TRIBUNNEWS.COM - Allah SWT menghalalkan semua makanan dan minuman yang mengandung maslahat dan manfaat bagi manusia.
Sebaliknya, Allah SWT mengharamkan semua makanan dan minuman yang menimbulkan mudarat atau keburukan bagi manusia.
Hal ini bertujuan untuk menjaga kesucian dan kebaikan hati, akal, ruh, dan jasad manusia, dikutip dari Buku PAI Kelas 8 SMP Kurikulum 2013.
Makanan halal adalah makanan yang boleh dimakan menurut ketentuan syariat Islam.
Bagi seorang muslim, makanan yang dimakan harus memenuhi dua syarat, yaitu:
a. Halal, artinya dibolehkan berdasarkan ketentuan syariat Islam.
Baca juga: Kafe Jepang di Bali Memang Sengaja Tidak Mengantisipasi Sertifikat Halal
b. Tayyib, artinya baik, mengandung nutrisi, bergizi, dan menyehatkan.
Makanan dan minuman yang kita konsumsi tidak asal mengenyangkan saja, tetapi harus halalan tayyiban.
Adapun halalnya makanan dan minuman meliputi tiga kriteria berikut ini :
a. Halal dari segi wujudnya/zatnya makanan itu sendiri, yaitu tidak termasuk makanan yang diharamkan oleh Allah SWT.
b. Halal dari segi cara mendapatkannya
c. Halal dalam proses pengolahannya.
Adapun jenis-jenis makanan halal menurut wujudnya adalah sebagai berikut:
1. Makanan yang disebut halal oleh Allah dan Rasul-Nya.