Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemendikbudristek mencatat investasi di Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK-PK) mengalami peningkatan signifikan.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, mengungkapkan peningkatan investasi dari dunia industri dan dunia usaha (DUDI) mencapai Rp2,3 triliun.
Pada tahun 2022, Kemendikbudristek mencatat investasi dunia industri sebesar Rp839,72 miliar.
Baca juga: Kemendikbud Luncurkan Dua Program untuk Perbesar Lulusan Vokasi Terserap DUDI
"Tahun 2023 mencatat perkembangan luar biasa dari tawaran atau minat industri membangun lewat SMK," ujar Kiki kepada wartawan di Kantor Kemendikbudristek, Senayan, Jakarta, Senin (6/2/2023).
Kiki mengungkapkan total DUDI yang mendaftar sebanyak 2.559. Sementara total SMK yang mendaftar sebanyak 4.021.
Menurut Kiki, dunia industri mengalami peningkatan kepercayaan terhadap SMK PK.
"Kami lihat kenaikan minat DUDI untuk terlibat itu terutama, karena sudah tampak kuat kepercayaan dari pihak industri terhadap sistem pendidikan kita," ucap Kiki.
Dunia industri, menurut Kiki, akan memberikan kontribusi positif terhadap sumber daya manusia (SDM) di SMK PK.
Sementara SMK PK bakal menyediakan SDM yang berkualitas bagi dunia industri.
Baca juga: Dua Program Merdeka Vokasi Perbesar Kepastian Lulusan Vokasi Terserap DUDI
"SMK PK akan membentuk SDM yang akan memberi kontribusi positif ekonomi industri," pungkas Kiki.
Seperti diketahui, SMK PK berfokus pada pengembangan SMK dengan kompetensi keahlian tertentu yang diperkuat melalui kemitraan dan penyelarasan dengan DUDI, hingga akhirnya menjadi SMK model dan rujukan bagi SMK lainnya.
SMK PK ini merupakan bagian dari Merdeka Belajar yang sudah dimulai sejak 2021, bahkan 2020 sudah diawali dengan adanya SMK Center of Excellence (CoE).