TRIBUNNEWS.COM - Inilah kunci jawaban mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) Kelas 5 buku Kurikulum Merdeka halaman 207.
Pada halaman 207, siswa kelas 5 SD diminta menulis informasi-informasi penting tentang produk unggulan yang ada di daerah.
Diketahui, Buku Kurikulum Merdeka IPAS kelas 5 memiliki 8 bab.
Masuk ke bab 7, siswa akan membahas materi Daerahku Kebanggaanku.
Sejumlah tugas juga muncul dalam Buku Kurikulum Merdeka mata pelajaran IPAS kelas 5 SD.
Baca juga: Kunci Jawaban IPAS Kelas 5 Halaman 206 Kurikulum Merdeka: Ciri Khas Daerahku
Inilah pertanyaan dan kunci jawaban mata pelajaran IPAS buku Kurikulum Merdeka kelas 5 SD halaman 207:
Tak Kenal Maka Tak Sayang
1. Carilah teman yang akan menjadi pasangan kalian dalam kegiatan ini.
2. Pilihlah satu produk unggulan daerah kalian.
3. Guru kalian akan membantu menggali lebih jauh produk unggulan yang ada di daerah kalian.
4. Tuliskan informasi-informasi penting tentang produk unggulan tersebut.
a. Sejarah atau cerita tentang produk unggulan.
b. Bahan baku.
c. Proses pembuatan (jika berupa makanan atau barang).
d. Wilayah tempat pembuatan makanan atau barang.
e. Lokasi tempat (jika berupa bangunan atau tempat wisata).
f. Hal-hal yang membuat makanan/barang/tempat itu menjadi unggul.
5. Jika sudah mencatat semua, lakukan wawancara dengan beberapa orang yang pernah mencoba atau berkunjung ke produk unggulan yang kalian pilih.
Ada dua hal yang perlu kalian tanyakan, yaitu:
a. Testimoni tentang barang.
b. Dari mana mereka mendapatkan informasi produk atau tempat tersebut?
Jawaban:
Produk unggulan daerah: Kain batik Solo
4. a. Sejarah batik: Solo merupakan satu penghasil kain batik terbesar di Indonesia.
Batik dari Solo mulai berkembang setelah wilayah Mataram terpecah menjadi dua, yaitu Keraton Kasunanan Surakarta dan Keraton Kasultanan Yogyakarta.
Pada saat perpecahan tersebut terjadi, semua barang-barang kerajaan termasuk busana batik dibawa ke Yogyakarta.
Akibat dari peristiwa tersebut, kemudian pada suatu hari Paku Buwono IV memutuskan untuk membuat sendiri busana keraton yang baru.
Busana tersebut kemudian diberi nama Gragak Surakarta yang memiliki arti Gaya Surakarta.
Setelah pembuatan Gragak Surakarta, kemudian corak batik Surakarta mengalami banyak perubahan.
Banyak corak-corak batik mulai berkembang dan bermunculan.
Walaupun banyak mengalami perkembangan, tapi corak batik Surakarta memiliki ciri khas tersendiri.
Batik Surakarta identik dengan warna putih kecoklatan atau krem.
Selain itu batik Surakarta juga identik dengan warna gelap seperti hitam dan cokelat.
Ciri khas lainnya dari batik Surakarta yaitu berisikan motif geometris dan berukuran kecil-kecil yang mengikuti pakem batik Mataram.
Batik Surakarta terbagi menjadi dua.
Yakni motif batik yang berasal dari Keraton Kasunanan dan Pura Mangkunegaran.
Motif batik yang berasal dari Keraton Kasunanan yang terkenal.
Di antaranya parang barong, parang curiga, parang sarpa, ceplok burba, ceplok lung kestlop, candi luhur, srikaton, dan bondhet.
Sementara motif batik yang berasal dari Pura Mangkunegaran, yaitu buketan pakis, sapanti nata, ole-ole, wahyu tumurun, parang kesit barong, parang sondher, parang klithik glebag, seruni, dan liris cemeng.
sumber: surakarta.go.id
b. Bahan baku batik:
- Kain mori (bisa terbuat dari sutra atau katun)
- Canting sebagai alat pembentuk motif
- Gawangan (tempat untuk menyampirkan kain)
- Lilin (malam) yang dicairkan
- Panci dan kompor kecil untuk memanaskan
- Larutan pewarna
c. Proses pembuatan batik:
- Menyiapkan Kain
Kain mori adalah kain tenun berwarna putih yang terbuat dari kapas yang sering digunakan bahan membatik.
Untuk mendapatkan hasil yang memaksimal kain mori perlu diketel (mencuci), dikanji (menganji), dan dikemplong (setrika).
- Nyungging
Proses paling awal dalam pembuatan batik tulis yaitu membuat pola terlebih dahulu.
Nyungging merupakan tahap mengambar pola batik pada kain yang dikerjakan oleh speasialis pola.
Pola bisa dibuat langsung pada kain atau juga bisa dibuat diatas kertas terlebih dahulu.
- Njaplak
Proses njaplak dalam pembuatan batik tulis adalah memindahkan pola dari kertas kedalam kain putih yang akan dibatik.
Proses ini adalah mengambar ulang atau memindahkan gambar motif batik ke dalam kain.
Jika proses pembuatan pola langsung di kain maka tidak perlu mengikuti proses Njaplak.
- Nglowong
Nglowong adalah proses meletakkan malam pada kain dengan canting sesuai dengan garis pola/motif batik yang telah digambar sebelumnya.
Proses ini membutuhkan waktu yang lama hingga 2 – 3 bulan jika motif yang dibuat cukup rumit.
- Ngiseni
Proses memberikan motif isian atau dalam Bahasa jawa disebut isen-isen pada motif yang sudah diletakkan pada malam.
- Nyolet
Memberikan warna pada bagian-bagian tertentu dengan kuas.
Proses ini dilalukan untuk memberikan kesan gambar lebih kelihatan hidup dan menarik.
- Mopok
Proses menutup bagian-bagian tertentu yang dicolet malam/lilin.
Fungsi dari proses mopok adalah untuk menutup bagian tertentu yang tidak ingin tercampur atau terkena warna dan akan tetap terlihat polos.
- Nembok
Proses menutup bagian dasar kain yang tidak perlu diwarnai, dengan menggunakan bahan malam tembokan.
Proses ini dilakukan agar nantinya saat pewarnaan, bagian-bagian tertentu tidak perlu diwarnai dan tidak terkena warna.
- Ngelir
Proses pewarnaan kain secara menyuluruh, menggunakan bahan pewarnaan alam maupun pewarnaan sintetis.
Perlu diperhatikan untuk penggunaa pewarnaan alami kain batik harus berulang dicelup sehingga hasil pewarnaan lebih maksimal.
Proses ini butuh waktu yang berhari-hari karena pewarna yang digunakan lambat dalam meresap ke bahan kain.
- Nglorod
Merupakan tahap akhir meluruhkan dan melarutkan pada kain dengan cara merendam kain pada air mendidih.
Proses nglorod ini dilakukan 2 kali dalam pembuatan batik.
sumber: seragamomahlaweyan.com
d. Wilayah tempat pembuatan batik di Solo:
- Kampung Batik Laweyan
- Kampung Batik Kauman
f. Hal-hal yang membuat batik menjadi unggul:
- Memiliki banyak motif
- Harganya terjangkau
- Warnanya sangat cantik
- Bisa dipakai ke manapun
- Menjadi identitas Kota Solo
5. a. Testimoni tentang batik:
- Warna dan motifnya beragam
- Awet dan tahan lama
- Bisa dipakai ke manapun
b. Dari mana mereka mendapatkan informasi produk tersebut?
- Dari orang ke orang
- Dari media sosial
Disclaimer:
- Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.
- Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)