TRIBUNNEWS.COM - Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Terbuka (UT) menyelenggarakan seminar internasional The 3rd International Seminar of Science and Technology (ISST) pada kamis (19/10/2023) sebagai salah satu kegiatan dalam rangkaian acara Dies Natalis ke-39 Universitas Terbuka.
Setiap tahunnya, ISST telah menjadi agenda rutin FST sebagai wadah bagi civitas akademik untuk mendiseminasikan produk akademik.
Pada tahun ini, ISST mengambil tema “Trends in Science and Technology for Sustainable Living” dengan mengundang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A. dan Rektor IPB University, Prof. Dr. Arif Satria, SP, M.Si sebagai keynote speaker.
Seminar ini dibuka oleh Rektor Universitas Terbuka, Prof. Ojat Darojat, Ph.D, yang pada sambutannya menyampaikan apresiasi kepada FST yang dengan terselenggaranya seminar ini menunjukkan komitmen FST dalam memberikan solusi inovatif terhadap berbagai tantangan yang mungkin dihadapi dalam menerapkan kehidupan berkelanjutan.
"UT telah menjadi pelopor dalam pembelajaran jarak jauh dan terbuka sejak berdirinya pada tahun 1984. Visi kami adalah memberikan layanan pembelajaran pendidikan tinggi kepada orang Indonesia di seluruh dunia tanpa terbatas wilayah. Kami juga berada di garis depan membantu orang yang ingin belajar tanpa syarat dan berbagai batasan,” ujar Prof. Ojat.
Prof Ojat menekankan bagaimana sustainable living dapat memberikan manfaat di masa mendatang.
“Sustainable living berarti mengadopsi pilihan gaya hidup dan praktik yang dapat meminimalkan dampak negatif pada lingkungan dan masyarakat, memastikan harmonisasi dengan alam dan generasi masa depan. Lewat The 3rd ISST, kita dapat mengeksplor dan berkolaborasi tentang sustainable living dengan tema Trends in Science and Technology for Sustainable Living. Kami berharap UT dapat memberikan solusi inovatif untuk banyak tantangan yang mungkin kita hadapi dalam mengimplementasikan sustainable living,” ujar Prof. Ojat.
Hadir secara daring, Menparekraf memberikan keynote speech dengan menekankan green tourism sebagai bagian dari sustainable living serta memberikan dukungan terhadap berbagai inisiatif yang mendukung sustainable living.
“Dalam rangka menerapkan sustainable living dalam hal green tourism, Kemenparekraf secara aktif mempromosikan program-program yang berfokus pada adaptasi, inovasi, dan kolaborasi bagi para pemangku kepentingan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Kami memberikan kesempatan untuk mendukung inisiatif yang berkelanjutan dan ramah lingkungan guna mendukung tujuan Indonesia menjadi negara dengan destinasi pariwisata yang memprioritaskan keberlanjutan secara global. Oleh karena itu, mari kita menerapkan sustainability dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi agar berdampak pada kehidupan hingga di masa mendatang," ujar Sandiaga.
ISST luncurkan buku bertemakan sustainable living
Pada seminar ini, ISST juga meluncurkan sebuah buku dengan judul “Trends in Science and Technology for Sustainable Living” yang merupakan hasil karya dosen-dosen di FST UT. Buku ini terdiri atas 20 judul artikel dengan mengusung berbagai topik sesuai bidang ilmu di FST UT. Buku ini secara khusus merangkum ide-ide, analisis, dan penelitian dari dosen FST UT dengan tiga bahasan topik utama, yaitu Trends in Mathematics and Computer Science for Sustainable Living, yang secara khusus membahas aplikasi konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari, peran teknologi informasi dalam teknologi Internet of Things (IoT) di bidang agrikultur dan penggunaan Artificial Intelligence (AI) untuk para pengajar di pembelajaran jarak jauh. Topik kedua yaitu Sustainability through Functional and Eco-Friendly Agricultural Trends dengan fokus pembahasan pada praktek eco-friendly yang meningkatkan ketahanan pangan (food security) yang berkualitas. Terakhir, topik ketiga yang dibahas pada buku ini adalah Collaborative Contribution to Sustainable Environment membahas mengenai konsep dari sustainable environment, mulai dari land expansion, coastal and forest areas, perencanaan kota dan keterlibatan masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup.
Harapannya, buku ini bisa memberikan pengetahuan yang mendalam dan menginspirasi para pembaca dalam menerapkan kehidupan berkelanjutan lewat dengan berfokus pada iptek melalui penelitian, publikasi ilmiah, dan inovasi.
Seminar ini juga menampilkan pembicara dari berbagai institusi pendidikan kelas dunia yang hadir langsung di UTCC seperti Prof. Panuwat Suppakul dari Kasetsart University, Thailand, yang membahas tentang tren kemasan makanan cerdas untuk kehidupan berkelanjutan. Selain itu juga hadir secara daring, Prof. Erika Hausenblas dari Montan Universitat Leoben, Austria, kemudian Robert Smith, Director of Higher Education and eResearch Microsoft APAC, dan Prof. Deden Rukmana dari Alabama University. Dari Indonesia sendiri, terdapat akademisi yaitu Dr. Vita Elysia, S.T., M.Sc. dari Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, FST UT.
Totalnya, seminar yang diselenggarakan secara hybrid ini dan disiarkan secara langsung di kanal youtube Universitas Terbuka, dihadiri oleh 354 peserta konferensi dan sekitar 108 pemakalah, dengan 35 di antaranya akan hadir secara luring di gedung Universitas Terbuka Convention Centre (UTCC) dan 73 secara daring.