News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kurikulum Merdeka

Kunci Jawaban Cerdas Cergas Berbahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 147 Kurikulum Merdeka

Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inilah kunci jawaban Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia kelas 11 halaman 147 kurikulum merdeka tentang cerpen.

- Joko hanya menggunakan kaos oblong, rambut acak-acakan, dan sarung.

Tata wajah:

- Mei Wang terlihat malu-malu sambil terus digoda teman-temannya yang terlihat ceria.

- Joko tersenyum malu.

- Adegan/Babak 3

Tokoh: Joko Sudiro, Mei Wang.

Dialog antartokoh:

Joko Sudiro: “Wayang golek?”

“Di kamarmu.”

“Potehi? Aku belum pernah melihat pertunjukannya.”

Keterangan lakuan: Joko terlihat sangat gugup dan malu-malu dengan tangan terus mengucek-ucek taplak kain meja.

Mei Wang: “Bukan. Itu Wayang Potehi.”

“Dilarang.”

Keterangan lakuan: Menjawab dengan sedikit kaget, tetapi tetap tenang.

Latar tempat: Teras sebuah rumah dengan meja dan kursi yang digunakan oleh Joko dan Mei Wang.

Keterangan suara: (Tidak ada, agar penonton fokus ke percakapan yang terjadi)

Efek suara: Suara jangkrik untuk menandakan suasana malam hari.

Keterangan lampu: Pengaturan lampu diatur remang menandakan malam hari. Cahaya lampu ada dua yang masing-masing fokus ke arah Mei Wang dan Joko. Pada akhir babak lampu berangsur-angsur meredup.

Kostum:

- Joko mengenakan celana panjang dan kaos.

- Mei Wang mengenakan gaun panjang yang memesona.

Tata wajah:

- Joko senang untuk memulai pembicaraan.

- Mei Wang terlihat senang dan juga malu.

- Adegan/Babak 4

Baca juga: Kunci Jawaban Cerdas Cergas Berbahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 101 Kurikulum Merdeka

Tokoh: Joko Sudiro, Penginterograsi

Dialog antartokoh:

Penginterograsi: “Mana Thukul?! Mana Thukul?! Mana Wiji Thukul?!”

Keterangan lakuan: Membentak Joko Sudiro.

Joko Sudiro: “Mei Wang….”

Keterangan lakuan: Lemas dan tidak berdaya

Penginterograsi: “Otakmu kiri, kau pantas mati!”

Keterangan lakuan: Mengancam Joko sambil menyeretnya keluar panggung.

Latar tempat: Latar ruangan yang gelap

Keterangan suara: Suara musik mencekam terdengar beradu keras dengan suara tokoh penginterogasi.

Efek suara: Suara gebrakan meja.

Keterangan lampu: Lampu hanya menyorot Joko yang sedang diinterogasi dengan sisi lainnya gelap.

Kostum:

- Joko berkaos dan bercelana panjang jeans yang sudah terlihat lusuh dan kotor.

- Penginterogasi memakai baju tentara dengan sepatu PDH.

Tata wajah:

- Joko kesakitan. Ada bercak darah pada bibir, wajah, dan pelipis kanannya juga terlihat babak belur.

- Penginterogasi berwajah sangar, galak, garang dan berambut cepak.

- Adegan/Babak 5

Tokoh: Joko Sudiro, Mei Wang

Dialog antartokoh:

Joko Sudiro: -

Keterangan lakuan: Joko Sudiro mencari-cari Mei Wang di antara pertunjukkan wayang. Setelah menemukan Mei Wang dan beradu pandang ia terlihat sangat senang, tetapi berubah menjadi sangat ketakutan dan sedih di akhir babak.

Mei Wang: -

Keterangan lakuan: Memandang Joko Sudiro dari jauh dengan tatapan sedih, tetapi lega.

Latar tempat: Tempat pertunjukan wayang potehi.

Keterangan suara: Suara alunan musik Tiongkok pengiring wayang potehi.

Efek suara: Suara kerumunan orang ceria di awal babak dan suara kerumunan orang histeris di akhir babak.

Keterangan lampu: Pada awal babak pengaturan lampu diatur berfokus pada pagelaran wayang dan Joko. Cahaya fokus ke arah Mei Wang dan Joko ketika mereka akhirnya saling menemukan satu sama lain. Pada akhir babak, lampu berwarna merah menyorot ke arah semua pemain di panggung dan mati secara tiba-tiba untuk dramatisasi.

Kostum:

- Joko memakai kaos dan celana panjang. Mei Wang menggunakan pakaian khas Tionghoa.

Tata wajah:

- Joko senang bercampur takut di awal adegan, tetapi berubah menjadi kaget dan sedih di akhir adegan.

- Mei Wang berwajah takut.

*) Disclaimer:

Jawaban di atas hanya digunakan untuk memandu proses belajar.

Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.

(Tribunnews.com/Pondra Puger)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini