News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Cerdas Cergas Berbahasa Indonesia Kelas 11 SMA Halaman 56 Bab 3 Kurikulum Merdeka

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kunci jawaban Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia kelas 11 halaman 56 kurikulum merdeka tentang yang berjudul “Mengapa Mereka Berdoa kepada Pohon” karya Faisal Oddang.

TRIBUNNEWS.COM - Inilah kunci jawaban Cerdas Cergas Berbahasa Indonesia kelas 11 Sekolah Menengah Atas (SMA) halaman 56 Bab 3.

Di halaman 56 Bab 3 tentang menggali nilai sejarah lewat cerita pendek.

Pada halaman ini membahas soal tentang cerpen yang berjudul “Mengapa Mereka Berdoa kepada Pohon” karya Faisal Oddang. 

Alangkah baiknya sebelum melihat kunci jawaban siswa terlebih dahulu mengerjakan soal sendiri.

Artikel ini hanya sebagai referensi atau panduan siswa dalam belajar.

Kunci Jawaban Cerdas Cergas Berbahasa Indonesia Kelas 11 SMA Halaman 56 Bab 3 Kurikulum Merdeka

Kunci jawaban Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia kelas 11 halaman 56 kurikulum merdeka tentang yang berjudul “Mengapa Mereka Berdoa kepada Pohon” karya Faisal Oddang. (buku cerdas cergas bahasa indonesia)

Soal

1. Siapakah Andi Makassau?

2. Berdasarkan pertanyaan nomor 1, apa yang telah dilakukannya terhadap upaya memperjuangan kemerdekaan Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan?

3. Siapakah Westerling?

4. Mengapa dia dikatakan pelaku genosida di Sulawesi Selatan?

5. Apa yang dimaksud dengan pasukan Depot Speciale Troepen — DST, KNIL?

6. Mengapa Depot Speciale Troepen — DST, KNIL dikatakan sebagai pasukan yang penuh dengan kekejaman?

Baca juga: Kunci Jawaban IPAS Kelas 3 Halaman 170 Kurikulum Merdeka: Tradisi

Jawaban

1. Andi Makassau Parenrengi adalah tokoh yang berasal dari Parepare, pejuang kemerdekaan Indonesia di daerah bekas Ajatappareng (sekarang: Kota Parepare, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Sidenreng Rappang, Kabupaten Barru, dan Kabupaten Enrekang). Dia adalah bangsawan Kerajaan Suppa.

2. Sebelum kemerdekaan Indonesia, Andi Makassau membentuk dan memelopori organisasi kemasyarakatan dan politik yang bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia. Organisasi kemasyarakatan tersebut antara lain, seperti Partai Sarikat Islam di Parepare (dibentuk pada tahun 1927) dan Sumber Darah Rakyat atau disingkat SUDARA (dibentuk tahun 1944).

Setelah kemerdekan, Andi Makassau menyatakan mendukung kemerdekaan Indonesia. Namun, pada 1946 Westerling yang melakukan pembantaian terhadap kurang lebih 40.000 rakyat Sulawesi Selatan dihadang dengan gagah berani oleh laskar-laskar di bawah kepemimpinan Andi Makassau. Karena kalah senjata dan fasilitas lain, akhirnya perjuangan itu kalah. Andi Makassau dibuang di tengah laut dalam kondisi terikat.

3. Westerling bernama lengkap Raymond Pierre Paul Westerling. Dia lahir di Istanbul, Kesultanan Utsmaniyah, 31 Agustus 1919 dan meninggal di Purmerend, Belanda, 26 November 1987 pada umur 68 tahun. Westerling adalah komandan pasukan Belanda yang terkenal karena memimpin Pembantaian Westerling (1946–1947) di Sulawesi Selatan dan percobaan kudeta APRA di Bandung, Jawa Barat.

4. Westerling dikatakan sebagai pelaku genosida di Sulawesi Selatan karena dia dan pasukan khusus Belanda yang bernama DST telah menghabisi sekitar 40.000 warga Sulawesi Selatan pada tahun 1946–1947. Hal ini berawal dari peristiwa pembunuhan 1.000 orang Indonesia pro-Belanda yang dilakukan pejuang kemerdekaan Indonesia di bawah pimpinan Andi Makassau. Kemudian Belanda melakukan pembalasan dengan mendatangkan pasukan DST yaitu pasukan khusus KNIL di bawah Westerling. Tanpa segan Westerling mengadakan operasi pembersihan yang mirip pembunuhan massal.

5. Yang dimaksud dengan DST (Depot Speciale Troepen) di bawah KNIL adalah satuan khusus andalan militer Belanda yang terlibat aksi pembantaian di Sulawesi Selatan. DST biasa disebut pasukan baret hijau yang biasa dikirim ke daerah-daerah konflik yang membutuhkan operasi khusus seperti halnya di Sulawesi Selatan yang dipimpin oleh Westerling.

*) Disclaimer:

Jawaban di atas hanya digunakan untuk memandu proses belajar.

Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini