Bapaklah yang pertama kali memperkenalkan saya dengan dunia menulis.
Dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan, Bapak rela menyisihkan uang untuk membelikan majalah anak bekas agar anak bungsunya ini bisa terus membaca.
Tidak hanya itu, di tengah kesibukannya menjemput rezeki, Bapak mengajarkan saya bagaimana menulis cerita yang baik.
Karena itulah, saya sering mewakili sekolah untuk ikut lomba mengarang.
Mimpi saya untuk menerbitkan buku pun terwujud karena ilmu yang telah Bapak ajarkan kepada saya.
Bapak juga mau mengorbankan waktunya untuk langsung mengajari saya bahasa Inggris.
Dengan caranya, saya menjadi suka dan paham dengan bahasa Inggris.
Dan karena ilmu yang beliau tularkan, saya bisa menjemput banyak mimpi dengan kemampuan bahasa Inggris yang saya miliki.
Bagi saya, Mamah dan Bapak sudah banyak berkorban untuk saya.
Mereka tidak sekadar orangtua yang melahirkan dan membesarkan saya.
Tapi mereka adalah pahlawan yang telah menyelamatkan hidup saya.
Karena mereka berdua, saya berani punya mimpi.
Karena mereka berdua juga, saya berani menjemput impian itu menjadi sebuah kenyataan.
Oleh karena itu, ketika Mamah dan Bapak selalu bercerita kepada setiap orang kalau saya sudah banyak membantu keduanya, mereka keliru.