TRIBUNNEWS.COM - Pada rangkaian hari ketiga Konferensi Tahunan Asian Association of Open Universities (AAOU) ke-36 terdapat 5 agenda. Agenda pertama dimulai dengan sesi paralel dari 20 penyaji terakhir dan dilanjutkan dengan paparan oleh pembicara kunci Prof. Zia Ul-Qayyum dari Allama Iqbal Open University (AIOU) – Pakistan dengan topik “The Genesis of Next-Gen Classrooms: How Blockchain and Generative AI can Transform Educational Realities.” Beliau memaparkan tentang bagaimana teknologi generative artificial intelligence (AI) dan blockchain akan merubah dunia pendidikan termasuk pendidikan tinggi terbuka.
Berikutnya adalah sesi presentasi terkait jurnal AAOU oleh dewan redaksi yang disampaikan oleh Prof. Tian Belawati dan Prof. KC Li. Dalam paparannya, dewan redaksi menyampaikan bahwa jurnal AAOU telah terindeks di Scopus Q1. Jurnal AAOU merupakan kebanggaan seluruh keluarga besar AAOU, sehingga sudah seharusnya setiap dosen dan peneliti dari masing-masing institusi anggota AAOU dapat mengirimkan manuskrip terbaiknya ke jurnal internasional bereputasi tinggi ini.
Berlanjut ke acara pengumuman penghargaan, masing-masing pemenang berhak atas medali dan uang penghargaan dari AAOU. Uang penghargaan bagi pemenang medali emas adalah sebesar USD500 dan bagi pemenang medali perak adalah sebesar USD250. Pada kategori Young Innovator Award, yang terpilih menjadi pemenang medali perak adalah Saw Fen Tan dari Wawasan Open University dengan judul penelitian “Revolutionising Learning Management System with AIGC-Avatar: Insights from Students Perspective.”
Pada kategori Best Paper Award, yang berhasil memenangkan medali emas adalah Jung Hyun Park dan Jin Gon Shon dari Korea National Open University (KNOU) dengan judul penelitian “Exploring the Impact of Motivational Factors on Learner Participation in E-learning.” Sedangkan pemenang medali perak pada kategori ini adalah Jinah Seol dkk. dari KNOU dengan judul penelitian “A Study on the Fulfilment of Practicum and Digital Literacy in Distance Education,” serta David Lim dkk. dari Open University Malaysia (OUM) dengan judul penelitian “Problematizing Technological Solutionism in Open Universities: Perspectives Drawn Using the Method of Empathy-Based Stories (MEBS).”
Pada kategori Best Practice Award, yang menjadi pemenang medali emas adalah Nantha Kumar dari OUM dengan judul penelitian “Leveraging Generative AI to Build a Bespoke Educational Chatbot.” Sedangkan yang menjadi pemenang medali perak adalah Roberto Figueroa dari University of the Philippines Open University (UPOU) dengan judul penelitian “Ibook Plus: An Interactive Book-Based Approach in Open and Distance E-learning,” serta Hajrah Amir dkk. dari National University of Sciences and Technology (NUST) dan AIOU dengan judul penelitian “Development of Predictive Model for Student Learning Outcomes Based on Spatial Learning Analytics of Open and Distance Learning Students.”
Sedangkan yang keluar sebagai pemenang pada kategori Meritorious Service Award (MSA) adalah Prof. KC Li dari Hong Kong Metropoltan University. Kategori penghargaan MSA ini khusus diberikan kepada tokoh yang telah berdedikasi secara konsisten dan dalam kurun waktu panjang terhadap kemajuan pendidikan tinggi jarak jauh.
Rangkaian terakhir sebelum penutupan kegiatan adalah pengumuman dari tuan rumah penyelenggaraan AAOU Annual Conference ke 38 tahun 2024, yaitu Allama Iqbal Open University – Pakistan yang disampaikan oleh Dr. Zahid Majeed. Dengan selesainya rangkaian terakhir tersebut, maka penyelenggaraan AAOU Annual Conference ke-36 di Istanbul, Turkiye resmi ditutup oleh pidato Prof. Ojat selaku Presiden AAOU pada hari Sabtu, 30 September 2023 siang waktu setempat. Dalam pidato penutupannya, beliau menyampaikan terima kasih kepada Rektor dan seluruh staf panitia Anadolu University yang telah menyelenggarakan AAOU Annual Conference 2023 dengan baik dan telah memberikan pengalaman akademik positif yang didapat oleh setiap peserta dengan berbagai kenangan indah kota Istanbul yang historis. Sampai jumpa pada AAOU Annual Conference ke-38 di Islamabad, Pakistan!