News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Materi Sekolah

Buku Fiksi: Pengertian, Jenis-jenis, dan Unsur Penulisan Buku Fiksi

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi buku - Materi sekolah terkait pengertian, jenis-jenis, dan unsur penulisan pada Buku Fiksi. Buku fiksi adalah sebuah prosa naratif yang sifatnya imajinasi atau karangan non-ilmiah dari penulis dan bukan berdasarkan kenyataan.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut materi sekolah terkait pengertian, jenis-jenis, dan unsur penulisan pada Buku Fiksi.

Buku fiksi perlu kita baca untuk menambah wawasan, memupuk minat baca, dan memupuk kreativitas.

Dikutip dari Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia, fiksi adalah sebuah prosa naratif yang sifatnya imajinasi atau karangan non-ilmiah dari penulis dan bukan berdasarkan kenyataan.

Dengan kata lain, fiksi tidak terjadi di dunia nyata dan hanya berdasarkan imajinasi atau pikiran seseorang.

Baca juga: Buku Nonfiksi: Pengertian, Jenis-jenis, dan Unsur Penulisan Buku Nonfiksi

Walaupun fiksi hanya imajinasi penulis, fiksi tetap masuk akal dan bisa mengandung kebenaran yang bisa mendramatisasikan hubungan-hubungan antarmanusia.

Kata "fiksi" berasal dari bahasa Inggris yaitu "fiction" yang artinya rekaan atau khayalan.

Jenis-jenis Buku Fiksi

Ada beberapa jenis karya yang termasuk dalam tulisan fiksi, di antaranya:

1. Novel

2. Cerpen

3. Sinetron

4. Drama

5. Telenovela

6. Film komedi

Unsur Penulisan Buku Fiksi

Dalam hal ini, buku fiksi merupakan karya sastra yang di dalamnya terdapat unsur intrinsik dan ekstrinsik.

Unsur intrinsik adalah unsur dalam yang membentuk karya sastra tersebut.

Sementara unsur ekstrinsik adalah unsur luar yang membentuk karya sastra.

Baca juga: Informasi Tentang Jenis-jenis Cerita Fiksi: Jenaka, Mite, hingga Novel, Tema 8 Kelas 4 Halaman 17

A. Unsur Intrinsik dalam Buku Fiksi

1. Tema: pokok persoalan yang menjiwai seluruh cerita. Tema diangkat dari konflik kehidupan.

2. Plot: dasar cerita; pengembangan cerita.

3. Alur: rangkaian cerita.

4. Proses alur: alur bisa maju; mundur; atau maju mundur. Penyelesaian alur ada alur klimaks dan ada alur anti klimaks.

5. Latar atau setting: tempat terjadinya cerita.

Latar terbagi menjadi:

a) Latar geografis - tempat kejadian berlangsung.

b) Setting antropologis - kejadian berkaitan dengan situasi masyarakat,
kejiwaan pola pikir, adat-istiadat.

6. Penokohan/perwatakan

Tokoh digambarkan sebagai tokoh utama (protagonis), tokoh yang bertentangan (antagonis), maupun tokoh pembantu.

Penghadiran tokoh bisa langsung dengan cara melakukan deskripsi, melukiskan pribadi tokoh; atau tidak langsung dengan cara dialog antartokoh.

7. Bidang tokoh harus digambarkan

a) Bidang tampak: gesture, mimik, pakaian, milik pribadi, dsb.

b) Bidang yang tidak tampak: motif berupa dorongan keinginan, psikis berupa perubahan kejiwaan, perasaan, dan religiusitas.

8. Sudut pandang: yang mendasari tema dan tujuan penulisan.

a) Gaya orang pertama - penulis terlibat sebagai salah satu tokoh

b) Gaya orang ketiga - penulis serba tahu apa yang terjadi tetapi tidak terlibat di dalam cerita.

9. Suasana: suasana yang mendasari suasana cerita adalah penokohan karena perbedaan karakter sehingga menimbulkan konflik.

Dengan konflik, pengarang berhadapan dengan suasana menyedihkan, mengharukan, menantang,
menyenangkan, atau memberi inspirasi.

B. Unsur Ekstrinsik dalam Buku Fiksi

1. Sampul/cover buku

2. Rincian sub bab buku

3. Judul sub bab buku

4. Tema cerita

5. Bahasa yang digunakan

Sumber:

Buku Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII Edisi Revisi 2017 oleh Titik Harsiati dkk.

Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia Kelas X Analisis Buku Fiksi dan Nonfiksi Tahun 2020, Kemdikbud.

(Tribunnews.com/Latifah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini