News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 6 SD Halaman 66 67 68 69 70 Subtema 2 Pembelajaran 2 Buku Tematik K13

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi belajar. Simak Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 6 SD Halaman 66 67 68 69 70 Subtema 2 Pembelajaran 2 Buku Tematik Kurikulum 2013 berikut ini.

TRIBUNNEWS.COM - Simak Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 6 SD Halaman 66 67 68 69 70 Subtema 2 Pembelajaran 2 Buku Tematik Kurikulum 2013 berikut ini.

Subtema 2 dalam Buku Tematik Tema 8 Kelas 6 SD adalah Bumiku dan Musimnya dan Pembelajaran 2 ada di halaman 66, 67, 68, 69, dan 70.

Adapun kunci jawaban ini ditujukan kepada orang tua atau wali sebagai pedoman untuk mengoreksi hasil belajar anak.

Siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, sebelum melihat kunci jawaban.

Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 6 SD Halaman 66 67 68 69 70 Subtema 2 Pembelajaran 2 Buku Tematik Kurikulum 2013

Soal: 

* Berdasarkan bacaan di atas, tuliskan kembali gagasan utama dari bacaan dan informasi penting yang mendukung gagasan utama tersebut.

Jawaban:

Nama: Isi nama masing-masing siswa

Meja Gagasan Utama: Mengenal bulan dan pengarih gravitasinya

Informasi Penting:

- Permukaan Bulan sedikit lebih cerah daripada aspal cair.
- Posisi Bulan yang menonjol di langit.
- Pengaruh gravitasi Bulan menyebabkan terjadinya pasang surut di lautan.
- Jarak orbit Bulan dari Bumi sekitar tiga puluh kali dari diameter Bumi.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 6 SD Halaman 60 61 Subtema 2 Pembelajaran 2 Buku Tematik Kurikulum 2013

Ayo Mengamati

Kamu sudah banyak melakukan kegiatan hari ini, baik yang kamu lakukan sendiri maupun yang kamu lakukan bersama kelompokmu. Melakukan sebuah kegiatan secara individu dan berkelompok tentu saja berbeda tantangannya. Ketika berkegiatan sendiri, kamu harus melakukan semuanya sendiri. Namun, ketika melakukan kegiatan berkelompok, kamu harus mampu bekerja sama, berkolaborasi, dan berkoordinasi dengan yang lain.

Dalam berkesenian pun ada kegiatan yang dilakukan secara individu ada juga yang dilakukan secara berkelompok. Dalam menari, ada beberapa tarian yang dilakukan secara berkelompok.

Ayo, kita cari informasi tentang menari secara berkelompok!

Berikut 4 contoh tari yang dilakukan secara kelompok.

  1. Tari Bedhaya Ketawang dari Surakarta

    Tari Bedhaya Ketawang merupakan tarian sakral yang dipentaskan dalam Istana Kasunanan Surakarta Jawa Tengah (Keraton Solo). Pementasannya dilakukan satu kali dalam setahun, yaitu ketika upacara penobatan raja baru atau peringatan penobatan raja (Sunan). Ada juga yang menyebut tarian ini sebagai tarian langit karena Tari Bedhaya Ketawang diiringi dengan musik pokok bentuk ketawang (Jawa) yang berarti langit. Tari Bedhaya Ketawang merupakan tarian sakral yang suci atau bersih karena memiliki persyaratan tertentu. Selain itu, juga menyangkut pemujaan dan persembahan kepada sang Pencipta.

    Tari Bedhaya Ketawang diperagakan oleh sembilan orang penari wanita yang berbusana, tata rias serta gerak tarian yang sama. Kualitas gerak halus cenderung lembut atau pelan dan diiringi seperangkat gamelan Jawa.
  2. Tari Serimpi dari Jawa Tengah

    Tari Serimpi merupakan tari klasik yang berasal dari Jawa Tengah. Tari klasik sendiri mempunyai arti sebuah tarian yang telah mencapai kristalisasi keindahan yang tinggi dan sudah ada sejak zaman masyarakat feodal serta lahir dan tumbuh di kalangan istana.

    Tari Serimpi yang sudah banyak dipentaskan ini memiliki gerak lemah gemulai yang menggambarkan kesopanan dan kehalusan budi. Kelemahlembutan ragam gerak yang ditunjukkan dari gerakan yang pelan serta anggun dengan diiringi suara musik gamelan.

    Sejak zaman kuno, Tari Serimpi sudah memiliki kedudukan yang istimewa di keraton-keraton Jawa dan tidak dapat disamakan dengan tari yang lain karena sifatnya yang sakral. Dulu, Tari Serimpi hanya boleh dipentaskan oleh orang-orang yang dipilih keraton. Serimpi memiliki tingkat kesakralan yang sama dengan pusaka atau bendabenda yang melambang kekuasaan raja yang berasal dari zaman Jawa Hindu, meskipun sifatnya tidak sesakral Tari Bedhaya.
  3. Tari Pakarena dari Sulawesi Selatan

    Tari Pakarena merupakan tarian tradisional dari Sulawesi Selatan yang diiringi oleh alat musik 2 (dua) kepala drum (gandrang) dan sepasang instrumen alat semacam suling (puik-puik). Tari Pakarena yang selama ini dimainkan oleh maestro Tari Pakarena, Maccoppong Daeng Rannu (alm), di Kabupaten Gowa, terdapat jenis Tari Pakarena lain yang berasal dari Kabupaten Kepulauan Selayar, yaitu Tari Pakarena Gantarang. Alasan dinamakan sebagai Tari Pakarena Gantarang karena tarian ini berasal dari sebuah perkampungan yang merupakan pusat kerajaan di Pulau Selayar pada masa lalu, yaitu Gantarang Lalang Bata. Tarian yang dimainkan oleh empat orang penari perempuan, pertama kali ditampilkan pada abad ke 17 tepatnya tahun 1903 saat Pangali Patta Raja dinobatkan sebagai Raja di Gantarang Lalang Bata.
  4. Tari Gantar dari Kalimantan Timur

    Menurut cerita yang ada, Tari Gantar ditarikan pada saat upacara adat tertentu. Terdapat versi cerita lain yang mengatakan bahwa Tari Gantar merupakan tarian yang dipentaskan pada saat upacara pesta tanam padi. Properti yang digunakan adalah sebuah tongkat panjang kurang lebih 60 cm dan ujungnya dihiasi rumbai-rumbai. Tongkat panjang yang digunakan dalam menari berfungsi untuk melubangi tanah.

    Bambu yang pendek digunakan untuk menaburkan benih padi pada lubangannya. Pola gerak hentakan kaki menggambarkan cara menutup lubang pada tanah yang telah ditaburi benih padi.

* Berdasarkan informasi yang kamu peroleh tentang contoh-contoh tarian yang ditarikan secara berkelompok, buatlah kartu informasi yang berisi tentang informasi dari tari-tarian tersebut.

Jawaban:

1. Tari Bedhaya Ketawang

- Tari Bedhaya Ketawang merupakan tarian sakral yang dipentaskan dalam istana Kasunanan Surakarta Jawa Tengah (Keraton Solo).
- Pementasannya dilakukan satu kali dalam setahun, yaitu ketika upacara penobatan raja baru atau peringatan penobatan raja (Sunan).
- Tari Bedhaya Ketawang merupakan tarian sakral yang suci atau bersih karena memiliki persyaratan tertentu.
- Tari Bedhaya Ketawang diperagakan oleh sembilan orang penari wanita yang berbusana, tata rias serta gerak tarian yang sama.
- Kualitas gerak halus cenderung lembut atau pelan dan diiringi seperangkat gamelan Jawa.

2. Tari Serimpi

- Tari Serimpi merupakan tari klasik yang berasal dari Jawa Tengah.
- Tari Serimpi arti sebuah tarian yang telah mencapai kristalisasi keindahan yang tinggi dan sudah ada sejak zaman masyarakat feodal serta lahir dan tumbuh di kalangan istana.
- Sejak zaman kuno, Tari Serimpi sudah memiliki kedudukan yang istimewa di keraton-keraton Jawa dan tidak dapat disamakan dengan tari yang lain karena sifatnya yang sakral.
- Tari Serimpi memiliki tingkat kesakralan yang sama dengan pusaka atau bendabenda yang melambang kekuasaan raja yang berasal dari zaman Jawa Hindu, meskipun sifatnya tidak sesakral Tari Bedhaya.

3. Tari Pakarena

- Tari Pakarena merupakan tarian tradisional dari Sulawesi Selatan yang diiringi oleh alat musik 2 (dua) kepala drum (gandrang) dan sepasang instrumen alat semacam suling (puik-puik).
- Alasan dinamakan sebagai Tari Pakarena Gantarang karena tarian ini berasal dari sebuah perkampungan yang merupakan pusat kerajaan di Pulau Selayar pada masa lalu, yaitu Gantarang Lalang Bata.
- Tarian yang dimainkan oleh empat orang penari perempuan, pertama kali ditampilkan pada abad ke 17 tepatnya tahun 1903 saat Pangali Patta Raja dinobatkan sebagai Raja di Gantarang Lalang Bata.

4. Tari Gantar

- Menurut cerita yang ada, Tari Gantar ditarikan pada saat upacara adat tertentu. Terdapat versi cerita lain yang mengatakan bahwa Tari Gantar merupakan tarian yang dipentaskan pada saat upacara pesta tanam padi.
- Tongkat panjang yang digunakan dalam menari berfungsi untuk melubangi tanah.
- Pola gerak hentakan kaki menggambarkan cara menutup lubang pada tanah yang telah ditaburi benih padi.

*) Disclaimer:

Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.

Soal di atas sebagian besar berupa pertanyaan terbuka.

Artinya, ada beberapa jawaban alternatif lainnya yang tidak terpaku seperti di atas.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini