News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PGRI Riau Gunakan Aplikasi Digital untuk Perlindungan Pengajar

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Riau Muhammad Syafii (dua dari kiri) dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (14/2/2023).

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Riau mengembangkan aplikasi Bantu Guru untuk memudahkan pemberian perlindungan bagi para guru.

Pengembangan aplikasi tersebut juga ditujukan untuk membuat PGRI menjadi organisasi yang terus mengikuti perkembangan kemajuan zaman.

"Dengan teknologi layanan tak terbatas lagi ruang dan waktu. Kapan pun ada keluhan dari guru, pagi, siang, malam, kapan pun bisa dilayani," ujar Ketua PGRI Riau, Muhammad Syafii, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (14/2/2023).

Melalui aplikasi ini, Syafii para anggota PGRI dapat melaporkan melalui aplikasi ini jika memiliki permasalahan.

Menurut Syafii, layanan pengaduan pada aplikasi tersebut tersedia 24 jam.

Baca juga: HPN 2023, Guru Besar UIN Jakarta Sebut Pers Punya Peran Penting Kawal Supremasi Hukum di Indonesia

"Mengapa kita bikin ini, dulu banyak pengaduan-pengaduan yang kita juga tidak tahu nomornya siapa, orangnya siapa, anggota PGRI atau tidak," katanya.

"Tapi masuk di aplikasi 'Bantu Guru' itu kita tahu kerjanya di sini, orangnya ini. Segala bentuk perlindungan itu jalan. Sekarang kapan pun dan di manapun guru wajib kita layani," tambahnya.

Selain layanan pengaduan, aplikasi tersebut juga menyediakan layanan untuk pemenuhan kebutuhan guru yang terkait dengan sandang dan pangan.

Kemudian, aplikasi tersebut juga dapat digunakan untuk meningkatkan kompetensi guru. 'Bantu Guru', kata dia, menghadirkan berbagai bentuk pelatihan untuk guru dengan skala lokal hingga internasional.

"Ini akan terus berkembang. Kita muda dan milenial. Kita bawa organisasi dengan konsep milenial ini," jelas dia.

Syafii menjelaskan, untuk layanan pengaduan baru bisa diakses untuk di daerah Riau saja karena berkaitan dengan kesiapan pelayanan kabupaten dan kota.

Tapi, dia hendak mengembangkan aplikasi tersebut ke dalam skala nasional dengan maju menjadi calon Ketua Umum PB PGRI 2024-2029 mendatang.

Apabila mendapat kepercayaan untuk memimpin ke depan, dia akan berupaya membawa PB PGRI mengikuti perkembangan zaman.

"Kita harus berpacu tidak tinggal lagi menjadi organisasi tembok, organisasi yang dianggap kuno karena kader-kader PGRI banyak yang milenial. Apabila diberikan kesempatan, kami yakin organisasi ini akan mengikuti perkembangan kemajuan zaman," jelasnya.

Pada kesempatan itu, dia membacakan komitmen dan pakta integritas untuk maju ke dalam pemilihan ketua umum PB PGRI periode 2024-2029.

Salah satu poin komitmen yang Syafii sebutkan adalah melakukan pemutihan tunggakan iuran PGRI kabupaten kota yang tertunjuk pada PB PGRI.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini