TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi meminta mahasiswa untuk mempersiapkan dan menyambut tahun Indonesia emas tahun 2045 karena di tahun tersebut Indonesia akan menjadi negara besar dengan inovasi tinggi dan menguasai teknologi.
“Golden future of Indonesia, in your hand, “ kata Retno menyemangati mahasiswa yang hadir di acara HUT Yayasan Tarumangara di Kampus 2 Universitas Tarumanagara, Tanjung Duren Jakarta barat (Kamis, 20 Juni 2024).
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, memuji peran kampus dalam mempersiapkan generasi muda, sehingga fit untuk kebutuhan masa depan dalam kontek menuju Indonesia emas. Secara khusus Retno Marsudi, menggarisbawahi posisi Universitas Tarumanagara sebagai "pusat persemaian" intelektual muda.
"Dari segi competitiveness, kampus menjadi tempat untuk menyemai rasa dapat bersaing dengan negara lain. Karena sekali lagi, bangsa yang menang adalah bangsa yang berinovasi tinggi dan menguasai teknologi," pungkasnya.
Baca juga: Presiden Jokowi Minta Universitas Tarumanagara Perkuat Kolaborasi dengan Dunia Industri
Sementara itu, Ketua Yayasan Tarumangara, Prof. Dr. Ariawan Gunadi, S.H,. M.H mengatakan dalam rangka menyambut generasi emas tahun 2045, Yayasan Tarumanagara telah menyiapkan pengembangan bisnis yang mensupport kemajuan Universitas, diataranya membangun kota mandiri yang didalamnya akan disiapkan infrastruktur dan pendukung kota mandiri yang lengkap. Diantaranya adanya lembaga pendidikan, rumah sakit, pusat penelitian dan pengembangan akademis yang terintegrasi.
“Kita akan naik ke skala yang lebih global atau internasional, “ Kata Prof Ariawan yang merupakan alumni program doktoral hukum bisnis dan perdagangan internasional Universitas Indonesia.
Menurut Prof Ariawan, diusianya yang ke 65 tahun, Kampus Tarumanagara telah menyiapkan diri menjadi kampus internasional dengan membangun 250 kamar mahasiswa di kampus Tanjung Duren Jakarta barat untuk menampung mahasiswa-mahasiswa luar negeri dan lokal yang menuntut ilmu.
“Kita bangun Tarumanagara Residence 10 lantai, Sehingga mahasiswa asing dan pertukaran pelajar dapat menggunakan fasilitas yang sudah kita siapkan, sesuai standar perguruan tinggi internasional,” kata Prof Ariawan..
Selain itu, menurut Prof Ariawan, Universitas Tarumangara juga melakukan kerjsama dengan negara-negara Eropa seperti Italia dan China untuk menyeenggarakan pendidikan double degree dan fast track.
Yayasan Tarumangara sendiri telah menyiapkan lahan seluas 150 Hektar di Legok Kota Tangerang untuk dibangun Tarumanagara city. (*)
Baca juga: Bertemu Menlu dan Presiden Finlandia, Retno Marsudi Harap Pengakuan Negara Palestina Disegerakan