TRIBUNNEWS.COM - Berikut kunci jawaban Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Kelas 11 Halaman 151 Kurikulum Merdeka.
Pada halaman 151 Buku Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Kelas 11, terdapat tugas "Latihan Kegiatan 2 Menafsirkan teks puisi yang disimak" yang termuat dalam Bab 5.
Tugas pada Buku Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Kelas 11 halaman 151 berikut, memuat soal terkait materi Mengembangkan Apresiasi Puisi Bertema Kehidupan Bermakna.
Sebelum melihat kunci jawaban, ada baiknya siswa mencoba menjawab sendiri terlebih dahulu dengan bantuan orang tua.
Baca juga: Kunci Jawaban Matematika Kelas 7 Halaman 77 78 Kurikulum Merdeka: Menyederhanakan Bentuk Aljabar
Jika sudah, orang tua bisa mencocokkan jawaban yang ditulis anak dengan jawaban di bawah ini.
Latihan
Kerjakan soal berikut!
1. Simak kembali pembacaan puisi "Tuhan, Kita Begitu Dekat" karya Abdul Hadi W.M. tersebut, kemudian kerjakanlah latihan berikut ini.
2. Tulislah hasil tafsiranmu menggunakan pendekatan didaktis. Tuliskan gagasan dan pandangan yang terdapat dalam teks puisi "Tuhan, Kita Begitu Dekat" karya Abdul Hadi W.M.
Baca juga: Kunci Jawaban Cerdas Cergas Berbahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 62 Kurikulum Merdeka
Jawaban:
Tuhan, Kita Begitu Dekat
Karya Abdul Hadi W.M.
Tuhan
Kita begitu dekat
Sebagai api dengan panas
Aku panas dalam apimu
Tuhan
Kita begitu dekat
Seperti kain dengan kapas
Aku kapas dalam kainmu
Tuhan
Kita begitu dekat
Seperti angin dengan arahnya
Kita begitu dekat
Dalam gelap
Kini aku nyala
Pada lampu padammu
- Hasil tafsiran:
Puisi tersebut bertema ketuhahanan karena si aku berdialog dengan Tuhan. Dia merasa begitu dekat dengan Tuhan. Si aku-lirik merasa dirinya menyatu dengan Tuhan. Aku lirik menggunakan analogi, jika Tuhan sebagai api, si aku adalah panas dari api itu. Jika Tuhan diibaratkan sebagai kain, si aku sebagai kapasnya (kain yang terbuat dari kapas).
- Gagasan dan pandangan:
Melalui puisi itu, penyair ingin menyampaikan gagasan bahwa sebenarnya antara manusia dan Tuhannya tak bisa dipisahkan. Tak mungkin ada manusia jika tidak ada Tuhan yang menciptakan. Karena itu, Tuhan itu begitu dekat.
Melalui gagasan itu, penulis menyampaikan pandangan bahwa kedekatan kita kepada Tuhan haruslah diwujudkan dengan beribadah kepada-Nya. Misalnya, menyembahnya di malam hari. Hal itu tampak dari larik berikut: Dalam gelap (maksudnya malam), kini aku nyala (maksudnya mengingat Tuhan dengan cara beribadah kepada-Nya di malam hari) pada lampu padammu. Lampu padam dapat diartikan sebagai ketiadaan matahari di malam hari. Matahari itu lampu, yang pada malam hari menjadi padam.
*) Disclaimer: Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.
Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
(Tribunnews.com/Latifah)