TRIBUNNEWS.COM - Pernahkan kalian memakan tempe? Atau ketika pandemi beberapa waktu lalu, apakah kalian mendapatkan vaksin Covid-19?
Nah tahukah kalian, bahwa tempe itu bisa disetarakan dengan vaksin?
Yup, karena keduanya merupakan contoh dari produk bioteknologi.
Dalam artikel ini akan membahas materi bioteknologi untuk mata pelajaran Biologi 12 SMA.
Untuk itu, artikel ini diharapkan dapat membantu siswa mengerti tentang pengertian bioteknologi dan juga beberapa contoh aplikasi bioteknologi yang bisa kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kamu, yang ingin mempelajari pengertian bioteknologi dan contoh pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari, simak artikel berikut ini.
Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi merupakan pemanfaatan atau pendayagunaan organisme atau bagian tubuh organisme menggunakan proses biologi untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi kesejahteraan manusia.
Berdasarkan Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas 12, bioteknologi tersusun atas bahan dasar, agen biologi, dan produk.
Berdasarkan hal tersebut dapat dirumuskan bahwa bioteknologi merupakan penerapan prinsip-prinsip ilmiah dan rekayasa pengolahan bahan oleh agen-agen biologi seperti mikroorganisme, tumbuhan, hewan, manusia, dan enzim untuk menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Bioteknologi dapat dimanfaatkan untuk menciptakan bahan pangan baru dan juga bermanfaat di berbagai bidang kehidupan.
Baca juga: Pengembangan Bioteknologi di Bidang Kedokteran Hasilkan Inovasi di Dunia Kesehatan
Contoh Pengaplikasian Bioteknologi dalam Kehidupan Sehari-hari
Pengaplikasian atau penerapan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari sangatlah banyak.
Ada beberapa contoh pengaplikasian bioteknologi di antaranya untuk menunjukkan betapa luasnya bioteknologi itu dan juga menjelaskan bagaimana organisme, bagian dari tubuh organisme dan juga proses biologi dapat digunakan untuk menghasilkan produk kesejahteraan manusia.
Contohnya sebagai berikut:
1. Pembuatan Tape
Tape merupakan kudapan yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan pangan berkarbohidrat sebagai substrat oleh ragi.
Di Indonesia, substrat ini biasanya beras ketan dan umbi singkong.
Tape berdasarkan sumber pangannya, terbuat dari beberapa jenis yakni ada yang terbuat dari bahan dasar singkong, beras ketan, dan tape yang terbuat dari buah pisang.
Namun, tidak semua jenis pisang dapat digunakan sebagai bahan dasar tape.
Kali ini, kita akan membahas cara pemanfaatan bioteknologi untuk membentuk tape ketan.
Tape ketan merupakan makanan tradisional yang umumnya dibuat melalui beras ketan.
Bagaimana beras ketan yang keras dan rasanya hambar berubah menjadi tape yang lembut dan berasa manis serta sedikit berair?
Ini semua terjadi karena adanya kinerja mikroorganisme berupa jamur Saccaromyces cereviceae atau yang lebih dikenal dengan nama ragi yang ditambahkan ke dalam beras ketan yang selanjutnya dikenal dengan istilah fermentasi.
Mikroorganisme tersebut memanfaatkan karbohidrat atau zat pati (yang selanjutnya terurai menjadi glukosa) di dalam beras ketan.
Selanjutnya glukosa mengalami reaksi kimia hingga membentuk asetaldehid dan gas karbondioksida.
Hal tersebut yang membuat tape ketan memiliki rasa manis yang khas serta seolah seperti bersoda.
Jika proses fermentasi terus berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama, maka asetaldehid akan bereaksi membentuk alkohol.
Hal ini mengindikasikan bahwa mengkonsumsi tape ketan yang sudah lama disimpan dapat menyebabkan mabuk.
Kumpulan organisme di dalam ragi digunakan untuk mengubah senyawa dalam beras menjadi senyawa yang lebih sederhana, sehingga merubah tekstur dan cita rasa pada produk olahannya.
Ini termasuk dalam definisi pertama dari bioteknologi yakni pemanfaatan atau pendayagunaan organisme.
2. Pembuatan Vaksin
Definisi kedua dari bioteknologi adalah pemanfaatan bagian dari tubuh organisme yang diberdayagunakan untuk menghasilkan produk.
Contoh salah satu dari bioteknologi ini adalah pembuatan vaksin Covid-19.
Vaksin Covid-19 dibuat dari bagian tubuh sub unit dari protein virus atau materi genetik dari virus Corona itu sendiri.
Contoh lainnya ada Vaksin Hepatitis B Rekombinan.
Pada awalnya, vaksin hepatitis dikembangkan dari darah penderita pasien hepatitis tersebut.
Caranya adalah dengan mengekstraksi protein permukaan virus dari darah pasien yang terinfeksi kronis.
Namun proses ini cukup membahayakan bagi pasien, karena jumlah darah yang diambil untuk produksi vaksin ini terlalu tinggi.
Baca juga: Contoh Bahan Pangan Produk Hasil Bioteknologi dalam Kehidupan Sehari-hari
Di sisi lain, karena vaksin ini diproduksi dari tubuh penderita maka biasanya terjadi penolakan sistem imun oleh kandidat yang ingin di vaksin.
Beberapa efek samping umum yang dapat terjadi setelah menerima vaksin hepatitis B yakni kemerahan, nyeri, bengkak, sakit kepala, kelelahan, atau muncul benjolan di area suntikan.
Dengan perkembangan bioteknologi, sekarang kita bisa membuat vaksin dengan memanfaatkan bagian kecil dari protein patogen sehingga dapat diproduksi masal dan memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dibandingkan dengan vaksin dari darah pasien.
3. Pembuatan Golden Rice
Definisi yang ketiga yaitu penggunaan atau prinsip proses biologi dalam bioteknologi.
Contohnya adalah pembuatan Golden Rice.
Golden Rice atau beras emas merupakan beras yang sama dengan beras pada umumnya yang dimodifikasi, sehingga berwarna menjadi kekuningan.
Golden rice berbeda dengan nasi kuning.
Golden rice memiliki ciri yg unik pada fisiknya, yakni bijinya yang berwarna kekuningan seperti warna kunyit.
Kandungan vitamin dalam golden rice yaitu Vitamin A dan Zat besi yang lebih tinggi dari beras biasa.
Sementara nasi kuning terbuat dari beras putih biasa yang dimasak dengan kunyit serta santan dan rempah-rempah.
Dengan ditambahkannya bumbu-bumbu dan santan, nasi kuning memiliki rasa yang lebih gurih daripada nasi putih.
Baca juga: Bioteknologi Kelautan Bermanfaat Ciptakan Pembangunan Ekonomi Biru
Lantas, apa yang menyebabkan Golden Rice tersebut menjadi berwarna kuning dan penting untuk diproduksi?
Warna kekuningan pada Golden Rice disebabkan karena kehadiran senyawa β- karoten yang ditambahkan ke dalam beras tersebut.
Senyawa β- karoten merupakan pigmen berwarna merah jingga yang bisa dikonversi menjadi vitamin A di dalam tubuh manusia.
Perlu diketahui, vitamin A berfungsi untuk perkembangan dan perawatan kesehatan penglihatan manusia agar bisa melihat dengan baik.
Deficiency atau kekurangan vitamin A dapat menyebabkan terganggunya penglihatan dan malnutrisi.
Kenapa harus beras yang dimodifikasi dengan senyawa β- karoten?
Hal tersebut lantaran beras merupakan makanan pokok bagi masyarakat Asia Tenggara khususnya Indonesia dan banyak daerah di Asia yang masyarakatnya masih mengalami deficiency vitamin A.
Jadi itulah alasan kenapa varietas beras ini dikembangkan.
Modifikasi beras ini berhasil karena memanfaatkan proses biologi yang disebut dengan proses rekayasa genetika.
Membuat produk beras emas merupakan aplikasi bioteknologi dengan pemanfaatan prinsip atau proses ilmiah dalam biologi.
Setiap organisme, baik itu tumbuhan maupun hewan telah dimodifikasi secara genetika yang disebut sebagai organisme transgenik atau dalam istilah asing disebut juga dengan Genetically Modified Organism (GMO).
Jadi intinya bidang bioteknologi itu luas, dari pemanfaatan organisme hingga penerapan prinsip proses biologi yang salah satunya adalah proses rekayasa genetika untuk kesejahteraan manusia.
Pembahasan lebih lanjut tentang materi Bioteknologi lainnya bisa kamu dapatkan di aplikasi Skolla.
Ada materi lainnya juga yang bisa kamu pelajari di sana.
Klik app.skolla.online untuk mulai belajar!
(Tribunnews.com/Latifah)