TRIBUNNEWS.COM - Dua mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) berhasil menorehkan prestasi dalam ajang National University Debating Championship 2023 (NUDC). Prestasi ini diraih oleh Ramazan Bayram Sofiano (mahasiswa Fakultas Hukum UKI) sebagai Best Novice Speaker dan Fransiska Anastasia Hutabarat (mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UKI) yang menjadi 5th Best Novice Speaker dalam kejuaraan debat tingkat nasional tersebut. 

Unit Kegiatan Mahasiswa UKI Debating Union sebelumnya meraih peringkat 16 besar dalam ajang NUDC yang berlangsung dari tanggal 6 – 11 Juni 2023.

Dalam kesempatan ini Wakil Rektor UKI bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Dr. rer. pol. Ied Veda Sitepu, S.S., M.A, pembina UKM Debating Union, Susanne A.H., Sitohang, S.S., M.A., bersama perwakilan Biro Kemahasiswaan dan Alumni UKI, memberikan dukungan langsung di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Sindangsari, Banten yang menjadi lokasi berlangsungnya lomba.

Peserta yang mengikuti kompetisi NUDC adalah mahasiswa universitas negeri maupun swasta yang lolos babak seleksi regional. “Indonesia dibagi menjadi 7 wilayah dan hanya 112 universitas yang berhasil masuk ke tingkat nasional, maka total peserta yang hadir di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten adalah 336 mahasiswa,” ujar Ramazan Sofiano yang bercita-cita menjadi corporate lawyer.

Ramazan bersyukur atas prestasi yang berhasil diraihnya. Ia juga menjelaskan bahwa kemampuan debatnya meningkat setelah rutin latihan bersama teman-teman dalam UKM Debating Union. “Saya rutin mengikuti sparring santai, seminar, dan mengikuti seleksi internal NUDC dan Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia. Untuk latihan delegasi NUDC dilakukan tiga hingga empat kali dalam seminggu dari pukul 5 sore hingga pukul setengah delapan malam,” tutur Ramazan.

Sebelum mengikuti kompetisi tingkat nasional, seluruh peserta wajib mendaftar dan mengikuti tahapan seleksi di wilayah asal masing-masing. Jika lolos dalam seleksi wilayah, seluruh peserta harus melakukan pendaftaran ulang sebelum berlomba di NUDC tingkat nasional.

“Selain persiapan dalam bentuk administrasi, kami juga sering mengikuti latihan debat untuk meningkatkan kemampuan debat dan untuk melatih fisik dan mental,” kata Fransiska Anastasia Hutabarat.

Mahasiswi FEB UKI ini merasa bahagia atas pencapaian yang diraihnya. “Terima kasih atas dukungan teman-teman dari UKM Debating Union yang menonton video debat kami. Serta membantu dalam proses administrasi dan rencana perjalanan kami ke Banten,” cerita Fransiska yang berkeinginan menjadi management consultant setelah lulus kuliah.

Best Novice Speaker untuk Tim Debat Pemula

Kategori novice speaker adalah kategori khusus untuk para peserta debat yang dianggap sebagai pemula dalam dunia debat. Ada beberapa kriteria yang dibutuhkan untuk dianggap sebagai novice/pemula, salah satunya yaitu belum pernah lolos ke babak eliminasi di kompetisi tingkat nasional dan belum pernah diberi penghargaan ‘speaking award’.

“Kami sangat memperhatikan kriteria untuk dianggap sebagai novice atau pemula. Kami terus latihan untuk meningkatkan kualitas argumen dan debat karena skor pembicara secara individu sangat mempengaruhi peluang agar dapat masuk ke dalam top 15 best novice speaker,” kata Ramazan.

“Saya berpesan kepada mahasiswa untuk meraih prestasi selama berkuliah. Untuk debat, rajinlah berlatih untuk beberapa topik. Tema yang diberikan dalam kompetisi NUDC sangat beragam dari pendidikan, seni dan budaya, olahraga, filosofi hingga tema tentang buruh. Juga tema energi dan SDM, ekonomi, serta politik dalam dan luar negeri,” imbuhnya.

Menurut Ramazan, peserta NUDC 2023  perlu melakukan banyak penyesuaian karena kompetisi tahun ini diselenggarakan secara luring.

“Kami melakukan case-building selagi berjalan menuju ke ruangan debat. Dan juga bertemu dengan banyak tim yang kompetitif dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia,” ujarnya.