TRIBUNNEWS.COM - Berikut kunci jawaban mata pelajaran Sejarah kelas 12 Latihan Uji Kompetensi halaman 102 Kurikulum 2013.
Materi pembahasan mata pelajaran Sejarah kelas 12 halaman 102 membahas tentang Struktur Politik dan Ekonomi Indonesia Masa Demokrasi Terpimpin atau tahun 1959-1965.
Simak kunci jawaban mata pelajaran Sejarah kelas 12 Pilihan Latihan Uji Kompetensi Halaman 102 Kurikulum 2013 dalam artikel berikut:
LATIHAN UJI KOMPETENSI
1. Jelaskan latar belakang terjadinya:
a. Upaya pembebasan Irian melalui operasi militer
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 3 Kelas 3 Halaman 227 Pembelajaran 6 Subtema 4, Buku Tematik
Jawaban:
a. Dalam sidang BPUPKI telah disepakati bahwa wilayah Indonesia adalah seluruh wilayah bekas jajahan yang termasuk dalam Hindia Belanda, yang terbentang dari Sabang sampai Merauke dari provinsi Aceh sampai Irian Barat.
Maka pada saat Indonesia merdeka pada tahun 1945, wilayah Irian Barat juga merupakan bagian wilayah Indonesia.
Namun, Belanda tidak mengakui wilayah Indonesia ini dan masih memiliki niat untuk menjajah.
Oleh sebab itu, Belanda melancarkan agresi militernya (disebut aksi polisionil).
Adapun agresi militer dibagi menjadi dua yakni agresi militer I (Juli 1947) karena pelanggaran perjanjian Linggarjati dan Agresi Militer II (Desember 1948) karena pelanggaran perjanjian Renville.
Baca juga: Kunci Jawaban IPAS SD Kelas 6 Kurikulum Merdeka Halaman 18: Mari Refleksikan
Atas hal itu, Belanda tidak mengakui kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, jika mereka mengakui secara tidak langsung mereka melakukan agresi ke negara lain dan ini membuat mereka dituntut atas tuduhan melakukan kejahatan perang atas sebuah negara (mirip AS yang menyerang Irak, mereka tidak datang atas nama "Agresi" namun "Pembebasan").
Hal tersebut yang membuat Ratu Belanda tidak pernah meminta maaf untuk aksi polisional mereka, dan hadir dalam upacara kemerdekaan 17 Agustus 1945. Karena itu merupakan pengakuan secara simbolik kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
b. konfrontasi antara Indonesia dengan Malaysia.
Jawaban:
Konfrontasi Indonesia-Malaysia adalah sebuah perang mengenai masa depan Malaya, Brunei, Sabah dan Sarawak yang terjadi antara Federasi Malaysia dan Indonesia pada tahun 1962 hingga 1966.
Perang ini berawal dari keinginan Federasi Malaysia lebih dikenali sebagai Persekutuan Tanah Melayu pada tahun 1961 untuk menggabungkan Brunei, Sabah dan Sarawak ke dalam Federasi Malaysia yang tidak sesuai dengan Persetujuan Manila.
Baca juga: Kunci Jawaban Sosiologi Kelas 11 SMA Halaman 168 169 Kurikulum Merdeka: Membangun Harmoni Sosial
Maka dari itu, keinginan tersebut ditentang oleh Presiden Soekarno yang menganggap pembentukan Federasi Malaysia sebagai "boneka Inggris" yang merupakan kolonialisme dan imperialisme dalam bentuk baru, serta dukungan terhadap berbagai gangguan keamanan dalam negeri dan pemberontakan di Indonesia.
Sebagai bagian dari penarikan kolonialnya di Asia Tenggara, Inggris mencoba menggabungkan kolonialnya di Kalimantan dengan Federasi Malaysia dan membentuk Federasi Malaysia.
2. Jelaskan tentang kebijakan sanering yang dilakukan oleh pemerintah pada tahun 1959.
Jawaban:
Sanering adalah pemotongan nilai uang tanpa mengurangi nilai harga, sehingga daya beli masyarakat menurun.
Kebijakan sanering yang pernah dilakukan pemerintah di Indonesia dimulai pertama kali pada tahun 1950, tepatnya pada 19 Maret 1950.
Baca juga: 20 Kumpulan Soal dan Kunci Jawaban TWK, TIU, TKP untuk SKD CPNS 2023
Pemerintah melakukan sanering yaitu untuk mengatasi situasi perekonomian Indonesia yang saat itu sedang terpuruk.
Utang yang menumpuk akibat inflasi tinggi dan harga melambung tinggi pada saat itu
Hal itu disebabkan perekonomian Indonesia yang masih belum tertata setelah kemerdekaan.
Pemerintah pun melakukan tindakan sanering yang dikenal dengan sebutan gunting Syafruddin.
Kemudian pemerintah kembali melakukan tindakan sanering yang kedua pada tahun 1959, tepatnya pada 25 Agustus 1959.
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 9 SMP Halaman 73 Kurikulum 2013
Hal tersebut dilakukan untuk menekan laju inflasi sehingga pemerintah mengeluarkan peraturan pemerintah (PEPRU) No. 2 dan No. 3 tahun 1959 yang pada intinya melakukan pemotongan nilai uang kertas dari Rp500 dan Rp1.000 menjadi Rp50 dan Rp100. Dan pembekuan simpanan (giro dan deposito) di bank-bank.
Selanjutnya, pemerintah untuk ketiga kalinya melakukan tindakan sanering dengan sebab dan alasan yang sama dengan sebelumnya, yaitu untuk mengurangi jumlah uang yang beredar yang disebabkan oleh inflasi.
Kebijakan sanering ini dilakukan oleh pemerintah tepatnya pada 13 Desember 1965. Hal ini menyebabkan penurunan drastis pada rupiah dari nilai Rp1.000 (uang lama) menjadi Rp1 (uang baru).
*) Disclaimer:
- Kunci jawaban Sejarah di atas hanya digunakan oleh orang tua atau wali untuk memandu proses belajar siswa.
- Siswa diharapkan mengerjakan latihan soal terlebih dahulu sebelum melihat kunci jawaban.
(Tribunnews.com/Gabriella)