TRIBUNNEWS.COM - Teks anekdot merupakan satu di antara materi pembelajaran Bahasa Indonesia yang dipelajari oleh siswa SMA.
Teks anekdot adalah sebuah cerita pendek yang berisi sindiran terhadap sesuatu, seseorang, atau fenomena sosial yang dilengkapi atau dikemas dengan humor.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya.
Isi pokok dari sebuah teks anekdot adalah sindiran pada suatu hal atau pada seseorang.
Fungsinya adalah sebagai hiburan atau intermeso yang dilengkapi dengan sebuah sindiran terhadap suatu hal.
Perbedaan Anekdot dan Humor
Meski sama-sama lucu dan menghibur, anekdot dengan humor memiliki sejumlah perbedaan.
Anekdot mengandung makna tersirat, baik lewat teks maupun percakapan yang hendak disampaikan.
Sindiran dalam anekdot untuk seseorang, kelompok masyarakat, atau instansi tertentu, serta bisa dipahami setiap orang.
Oleh karena itu, topik yang dibahas berhubungan dengan kepentingan khalayak.
Sementara humor, tidak ada makna tersirat sehingga hanya berfungsi sebagai hiburan.
Topik yang dibicarakan dalam humor adalah hal umum dan tidak berhubungan dengan kepentingan orang banyak.
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 32 Kurikulum Merdeka, Analisis Struktur Teks Anekdot
Contoh Teks Anekdot
Setelah mengetahui penjelasan tentang teks anekdot, berikut contoh teks anekdot singkat tentang hukum yang perlu diketahui.
Seorang dosen fakultas hukum suatu universitas sedang memberikan kuliah hukum pidana. Suasana kelas biasa-biasa saja.
Saat sesi tanya jawab tiba, Ali bertanya kepada Pak Dosen. "Apa kepanjangan KUHP, Pak?" Pak Dosen tidak menjawab sendiri, tetapi melemparkannya kepada Ahmad. "Saudara Ahmad, coba dijawab pertanyaan Saudara Ali tadi," pinta Pak Dosen. Dengan tegas Ahmad menjawab, "Kasih Uang Habis Perkara, Pak."
Mahasiswa lain tentu tertawa, sedangkan Pak Dosen hanya menggeleng-gelengkan kepala seraya menambahkan pertanyaan kepada Ahmad, "Saudara Ahmad, dari mana Saudara tahu jawaban itu?" Dasar Ahmad, pertanyaan Pak Dosen dijawabnya dengan tegas, "Peribahasa Inggris mengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik, Pak." Semua mahasiswa di kelas itu tercengang. Mereka berpandang-pandangan. Lalu, mereka tertawa terbahak-bahak.
Gelak tawa mereda. Kelas kembali berlangsung normal.
Untuk mengetahui lebih banyak lagi mengenai contoh teks anekdot, dapat dipelajari dengan mengakses aplikasi Skolla.
Di dalam aplikasi Skolla, kamu bisa mengakses Video Pembelajaran, Live Class, dan Latihan Soal.
Struktur Teks Anekdot
Aspek yang harus ada dalam struktur teks anekdot ialah orientasi, krisis, dan reaksi.
Berikut struktur teks anekdot.
1. Orientasi
Bagian orientasi berisi pengenalan kondisi atau karakter tokoh, penggambaran hal-hal terkait dengan apa, kapan, di mana, siapa, mengapa, bagaimana, dan gambaran tentang masalah yang akan dihadapi tokoh.
Berdasarkan contoh anekdot di atas, yang termasuk bagian orientasi ada pada paragraf yang berisi pertanyaan Ali pada Pak Dosen tentang kepanjangan KUHP.
2. Komplikasi
Komplikasi berisi masalah yang dihadapi tokoh.
Penulis menyampaikan puncak cerita yang mengundang tawa sekaligus kritikan terhadap topik yang diangkat. Bagian ini disebut juga dengan krisis dan reaksi.
Krisis merupakan bagian yang berisi kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa, sedangkan reaksi (respons) dapat berupa sikap mencela atau menertawakan.
Sesuai dengan contoh di atas, yang termasuk bagian komplikasi adalah jawaban Ahmad tentang kepanjangan KUHP.
Selain itu, paragraf ke-4 juga merupakan bagian komplikasi.
3. Evaluasi
Evaluasi berisi komentar terhadap isi atau pesan dari fenomena yang telah diceritakan.
Bagian ini disebut juga sebagai koda.
Contoh bagian evaluasi seperti dalam teks kepanjangan KUHP di atas adalah: Gelak tawa mereda. Kelas kembali berlangsung normal.
Contoh Soal dan Pembahasan
Pada malam Jumat, paling banyak ditemukan politisi melakukan blusukan, termasuk Dauman (maaf bukan nama sebenarnya). Dauman mendatangi kampung yang diterjang banjir paling parah. Kebetulan di sana banyak wartawan meliput sehingga dia makin semangat menyerahkan bingkisan.
Dauman juga tidak mau menyia-nyiakan sorotan kamera wartawan. Dia mencari strategi agar tetap menjadi perhatian media. Dauman berusaha masuk ke tempat banjir dan menceburkan dirinya ke air. Sial baginya, dia terperosok ke selokan dan terseret derasnya air. Dauman sekuat tenaga melawan arus, tetapi tak berdaya. Dia hanyut.
Untung regu penolong sangat sigap. Meskipun terseret cukup jauh, Dauman masih bisa diselamatkan. Dia dibawa ke posko kesehatan dan dibaringkan di bangsal. Waktu itu, semua bangsal penuh oleh orang pingsan. Dauman kaget melihat orang yang ada di situ. Semuanya dia kenal, para politisi yang sedang blusukan juga. Lebih kaget lagi ketika dia melihat doa tertulis di dinding “Ya, Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas.” Dauman pingsan.
Bagian komplikasi pada paragraf di atas terletak di paragraf ....
A. 1
B. 2
C. 3
D. 1 dan 2
E. 2 dan 3
Jawaban: E. 2 dan 3
Pembahasan: Komplikasi atau krisis dalam teks anekdot adalah bagian yang membahas masalah utama dalam cerita.
Dalam cerita di atas, Dauman menghadapi “masalah” terseret air, hanyut, kemudian ditolong regu penolong. Saat di bangsal yang penuh orang pingsan, ia justru membaca tulisan yang berbunyi "Ya, Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas."
Untuk mengetahui lebih lanjut terkait materi Bahasa Indonesia, kamu dapat mengakses aplikasi Skolla.
Tak hanya itu, dalam aplikasi Skolla juga tersedia beragam materi dari seluruh mata pelajaran.
Segera akses aplikasi Skolla dan nikmati kemudahan belajar dan memahami materi sekolah secara lengkap.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)