TRIBUNNEWS.COM - Berikut kunci jawaban Tema 7 Kelas 5 halaman 133 Subtema 2 Pembelajaran 5 Kurikulum 2013.
Pada soal Tema 7 Kelas 5 halaman 133, siswa diminta untuk mempelajari perjuangan mempertahankan
kemerdekaan.
Sebelum melihat kunci jawaban Tema 7 Kelas 5 halaman 133, siswa diharapkan dapat terlebih dahulu menjawab soal secara mandiri.
Kunci jawaban ini digunakan sebagai panduan dan pembanding oleh orang tua untuk mengoreksi pekerjaan anak.
Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 5 Halaman 133
Ayo Berlatih
Cari tahu jawaban dari pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1. Mengapa bangsa Indonesia masih harus berjuang lagi mempertahankan kemerdekaannya?
Jawaban:
Karena banyak pihak asing yang tidak menyetujui Indonesia merdeka. Tentara sipil Belanda yang disebut NICA kembali ke Indonesia dengan membonceng pasukan Inggris.
2. Apa yang dimaksud perjuangan fisik dan diplomasi?
Jawaban:
Perlawanan fisik dilakukan dengan kontak senjata.
Adapun perjuangan dengan diplomasi dilakukan melalui meja-meja perundingan.
3. Apa yang melatarbelakangi peristiwa Pertempuran 10 November di Surabaya?
Jawaban:
Pertempuran 10 Novemver 1945 berawal dari tewasnya Jenderal Mallaby (pimpinan Sekutu) oleh pejuang kemerdekaan Indonesia.
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 5 Halaman 127 Kurikulum 2013: Lagu Maju Tak Gentar
4. Apa isi Perjanjian Roem Royen?
Jawaban:
Isi perjanjian Roem Royen sebagai berikut:
- Pemerintah Indonesia dikembalikan ke Yogyakarta.
- Menghentikan gerakan militer dan mengembalikan tawanan.
- Republik Indonesia sebagai bagian dari Negara Indonesia Serikat.
- Akan segera dilaksanakan Konferensi Meja Bundar.
5. Apa yang dimaksud agresi militer Belanda? Kapan terjadinya?
Jawaban:
Agresi Militer Belanda adalah operasi militer yang dilakukan Belanda terhadap Republik Indonesia setelah kemerdekaan Indonesia.
Belanda melancarkan Agresi Militer Belanda I pada tanggal 21 Juli 1947.
*) Disclaimer:
Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.
Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.
(Tribunnews.com/Ifan)