Tapi ketika orang menilai lebih, cukuplah pujian itu dikembalikan kepada yang lebih berhak untuk dipuji.
Bagi saya, apa yang saya lakukan untuk kedua orangtua, belum setimpal dengan apa yang sudah mereka lakukan.
Saya hanya bisa meringankan beban dalam hitungan tahun.
Tapi, kedua orangtua saya sudah berkorban dari sejak saya belum terlahir ke dunia ini.
Dalam hidup saya, Mamah dan Bapaklah yang sudah sangat berjasa dan banyak berkorban untuk saya.
Diberi cobaan penyakit sejak kecil hingga dewasa membuat Mamah dan Bapak direpotkan oleh saya.
Bukan hanya berkorban materi, tapi pikiran dan waktu pun habis tercurahkan untuk saya.
Mamah rela tidak tidur bermalam-malam ketika penyakit saya sedang kambuh.
Mamah juga rela menggendong saya kemana-kemana saat saya terkulai lemas karena sakit.
Beliau dengan telaten mengurus saya setiap saat.
Bahkan Mamah kehilangan waktu untuk dirinya sendiri, karena waktunya habis mengurusi saya.
Bapak, pengorbanannya tidak jauh lebih banyak dari Mamah.
Bapak tak pernah lelah menjemput rezeki agar saya bisa berobat setiap penyakit itu kambuh.
Bapak juga terus mendidik saya agar bisa bangkit dan memiliki nilai lebih dibanding teman-teman yang lain.