TRIBUNNEWS.COM - Masa reformasi di Indonesia adalah masa setelah berakhirnya pemerintahan Orde Baru.
Masa reformasi dimulai pada tanggal 21 Mei 1998 saat Presiden Soeharto mengundurkan diri dan digantikan oleh Wakil Presiden B.J Habibie, dikutip dari Buku IPS Kelas 9 SMP Kurikulum 2013.
Reformasi merupakan suatu gerakan yang menghendaki adanya perubahan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara ke arah yang lebih baik secara konstitusional.
Munculnya keinginan untuk melakukan perubahan itu disebabkan oleh dampak negatif dari kebijakan-kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah Orde Baru.
Gerakan Reformasi diawali dengan krisis moneter yang melanda Thailand pada awal Juli 1997.
Krisis moneter ini mengguncang nilai tukar mata uang negara-negara di Asia, seperti Malaysia, Filipina, Korea, dan Indonesia.
Baca juga: Kunci Jawaban Sejarah Kelas 12 Halaman 125: Peta Konsep Stabilitas Politik Pemerintah Orde Baru.
Rupiah yang berada pada posisi nilai tukar Rp 2.500/US$ menjadi sekitar Rp.17.000/US$ pada bulan Januari 1998.
Kondisi ini berdampak pada jatuhnya bursa saham Jakarta, bangkrutnya perusahaan-perusahaan besar di Indonesia yang menyebabkan terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran dan kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok yang tidak terkendali.
Keadaan kemudian diperparah dengan terkuaknya praktik korupsi, kolusi, nepotisme (KKN) di kalangan para pejabat pemerintah.
Demonstrasi-demonstrasi mahasiswa berskala besar terjadi di seluruh Indonesia.
Tuntutan mahasiswa dalam aksi-aksinya adalah penurunan harga sembako (sembilan bahan pokok), penghapusan monopoli, KKN serta menuntut Presiden Soeharto turun dari jabatannya.
Pada tanggal 12 Mei 1998 empat orang mahasiswa tewas tertembak peluru aparat keamanan saat demonstrasi menuntut Presiden Soeharto mundur.
Penembakan ini menyulut demonstrasi yang lebih besar.
Pada tanggal 13 Mei 1998 terjadi kerusuhan, pembakaran, dan penjarahan di Jakarta dan Solo.
Tanggal 14 Mei 1998 demonstrasi mahasiswa semakin meluas.
Para demonstran mulai menduduki gedung-gedung pemerintah di pusat dan daerah.
Di Jakarta, ribuan mahasiswa menduduki gedung MPR/DPR.
Mereka berupaya menemui pimpinan MPR/DPR agar mengambil sikap yang tegas.
Selanjutnya, tanggal 18 Mei 1998 Ketua MPR/DPR Harmoko meminta Presiden Soeharto turun dari jabatannya.
Akhirnya Pada tanggal 21 Mei 1998, Presiden Soeharto menyatakan mengundurkan diri sebagai presiden dan menyerahkan jabatan presiden kepada wakilnya B.J Habibie.
Peristiwa pengunduran diri Presiden Soeharto ini menandai berakhirnya masa pemerintahan Orde Baru selama 32 tahun dan dimulainya masa Reformasi.
(Tribunnews.com, Widya)