Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siapa mahasiswa yang tak bangga dapat Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di dua perguruan tinggi berbeda? Apalagi, prestasi tersebut dibarengi kesuksesan di dunia usaha.
Seperti didapat Iwan Kurniawan alias Wan's.
Iwan Kurniawan kelahiran Bandung, 16 Juni 2002, saat ini mengambil program pendidikan vokasi (D3), jurusan Periklanan Kreatif di Universitas Indonesia (UI) dan jurusan Administrasi Bisnis di Universitas Terbuka (UT) di Jakarta.
Saat menjalani tugas sebagai mahasiswa dual-track degree, ia juga mampu membagi waktu secara terstruktur dengan melakukan kegiatan sebagai seorang konten kreator, pebisnis, freelancer, hingga menjadi pengajar di kursusnya sendiri. Ia juga mendirikan platform pendidikan @belajarcarabelajar.
Dengan kesibukan usaha di luar kampus, mahasiswa UI dan UT tersebut tetap dapat mempertahankan prestasi akademiknya. Ia meraih IPK terakhir 3,90 di Universitas Indonesia dan 3,78 di Universitas Terbuka pada 2023.
Berkat prestasi akademiknya, ia berhasil mendapatkan beasiswa JFL Scholarship dari Pemprov Jawa Barat selama dua tahun berturut-turut serta beasiswa Dana Abadi dari UI pada tahun 2022.
Iwan mengaku, prestasi akademiknya itu juga diraih sebelum memasuki perguruan tinggi.
Dia pernah mendapatkan ranking umum 1 berturut-turut setiap semesternya pada jenjang pendidika SMP dan SMA). Oleh sebab itu, dia berkesempatan mendapatkan Beasiswa Penuh serta dinobatkan menjadi Siswa Berprestasi di angkatannya.
Baca juga: Bahasa Inggris Bantu Jelajahi Dunia, Simak 4 Tips Belajar IELTS secara Online
Menurut Iwan, capaian prestasi akademiknya tidak terlepas dari manajemen belajar yang baik yang dilakoninya sejak kecil.
Iwan membagikan sejumlah tips dan trik hingga cara belajar efektif untuk membantu pelajar maupun mahasiswa agar dapat memahami materi pelajaran dengan lebih mudah, efektif, dan efisien.
"Belajar akan jauh lebih mudah jika kita dapat menerapkan cara belajar yang berbeda tergantung gaya belajar dan mata pelajaran yang sedang dipelajari," ujar Iwan dalam keterangannya, Kamis (4/1/2024).
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya mengelola waktu belajar dengan baik.
Iwan menyarankan untuk membuat jadwal belajar yang realistis dan menerapkan metode belajar yang sesuai dengan materi yang sedang dipelajari. Selain itu, disarankan untuk mengistirahatkan diri secara cukup agar otak dapat bekerja dengan optimal.
“Susah dalam memahami materi belajar itu bukan berarti kita bodoh atau kurang pintar, tetapi mungkin alasannya karena kita belum mencoba menerapkan cara belajar yang efektif,” tandasnya.
Baca juga: Pendaftaran Beasiswa Fulbright S2 dan S3 Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya
Dia pun mengingatkan, meski capaian dirinya maupun orang yang menerapkan cara belajar tersebut mendapatkan hasil yang baik, namun menurutnya tidak boleh berpuas diri.
"Perjuangan belum selesai sampai di sini, masih banyak jalan baru yang harus dilewati untuk mencapai impian di masa depan. Jadi, mari kita berjuang lagi," tukasnya.