TRIBUNNEWS.COM - Berikut penjelasan mengenai apa itu interaksi sosial?
Interaksi sosial merupakan hubungan antara orang perorangan, antara kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dan kelompok manusia.
Dalam interaksi sosial, hubungan yang terjadi harus dilakukan secara timbal balik oleh kedua belah pihak, yang artinya harus saling merespons.
Diketahui, salah satu ciri manusia adalah hidup bersama antara satu dengan lainnya yang juga merupakan interaksi sosial.
Manusia sendiri terbentuk sebagai makhluk sosial yang memiliki naluri untuk selalu hidup dengan orang lain.
Sebagai contohnya, nasi yang dimakan merupakan hasil kerja keras dari para petani.
Baca juga: Perubahan Akibat Interaksi Antarruang: Berkembangnya Pusat Pertumbuhan dan Berubahnya Penduduk
Dikutip dari Buku IPS Kelas 7 SMP, manusia juga harus berinteraksi dengan sesama anggota masyarakat atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
Interaksi sosial dalam kehidupan manusia ini juga penting untuk memenuhi berbagai kebutuhan pokok, seperti sandang, pangan lan papan (pakaian, makanan, dan tempat tinggal).
Kemudian, kebutuhan dan ketertiban, kebutuhan akan pendidikan dan kesehatan, kebutuhan-kebutuhan akan kasih sayang.
Proses interaksi sosial akan terjadi jika di antara pihak yang berinteraksi melakukan kontak sosial dan komunikasi.
Kontak sosial dan komunikasi sosial adalah satu syarat terjadinya interaksi sosial, hal itu akan memberikan pengertian pada perilaku orang lain, atau perasaan-perasaan yang ingin disampaikan kepada orang lain.
Beberapa Faktor Terjadinya Interaksi Sosial
- Faktor Imitasi
Faktor ini merupakan proses seseorang mencontoh orang lain atau kelompok.
Contohnya, seorang anak perempuan bermain masak-masakan karena melihat ibunya pada saat memasak di dapur.
- Faktor Sugesti
Faktor sugesti adalah pengaruh yang dapat menggerakkan hati orang.
Baca juga: Persebaran Keanekaragaman Hayati Flora dan Fauna di Indonesia
Contohnya, seorang pasien yang akan berobat ke seorang dokter, pasien tersebut akan cepat mengalami penyembuhan salah satunya disebabkan adanya rasa sugesti pada dokter tersebut.
- Faktor Identifikasi
Faktor ini merupakan kecenderungan-kecenderungan atau keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain.
Contohnya, seorang anak yang mengidolakan pemain bola, sehingga semua tingkah laku idolanya akan dilakukan.
- Faktor Simpati
Kemampuan untuk merasakan diri seolah-olah dalam keadaan orang lain dan ikut merasakan apa yang dilakukan, dialami, atau diderita orang lain.
Contohnya, pada saat ada tetangga kita yang tertimpa musibah, maka kita ikut merasakan kesedihannya dan berusaha membantunya.
(Tribunnews.com/Pondra)