TRIBUNNEWS.COM - Sebelum kedatangan bangsa-bangsa Eropa, wilayah Indonesia telah berkembang maju sebagai pusat ekonomi, sosial, dan politik bangsa-bangsa Asia.
Kondisi ini berubah ketika bangsa-bangsa Eropa datang ke Indonesia, dikutip dari Buku IPS Kelas 8 SMP Kurikulum 2013 yang diterbitkan Kemdikbud.
Ada sejumlah daya tarik dan faktor pendorong bangsa Barat ke Indonesia, yakni:
1. Daya tarik Indonesia bagi bangsa Barat
Bangsa Barat mengincar berbagai hasil bumi Indonesia, seperti rempah-rempah.
Pasalnya, bangsa Eropa memiliki perbedaan kondisi alam, perbedaan iklim dan kondisi tanah.
Baca juga: Perbedaan Perdagangan Antarpulau dengan Antarnegara
Hal tersebut membuat persediaan rempah-rempah mereka terbatas.
Sementara di Indonesia, ada musim hujan dan kemarau yang memungkinkan berbagai tanaman dapat ditanam di setiap waktu.
Rempah-rempah bagi bangsa-bangsa Eropa dapat digunakan untuk mengawetkan makanan, bumbu masakan, dan obat-obatan.
Negara-negara tropis seperti Indonesia kaya akan rempah-rempah, sehingga bangsa-bangsa Barat berusaha memperolehnya.
2. Motivasi 3G (Gold, Gospel dan Glory)
Gold, Gospel, Glory merupakan motivasi Bangsa-bangsa Barat melakukan penjelajahan samudra.
Gold artinya emas, yang identik dengan kekayaan.
Semboyan ini menggambarkan bahwa tujuan bangsa Barat ke Indonesia adalah untuk mencari kekayaan.
Itulah yang membuat mereka melakukan ekspedisi dan penjelajahan.
Glory bermakna kejayaan bangsa.
Gospel adalah keinginan bangsa Barat untuk menyebarluaskan atau mengajarkan agama Nasrani khususnya agama Kristen ke bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan.
3. Revolusi Industri
Revolusi Industri adalah pergantian atau perubahan secara menyeluruh dalam memproduksi barang dari sebelumnya menggunakan tenaga manusia dan hewan menjadi tenaga mesin.
Penggunaan mesin dalam industri menjadikan produksi lebih efisien, ongkos produksi dapat ditekan, serta barang dapat diproduksi dalam jumlah besar dan cepat.
Berkembangnya revolusi industri menyebabkan bangsa-bangsa Barat memerlukan bahan baku yang lebih banyak.
Mereka juga memerlukan daerah pemasaran untuk menjual hasil-hasil industrinya.
(Tribunnews.com, Widya)