News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

STEM Prasetiya Mulya Kembangkan Inovasi Kecerdasan Buatan untuk Deteksi Pneumonia

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

STEM Universitas Prasetiya Mulya mengembangkan inovasi dalam pemanfaatan kecerdasan buatan atau artificial intelligence untuk dunia kesehatan.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim dosen dan mahasiswa STEM Universitas Prasetiya Mulya (Prasmul) melakukan inovasi dalam pemanfaatan kecerdasan buatan atau artificial intelligence untuk dunia kesehatan.

Dosen prodi Computer System Engineering STEM Prasetiya Mulya Agung Alfiansyah yang menjadi pemimpin riset menjelaskan beberapa inovasi yang dikembangkan timnya terkait artificial intelligence (AI) dan machine learning bidang kesehatan.

Project pertama terkait pengembangan platform kolaboratif antar rumah sakit untuk deteksi pneumonia.

Diagnosa yang dilakukan secara dini dan diikuti penanganan yang baik akan membantu mempercepat proses penyembuhan penyakit tersebut.

"Kami mengembangkan sebuat sistem berbasis Artificial Intelligent untuk menyelesaikan masalah tersebut secara cepat dan teliti dengan melatih sistem komputer menggunakan data radiologis pasien yang diperoleh dari dari berbagai rumah sakit melalui platform kolaborasi yang dikembangkan," jelas Agung.

Sistem ini juga diharapkan bisa mengurangi bias dan ketidakseimbangan data dari berbagai rumah sakit yang tersebar di Indonesia, terutama dalam konteks pengembangan AI.

Project ini dilakukan secara bersama oleh INSA CVL (Perancis) dan didanai oleh ISIF ASIA dengan total project senilai Rp 600 Juta.

Riset inovasi lain yang dilakukan Agung Alfiansyah adalah Computer Assited Medical Intervention untuk Catheterisasi Jantung.

Penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan sebuah sistem yang bisa digunakan untuk membantu para dokter spesialis penyakit jantung melakukan operasi jantung.

Baca juga: Prospek Karier di Perusahaan Startup Terbuka Luas, Prasetiya Mulya Buka Program S1 Fintech

Sebelum operasi dilakukan, para dokter bisa mengidentifikasi terlebih dahulu sumbatan pembuluh darah yang merupakan target yang akan dicapai.

Selama operasi dilakukan para dokter akan dipandu oleh satu sistem visual yang mengarahkan catetheter jantung menuju target tersebut.

Agar navigasi bisa dilakukan secara baik, maka diperlukan teknik yang bisa digunakan untuk menggabungkan data sebelum dan pada saat operasi dilakukan.

Baca juga: Universitas Prasetiya Mulya Selenggarakan Kompetisi Marketing Internasional: Jepang Masih Terdepan

"Hal yang mirip dengan sisten navigasi pada saat kita berkendara, dimana kita sudah mempunyai peta sebelumnya dan digabungkan dengan data GPS yang bisa menunjukkan posisi kita pada secara realtime," jelas Agung.

Sistem navigasi pada saat operasi juga dapat memandu kita melakukan intervensi dengan cepat dan presisi sehingga mengurangi resiko infeksi, paparan radiasi sinar-X.

Lalu mempercepat proses penyembuhan pasien dan menurunkan cost yang harus ditanggung pasien.

Inovasi lain dilakukan oleh dosen dan mahasiswa program studi Energy Business Technology STEM Universitas Prasmul dan prodi Computer Systems Engineering STEM Universitas Prasmul.

Salah satu tim peneliti, Setiawan yang merupakan dosen prodi Energy Business Technology mendeskripsikan mengenai kegunaan alat uji untuk kerja turbin angin yang sedang dikembangkan timnya merupakan kerja sama dengan mitra PT Semesta Energy Services (SES).

"Alat uji untuk kerja turbin angin ini bersifat modular guna meningkatkan fleksibilitas dalam instalasi," ungkap Setiawan.

"Projek penelitian yang dikolaborasikan meliputi analisa keseragaman aliran, perancangan sistem kendali kecepatan fan, pengukuran dan akuisisi data (kecepatan angin, torsi dan daya aerodinamik luaran), serta pengembangan GUI yang user friendly," jelasnya.

Proyek ini mendapatkan pendanaan melalui program Matching Fund Kedaireka dari Kemendikbudristek dan mitra dengan nilai total pendanaan lebih dari Rp 400 Juta.

Baca juga: Ratusan Mahasiswa Baru Lolos SNBT Universitas Brawijaya Mengundurkan Diri, Kampus Ungkap Alasannya

Pada protek ini melibatkan lebih dari 20 mahasiswa lintas prodi yang dibagi menjadi beberapa divisi mulai dari komputasi dinamika fluida, desain dan manufaktur, akuisisi data, hingga projek manajemen yang semuanya dirangkum dalam satu kegiatan MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka).

"Ini kesempatan besar bagi mahasiswa kami untuk mendapatkan pengalaman projek profesional dalam mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi industri dengan menerapkan ilmu pengetahuan yang mereka dapatkan diperkuliahan," jelas Setiawan.

Setiawan menyampaikan saat ini belum banyak perusahaan dalam negeri yang memproduksi turbin angin dalam skala besar.

Mengingat tingginya kompleksitas dalam merancang turbin angin, diperlukan beberapa literasi desain guna menghasilkan karakteristik turbin angin sesuai dengan aplikasi yang diharapkan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini