Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seiring dengan perkembangan teknologi dan dinamika global, konsep pendidikan juga terus mengalami transformasi salah satunya evolusi terkini dalam dunia pendidikan, yakni pendidikan 5.0.
Pendidikan 5.0 menjadi paradigma baru yang mencakup pergeseran besar dalam metode, tujuan, pendekatan pembelajaran dan mampu merespons perubahan dengan memanfaatkan teknologi sebagai sarana untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih interaktif, personal, dan relevan.
Akademisi Binus University Bekasi, Gatot Soepriyanto, mengatakan kemajuan dalam artificial inteligence (AI), augmented reality (AR), virtual reality (VR), dan teknologi lainnya membuka peluang baru dalam memperkaya pengalaman belajar bagi mahasiswa.
"Dengan teknologi seperti kecerdasan buatan memungkinkan analisis data mahasiswa untuk memberikan pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan individu dan realitas virtual dan augmented menyuguhkan simulasi lingkungan belajar yang menarik dan konkret, seperti perjalanan lapangan virtual dan pelajaran augmented yang memadukan dunia digital dan fisik," kata Gatot Supriyanto saat temu media di Bekasi, Jumat, (24/11/2023)
Gatot mengatakan pendidikan 5.0 bukan hanya tentang teknologi, melainkan juga bagaimana teknologi ini dapat mendukung keterkaitan dengan dunia industri.
Namun, untuk lebih mendetail, perlu dijelaskan bagaimana teknologi ini langsung mengintegrasikan siswa dengan pelatihan industri, misalnya, melalui simulasi lingkungan kerja atau magang virtual, serta bagaimana AR dapat memberikan bimbingan jarak jauh selama proses magang.
"Dengan demikian, pendidikan 5.0 menjadi bukan hanya tentang persiapan siswa untuk masa depan, tetapi juga tentang menyatukan dunia pendidikan dan industri secara sinergis," katanya.
Baca juga: Tahun 2030 Kecerdasan Buatan Diproyeksikan Menghasilkan Nilai 16 Triliun Dolar AS
Dikatakan Gatot, pihaknya menggunakan teknologi AR dan VR untuk memberikan pengalaman pembelajaran yang mendalam dan interaktif.
Melalui penggunaan headset VR atau aplikasi AR di perangkat mobile, mahasiswa dapat menjelajahi berbagai konsep secara visual, membuat pembelajaran lebih menarik, nyata dan model kelas konvensional juga digantikan dengan kelas digital dan kelas yang interaktif.
Ditambahkannya, pendidikan 5.0 mewakili pemanfaatan teknologi baru untuk memberikan pembelajaran yang lebih humanis, dengan fokus pada perkembangan sosial dan emosional mahasiswa, serta solusi yang memperbaiki kualitas hidup dalam masyarakat.
Lebih dari sekadar kemajuan teknologi, pendidikan ini menekankan pentingnya menciptakan individu yang tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga memiliki keterampilan sosial dan emosional untuk berkontribusi secara positif pada masyarakat.
"Dengan menyelaraskan teknologi dengan nilai-nilai kemanusiaan, pendidikan 5.0 membentuk lingkungan pembelajaran yang cerdas secara teknologi, sambil memperkuat hubungan sosial dan memberdayakan individu untuk berperan aktif dalam dinamika masyarakat," katanya.
Baca juga: Pengamat IT Sebut Kecerdasan Buatan Rentan Digunakan untuk Memunculkan Disinformasi Saat Pemilu
(Tribunnews)