TRIBUNNEWS.COM - Berikut penjelasan mengenai makna kerja sama dan gotong royong dalam segala lingkungan.
Menurut KBBI, kerja sama adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama.
Sehingga kerja sama dapat diartikan suatu kegiatan bersama yang dilakukan oleh lebih dari dua orang.
Sementara gotong royong yakni bekerja bersama-sama.
Adapun perbedaan antara kerja sama dan gotong royong ialah gotong royong bukan hanya melibatkan beberapa orang, melainkan juga banyak orang.
Selain melibatkan banyak orang, gotong royong juga untuk tujuan jangka pendek serta bersifat sukarela dan dilakukan oleh masyarakat di suatu wilayah.
Lebih lengkapnya, simak makna kerja sama dan gotong royong yang termuat dalam materi buku Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) kelas 7.
1. Kerja Sama
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.
Oleh sebab itu, manusia selalu hidup berkelompok dan bekerja sama untuk memenuhi kebutuhannya.
Karena tujuan yang sama itulah terjadi kerja sama.
Tanpa ada kerja sama kehidupan manusia akan sulit maju dan mungkin manusia juga sudah punah karena kalah oleh makhluk lain yang lebih kuat.
Karena kerja sama maka peradaban manusia berkembang, dan manusia mampu mengelola alam.
Baik untuk kepentingan manusia maupun untuk alam semesta.
Kerja sama terjadi karena ada tujuan bersama.
Tujuan yang tidak dapat dikerjakan sendiri, melainkan harus bersama-sama orang lain.
Seperti upaya bangsa Indonesia ketika membentuk negara.
Hal itu tidak dapat dilakukan sendiri, melainkan harus bersama-sama.
Untuk membentuk negara, beberapa orang harus bekerja sama lebih dulu.
Seperti merumuskan dasar negara lebih dulu.
Lalu beberapa orang menyusun pemerintahan.
Begitu juga kerja sama dalam keluarga.
Ibu, ayah, dan anakanak dapat melakukan kerja sama misalnya untuk membuat taman, hingga mendapat hasil bersama yang dikehendaki.
2. Budaya Gotong Royong
Gotong royong merupakan kegiatan bersama masyarakat di sebuah lingkungan.
Pada umumnya kegiatan tersebut merupakan kerja fisik berupa saling membantu untuk mendirikan rumah, mengerjakan pekerjaan pertanian di sawah, hingga untuk membangun sarana umum.
Bentuk gotong royong yang paling sering dilakukan adalah kerja bakti antartetangga untuk membersihkan lingkungan atau membuat sarana dan prasarana umum, seperti jalan lingkungan atau taman bersama.
Semua dilakukan secara sukarela, tanpa ada yang dibayar.
Seluruh masyarakat di Indonesia mengenal budaya gotong royong untuk melakukan pekerjaan berat.
Seperti membangun rumah, memanen sawah, hingga untuk menyiapkan upacara adat yang harus dilakukan suatu keluarga.
Biasanya, keluarga yang dibantu hanya menyediakan makan namun tak perlu membayar orang yang turut bergotong royong membantunya.
Di setiap daerah memiliki sebutan sendiri untuk gotong royong.
Di Jawa ada sebutan Gugur Gunung serta Sambatan. Orang-orang Bali mengenal istilah Ngayah.
Di tanah Batak ada tradisi Marsiadapari, di Minahasa ada Mapalus, dan di masyarakat Sunda ada tradisi Rereongan.
Semua itu adalah bentuk gotong royong yang tentu ada di daerah kalian masing-masing.
Gotong royong juga biasa dilakukan untuk kegiatan sosial seperti membantu suatu keluarga mengadakan acara pernikahan.
Demikian juga untuk mengurus kematian yang terkadang juga perlu upacara.
Beberapa kegiatan sosial ekonomi seperti tradisi jimpitan, arisan, bahkan koperasi juga merupakan bentuk gotong royong.
Dengan jimpitan, warga mengumpulkan beras buat membantu tetangga yang kekurangan.
Melalui arisan, warga bergotong gotong royong untuk menabung.
Selain itu, koperasi juga menjadi sarana bergotong royong yang dapat mencakup banyak kegiatan ekonomi.
(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)