Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kendaraan karya mahasiswa Binus Aso School of Engineering tampil di ajang Shell Eco-marathon di Mandalika International Circuit, Lombok, 4 sampai 9 Juli 2023 bersama peserta dari 13 negara lain untuk menunjukkan kemampuannya dalam membuat mesin dengan konsumsi energi yang efisien tanpa mengorbankan performa mesin.
Sebelum ikut ajang ini mereka melakukan uji coba prototipe kendaraan untuk mengukur performa serta tingkat konsumsi bahan bakar mesin kendaraan dengan kecepatan rata-rata yang dipersyaratkan untuk mengetahui apa yang sekiranya perlu ditingkatkan dari mesin kendaraan mereka supaya bisa mendapatkan skor efisiensi baik tanpa menurunkan kecepatan pacuan mesin.
Dekan Binus Aso School of Engineering, Prof. Fergyanto mengatakan keterlibatan mahasiswanya dalam ajang Shell Eco-marathon merupakan bentuk komitmen kami sebagai institusi pendidikan dalam mendukung pemerintah menciptakan opsi mobilitas masa depan yang lebih cerdas dan berkelanjutan.
"Ajang ini dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa menerapkan ilmu yang telah mereka dapatkan untuk membuat prototipe mesin di laboratorium praktik, dan melakukan uji coba di sirkuit balapan dengan bantuan dana dari kampus," katanya, Selasa (4/7/2023).
Fergyanto optimis di tahun ini para mahasiswa dapat kembali mencetak kesuksesan dalam ajang ini dan membuktikan bahwa generasi muda memiliki peran nyata dalam energi terbarukan yang berkelanjutan di Indonesia.
"Kami menyiappkan sumber daya manusia yang adaptif di era industri 4.0 dan menuju society 5.0. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memperluas kolaborasi, termasuk dengan industri terkait dan juga membuat inovasi yang berdampak bagi masyarakat , salah satunya dengan mengikuti ajang Shell Eco-marathon Asia sejak tahun lalu," ujar Prof. Fergyanto.
Tahun lalu D’BASE Team berhasil menyelesaikan Shell Eco-marathon Asia dengan finish di 5 besar untuk kategori prototipe dengan tenaga baterai atau listrik dan finish 12 besar untuk kategori urban dengan tenaga mesin berbahan bakar bensin. Mobil Prototipe D’BASE Team berhasil mencatatkan efisiensi sebesar 224 km/kWh dan mobil Urban Concept D’BASE berhasil mencatat efisiensi bahan bakar sebesar 67 km/liter.
Di ajang tahun ini, timnya menargetkan dapat mencatatkan efisiensi lebih baik dari tahun lalu atau lebih tinggi daripada prestasi kami sebelumnya di tahun lalu.
"Untuk mencapai hasil ini, kami fokus untuk menciptakan mobil dengan desain yang efisien, menggunakan carbon fiber di body dan dapur pacu yang baru. Tentu selain BINUS, ada Prima Tigon Global yang memberikan dukungan dalam pengembangan mobil ini," ungkapnya.
Baca juga: Finalis Kompetisi Think Efficiency 2022 Siap Berlaga di Shell Eco-marathon Sirkuit Mandalika
Di kompetisi ini, setiap tim yang berpartisipasi akan merancang mobil dengan tiga pilihan kategori bahan bakar: BBM konvensional, mesin bertenaga listrik, dan fuel cell hibrida.
Mobil buatan setiap tim akan mengelilingi trek sirkuit sejauh 16 kilometer. Selama tahap pengujian, mobil dari setiap partisipan harus berpacu dengan kecepatan rata-rata sebanyak 23 kilometer per jam.
Baca juga: Mobil Listrik BMW i4 Jadi Official Safety Car dari Shell Eco-Marathon 2022
Selesai mengelilingi arena balap, tim penilai akan menghitung selisih antara jumlah bahan bakar di awal dan di akhir untuk mengetahui tingkat efisiensi konsumsi bahan bakar setiap mobil. Jadi, mobil dengan skor efisiensi yang baik akan mendapatkan nilai yang lebih tinggi dan tim perancangnya akan menjadi pemenang lomba.