TRIBUNNEWS.COM - Keterbatasan lahan di kawasan perkotaan bukan menjadi masalah untuk warga masyarakat melakukan budidaya tanaman, khususnya sayuran.
Teknik hidroponik dinilai bisa menjadi solusi jitu mengatasi permasalahan ini.
Masyarakat di sisi lain juga perlu mendapatkan pelatihan budidaya sayuran secara hidroponik agar hasilnya maksimal.
Oleh karenanya, diperlukan pihak-pihak yang turun langsung ke lapangan guna mengambil peran tersebut.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Riset Grup Biodiversitas dan Genetic Engineering dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Tim ini menggelar pelatihan budidaya sayur secara hidroponik di Kampung Sabrang Lor, Mojosongo, Surakarta, Jawa Tengah, pekan lalu.
Baca juga: Pertanian Hidroponik Bisa Optimalkan Produksi di Lahan Terbatas
"Serta memberikan pelatihan budidaya sayur secara hidroponik mengingat di Kampung Sabrang Lor merupakan kampung relokasi yang padat penduduk.
Sehingga lahan untuk menanam sayur sangat terbatas, maka salah satu solusinya adalah penanaman dengan cara hidroponik," katanya lewat keterangan terulis yang diterima Tribunnews.com, Sabtu (1/7/2023).
Umi melanjutkan, pelatihan tersebut dihadiri oleh tim dari UNS, praktisi hidroponik dari RT 16 RW 04 Mojosongo, serta ibu-ibu PKK warga RT 7/RW 8 Kampung Sabrang Lor Mojosongo.
Sedangkan materi yang disampaikan adalah cara pemilihan benih sayuran yang berkualitas, metode pembenihan yang baik penanaman di instalasi pipa hidroponik, penyiapan nutrisi, perawatan, pengendalian hama, serta pemanenan.
"Warga juga melakukan praktik penyiapan nutrisi dan pengendalian hama pada tanaman pakcoy di instalasi hidroponik yang telah tersedia.
Penjelasan teknis disampaikan oleh Sunarto dan tim sebagai narasumber praktisi hidroponik yang telah berpengalaman lebih dari 5 tahun," tambah Umi.
Tim Pendidikan Biologi UNS juga memberikan fasilitas dan peralatan guna mendukung keberlangsungan budidaya hidroponik.
Baca juga: Dorong Gerakan Peduli Lingkungan, Masyarakat Diberikan Edukasi Budidaya Tanaman Hidroponik
"Warga dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam merawat dan membudidayakan sayuran sehat di sekitar lingkungannya," harap Umi.
Hasil dari kegiatan ini adalah beragam jenis sayuran dapat ditanam oleh warga, beragam jenis benih sayuran juga telah dibagikan, sehingga warga dapat menanam apa yang mereka inginkan, selain itu jika masa panen diharapkan dapat dikonsumsi oleh seluruh warga.
Selain mengadakan pelatihan, tim pengabdian juga membuatkan instalasi hidroponik dengan model Nutrient Film Technique (NFT) dan model sumbu (wick system).
Kedua model ini bisa membantu warga dapat memanen sayur lebih cepat, lebih berkualitas, dan lebih sehat karena tidak menggunakan pestisida kimia.
Ketua penggerak PKK Fitri Muslimah mengaku, pihaknya menyambut antusias kegiatan yang diselenggarakan oleh tim pengabdian masyarakat dari UNS.
Ia sangat berharap warga dapat terbantu dan memanfaatkan dengan baik fasilitas penanaman hidroponik sistem NFT yang telah disediakan oleh tim dari UNS.
"Semoga hasil budidaya sayur dapat dikonsumsi warga dan meningkatkan gizi keluarga," katanya.
(Tribunnews.com)