunakan sistem benteng dalam membatasi gerakan Diponegoro.

Perang ini berakhir tahun 1830 setelah Belanda menipu Pangeran Diponegoro dengan ajakan berunding, tapi malah ditawan dan dibuang ke Sulawesi.

4. Perlawanan rakyat Sulawesi

Masa perjuangan: 1829-1907

Perjuangan melawan: Belanda

Ringkasan perjuangan:

Perlawanan rakyat Sulawesi terjadi pada tahun 1829-1907. Perjuangan itu melawan Pemerintahan Hindia Belanda dengan Kerajaan Gowa yang hanya mengakui kekuasaan Belanda.

Pada tahun 1811-1816, Belanda kembali ke Sulawesi Selatan setelah berakhirnya pemerintahan Inggris.

Kemudian Belanda mengundang raja-raja Sulawesi Selatan untuk meninjau kembali Perjanjian Bongaya yang dibuat pada tahun 1667.

Pada tahun 1824, Belanda menyerang kerajaan Tanette dan kerajaan Suppa. Belanda menang setelah dua kali perang dengan kerajaan Suppa.

Pada bulan Oktober 1824, pasukan Bone dapat merebut kembali wilayah kerajaan Tanette.

Lalu, Tanette pun bergabung dengan pasukan Bone. Kekuatan Bone pun semakin besar dan daerah kekuasaannya makin luas.

5. Perlawanan rakyat Kalimantan

Masa perjuangan: 1859-1905

Perjuangan melawan: Belanda

Perlawanan terhadap Belanda karena mencampuri urusan pemerintahan kerajaan banjar.

Dipimpin Pangeran Hidayat yang ditangkap dan dibuang ke Cianjur dan dilanjutkan Pangeran Antasari

Perjuangan terhenti karena Pangeran Antasari wafat karena penyakit cacar dan dimakamkan di Banjarmasin

6. Perlawanan rakyat Aceh

Masa perjuangan: 1873-1904

Perjuangan melawan: Belanda

Ringkasan perjuangan:

Perang Aceh adalah perang Kesultanan Aceh melawan Belanda yang berlangsung pada tahun 1873 hingga 1904.

Pada perang tersebut, Kesultanan Aceh menyerah pada Januari 1904, tetapi perlawanan rakyat Aceh masih berlanjut dengan bergerilya.

7. Perlawanan rakyat Tanah Batak.

Masa perjuangan : 1878-1907

Perjuangan melawan : Belanda

Ringkasan perjuangan:

Perlawanan ini berlangsung pada tahun 1878-1907 karena dilatarbelakangi oleh ekspedisi militer pemerintah Hindia Belanda yang ingin menaklukan daerah Sumatera Utara.

Termasuk eristiwa terbunuhnya Sisimangaraja X yang membuat rakyat Batak mulai hati-hati dan tidak simpatik akan kedatangan Belanda.

Perlawanan ini juga dilatarbelakangi oleh upaya perluasan agama di Batak yang dianggap membahayakan.

Perlawanan pertama terjadi di Toba Silindung pada saat pertama kali Belanda menginjakkan kaki di tanah Batak.

Perlawanan rakyat Batak memiliki dua macam pertahanan yakni benteng alam dan benteng buatan.

Pertempuran pun semakin merajalela. Perlawanan ini berakhir ketika Sisimangaraja XII gugur dan menyebabkan wilayah Batak jatuh ke tangan Belanda.

8. Perlawanan rakyat Bali

Masa perjuangan: 1846-1849

Perjuangan melawan: Belanda

Perjuangan oleh rakyat Bali dikenal dengan istilah Puputan Jagaraga.

Perlawanan ini dilakukan dikarenakan kesewenang-wenangan Belanda terhadap kerajaan di Bali.

Perlawanan rakyat Bali akhirnya berakhir ketika seluruh kerajaan berhasil diambil alih oleh Belanda.

9. Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda merupakan salah satu dari dua tonggak utama yang menandai lahirnya pergerakan kemerdekaan Indonesia.

Berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908 dan Sumpah Pemuda pada 1928 menjadi awal kebangkitan nasional dimana kesadaran rakyat sebagai orang Indonesia mulai tumbuh.

Boedi Oetomo dan Sumpah Pemuda sendiri merupakan dampak dari politik etis yang dipelopori dan diperjuangkan Douwes Dekker atau Multatuli.

Sumpah Pemuda merupakan ikrar yang menegaskan cita cita berdirinya Negara Indonesia.

Ikrar ini sebenarnya merupakan hasil dari Kongres Pemuda II yang diadakan di Batavia oktober tahun 1928 selama 2 hari yakni tanggal 27 hingga 28 oktober.

Rumusan hasil Kongres Pemuda II tersebut saat itu disebut Sumpah Setia. Adapun isinya dalam ejaan yang belum disempurnakan sebagai berikut:

Pertama: “Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.”

Kedoea: “Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.”

Ketiga: “Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.”

10. BPUPKI

BPUPKI adalah badan yang dibentuk oleh Jepang dengan nama Dokuristu Junbi Cosakai.

Tujuannya untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal yang berkaitan dengan kemerdekaan Indonesia.

BPUPKI diketuai oleh Dr Radjiman Widyodiningrat yang beranggotakan sekitar 60 orang.

Sidang pertama BPUPKI digelar pada 29 Mei-1 Juni 1945 menghasilkan dasar negara Indonesia yang dikemukakan oleh Ir Soekarno, Mr Soepomo, dan Moh Yammin.

Pada sidang kedua, yaitu 10 Juli-17 Juli 1945 menghasilkan Rancangan Undang-Undang.

Karena tugasnya dianggap telah selesai, maka BPUPKI dibubarkan dan diganti dengan PPKI.

11. Proklamasi Kemerdekaan

Proklamasi kemerdekaan RI dibacakan oleh Ir. Soekarno didampingi Mohammad Hatta pada 17 Agustus 1945.

Mulanya pembacaan Proklamasi akan dilakukan di Lapangan IKADA.

Namun, karena kondisi yang dinilai tidak kondusif maka dipindahkan ke kediaman pribadi Ir Soekarno di Jakarta Pusat.

Dengan dibacakannya teks Proklamasi maka secara de facto Indonesia memenuhi syarat sebagai sebuah negara yang merdeka dan berdaulat atas nasibnya sendiri.

Adapun syarat de jure dipenuhi Indonesia ketika pada 18 Agustus diadakan sidang PPKI.

12. PPKI

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) adalah panitia yang bertugas untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

PPKI beranggotakan 27 orang. Pada 8 agustus sebagai pemimpin yang baru Soekarno, Hatta dan Radjiman Wedyodiningrat diundang ke Dalat untuk bertemu Marsekal Terauchi.

Setelah pertemuan tersebut, PPKI tidak dapat bertugas karena para pemuda mendesak agar proklamasi kemerdekaan tidak dilakukan atas nama PPKI, yang dianggap merupakan alat buatan Jepang.

Bahkan rencana rapat 16 Agustus 1945 tidak dapat terlaksana karena terjadi peristiwa Rengasdengklok.

Disclaimer:

- Jawaban di atas hanya digunakan sebagai panduan belajar dan mengoreksi hasil pekerjaan siswa.

-Tribunnews.com tidak bertanggung jawab apabila terjadi kesalahan pada kunci jawaban PKN dalam artikel ini.

(Tribunnews.com/Yurika) (TribunPontianak/Madrosid)

Kunci Jawaban lainnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini