News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Hafidz Qur'an Diterima di 5 Perguruan Tinggi Negeri Favorit

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Asgafahrizki Aulia Fatoni (tengah) bersama kedua orangtuanya.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perguruan tinggi negeri (PTN) di Tanah Air menggunakan berbagai metode untuk merekrut mahasiswa baru di tahun 2023 ini.

Seleksi calon mahasiswa baru tersebut di antaranya melalui program Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), dan seleksi mandiri oleh PTN.

Salah satu kisah inspiratif penerimaan mahasiswa tahun ini adalah seorang calon mahasiswa bernama Asgafahrizki Aulia Fatoni yang diterima di lima perguruan tinggi Negeri melalui berbagai jalur penerimaan perguruan tinggi.

Asgafahrizki Aulia Fatoni, biasa dipanggil Are kelahiran Jakarta, adalah anak kedua dari pasangan suami istri pegawai Kementerian Dalam Negeri.

Are lulusan SMAN 48 Jakarta, juga seorang hafidz Al-Qur'an 30 juz alumni Pondok Pesantren Hafidz Internasional Daarul Qur'an Cipondoh Tangerang, asuhan Ustadz Yusuf Mansur.

Dirinya diterima di 5 perguruan tinggi negeri dan 4 diantaranya adalah Fakultas Kedokteran.

Kelima perguruan tinggi tersebut yaitu Fakultas Kedokteran Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Fakultas Kedokteran Universitas Negeri (UIN) Syarif Hidatullah Jakarta dan Teknik Industri Universitas Brawijaya (UB) Malang.

“Alhamdulillah aku diberikan nikmat yang luar biasa oleh Allah SWT. Kakak dan adekku, kedua orang tuaku terus-menerus memberikan support, motivasi, nasihat, mengarahkan dan membimbing tidak kenal lelah," ungkap Are.

Baca juga: Info SNBP 2023 Universitas Negeri Malang: Calon Mahasiswa UM Wajib Registrasi Online di Laman Resmi

"Yang sangat penting doa restu orang tua. Alhamdulillah, orang tuaku melakukan itu semua. Aku tau betul bagaimana doa orang tua siang dan malam, terus menerus," tambahnya.

Are sempat membeberkan beberapa usaha persiapan yang dilakukannya. Diantaranya, melalui belajar rutin disekolah dan dirumah.

Selain itu, dirinya menjelaskan ikut bimbingan belajar (bimbel) secara intensif sejak awal kelas 12 atau ikut bimbel selama 1 tahun.

Satu bulan terakhir ikut bimbel masuk tiap hari dari pagi sampai sore. Are juga menguraikan pengalamannya banyak membaca buku.

"Selain buku-buku terkait buku pelajaran, aku juga baca buku yang lain, minimal 1 buku 1 minggu," ungkap Are.

Aktivitas lainnya yang dilakukan antara lain olahraga basket dan bela diri, juga rutin mengulang hafalan Al-Qur'an atau moroja’ah.

Baca juga: Nasib Pinkan, Maba SNBP UI: Masukan Syarat Gaji Orang Tua Rp10 Juta, UKT Ditetapkan Rp17,5 Juta

Kisah inspiratif ini menjadi bukti wasilah penghafal Al-Qur'an.

"Al-Qur'an punya mukjizat luar biasa. Membacanya saja dapat pahala. Apalagi memahaminya, mengkaji, menghafal dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Aku juga yakin, ini semua karena Allah yang menentukan," pungkas Are.

Asgafahrizki Aulia Fatoni (tengah).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini