TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini materi sekolah IPS tentang periode revolusi industri untuk kelas 10 SMA/SMK.
Revolusi industri adalah peralihan produksi dari menggunakan tangan menjadi menggunakan mesin yang lebih efisien.
Saat ini, dunia sedang mengalami revolusi industri 4.0 dan terus mengalami perkembangan.
Revolusi industri diramalkan segera memasuki periode ke-5 yang juga disebut Industrial Revolution 5.0.
Selengkapnya, simak periode revolusi industri 1.0 hingga revolusi industri 5.0 di bawah ini, dikutip dari TWI Institute dan National Geographic.
Baca juga: Kunci Jawaban Sejarah Kelas 10 SMK Halaman 43 Kurikulum Merdeka: Periode Revolusi Industri
Revolusi Industri 1.0
Revolusi industri pertama atau Revolusi Industri 1.0 muncul sekitar tahun 1760-1840-an.
Revolusi Industri 1.0 adalah transisi ke proses manufaktur baru menggunakan air dan uap.
Peralihan pertama ini bermanfaat untuk memproduksi barang dalam jumlah lebih besar dan menciptakan standar hidup yang lebih baik.
Pada periode ini, peralihan produksi didominasi oleh industri tekstil dan transportasi di Eropa.
Sumber bahan bakar seperti uap dan batu bara menjadi komoditas utama dalam periode revolusi industri ini.
Mesin memungkinkan produksi lebih cepat dan mudah, sambil terus berevolusi.
Revolusi Industri 2.0
Baca juga: Sejumlah Universitas di Australia Gunakan Teknologi AI untuk Cek Tugas Mahasiswa Internasional
Revolusi Industri 2.0 dimulai sekitar tahun 1840-an.
Sejarawan terkadang menyebut ini sebagai "Revolusi Teknologi" yang terjadi terutama di Inggris, Jerman, dan Amerika.
Selama periode Revolusi Industri 2.0 ini, sistem teknologi baru diperkenalkan.
Teknologi kelistrikan yang unggul memungkinkan produksi yang lebih besar dan mesin yang lebih canggih.
Revolusi Industri 3.0
Revolusi Industri 3.0 dimulai dengan era komputer pertama.
Komputer pada era ini masih sangat sederhana, berat dan sangat besar dibandingkan dengan daya komputasi yang dapat mereka berikan.
Revolusi Industri 3.0 terjadi sekitar tahun 1970-an, yang melibatkan penggunaan elektronik dan TI (Teknologi Informasi) untuk otomatisasi lebih lanjut dalam produksi.
Manufaktur dan otomasi meningkat pesat berkat akses Internet, konektivitas, dan energi terbarukan.
Revolusi Industri 3.0 memperkenalkan lebih banyak sistem otomatis ke jalur perakitan untuk melakukan tugas manusia, dengan menggunakan Programmable Logic Controllers (PLC).
Revolusi Industri 4.0
Baca juga: Penyebaran AI Generatif Cepat Untuk Masa Depan Industri Elektronika dan Teknologi Jepang
Revolusi Industri 4.0 adalah era mesin pintar, sistem penyimpanan, dan fasilitas produksi.
Semua sistem itu dapat bertukar informasi secara mandiri, memicu tindakan, dan saling mengontrol tanpa campur tangan manusia.
Pertukaran informasi ini dimungkinkan dengan Industrial Internet of things (IIoT) seperti yang kita kenal sekarang.
Berikut ini elemen kunci dalam Revolusi Industri 4.0:
- Sistem siber-fisik: perangkat mekanis yang dijalankan oleh algoritme berbasis komputer.
- Internet of things (IoT): jaringan perangkat mesin dan kendaraan yang saling terhubung yang disematkan dengan kemampuan penginderaan, pemindaian, dan pemantauan terkomputerisasi.
- Komputasi awan: hosting jaringan di luar lokasi dan pencadangan data.
- Komputasi kognitif: platform teknologi yang menggunakan kecerdasan buatan.
Revolusi Industri 5.0
Para visioner sudah meramalkan revolusi berikutnya yaitu Industri 5.0, setelah kurang dari satu dekade membahas tentang Revolusi Industri 4.0.
Revolusi Industri 5.0 diatur untuk fokus pada kembalinya tangan dan pikiran manusia ke dalam kerangka kerja industri.
Industri 5.0 adalah revolusi di mana manusia dan mesin menemukan cara untuk bekerja sama guna meningkatkan sarana dan efisiensi produksi.
Pekerja bebas memberikan tugas bernilai tambah bagi pelanggan, berdasarkan personalisasi dan penggunaan robot kolaboratif.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Materi Sekolah