Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program Studi Arsitektur Universitas Pelita Harapan (UPH) menggelar pameran desain arsitektur Elements 2024.
Hasil karya mahasiswa yang dipamerkan adalah bentuk riset studio selama satu semester pembelajaran.
Mahasiswa yang terlibat sebanyak 29 mahasiswa dari angkatan 2022.
"Jadi pada fase pertama adalah Studio Riset yang berfokus untuk membekali siswa dengan keterampilan dan pengetahuan penting untuk mengerjakan proyek desain. Fase kedua adalah Studio Desain yang menguji keterampilan mahasiswa menyelesaikan proyek desain," kata kurator studio, Emanuel Agung Wicaksono melalui keterangan tertulis, Minggu (9/6/2024).
Kedua fase tersebut membutuhkan pemikiran kritis, komunikasi yang efektif, dan kemampuan untuk menghasilkan solusi desain yang menarik yang memenuhi kebutuhan klien dan pengguna.
Dengan kesinambungan tersebut diharapkan setiap mahasiswa memiliki waktu yang cukup untuk menyusun dasar yang kuat dalam setiap proses desain dan dapat menyampaikannya dengan efektif.
Emanuel mengungkapkan pada pameran ini para mahasiswa juga mengeksplorasi desain arsitektur di Bali.
"Ternyata rumah di Bali itu mereka rumahnya dikelilingi dinding ada ruang tidur, ruang makan dapur ruang ibadah. Dan ternyata mereka ruangan itu tidak dibatasi dinding tapi ruang kosong," ujarnya.
Kepala Program Studi Arsitektur UPH Andreas Wibisono menjelaskan para mahasiswa diminta untuk mengeksplorasi masalah desain, menghasilkan ide, dan mengembangkan solusi.
Pameran ini akan menampilkan sejumlah gambar dengan berbagai ukuran dan 30 model pembelajaran, menampilkan kreativitas dan inovasi.
Baca juga: Arsitektur Indonesia Tampil di Jepang, Kenalkan Keunikan Melalui Filosofi Desain
"Pada studio ini kami memfokuskan diri pada aspek tektonika dan pengaruhnya pada kualitas ruang," katanya.
Khusus untuk membahas tektonik berdasarkan element bangunan yakni partisi, lantai, plafon dan atap.
"Kami mencoba melihat sisi lain dari masing-masing komponen bangunan tersebut tidak sebagai obyek bangunan belaka namun menggali sisi lainnya sebagai modal untuk melakukan abstraksi sehingga diharapkan menghasilkan kebaruan pemikiran terkait elements arsitektur," ungkapnya.
Andreas menambahkan proyek ini juga merupakan pembuktian bagi inovasi dan kreativitas mahasiswa.
Bahkan banyak inovasi yang belum sempat terpikirkan bagi para dosen sendiri.