TRIBUNNEWS.COM - Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar pelatihan dan pembuatan pupuk organik dengan starter aktinomiset penghasil enzim hidrolitik dalam rangka meningkatkan hasil tanaman sayur di Desa Barepan, Kecamatan Cawas, Klaten.
Kegiatan pengabdian ini diketuai Dr. Umi Fatmawati, S.Pd., M.Si dengan anggota Dr. Harlita, M.Si, Yasir Asidiq, S.Pd., M.Sc.Ph.D, Risma Gita Priyanti, Nayla Hafidzah, Ken Amara Minarni Ramadani, Magita Eka Suci, Syarif Anwar, Rofif Irfanudin, Muhammad Krisna Handoyo Wibowo, Nur Hidayah, Adha Nisfatulsanah, dan Lathifah Radha Istiyova.
Umi Fatmawati selaku ketua tim menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan dan memberikan pelatihan pembuatan kompos dengan bantuan starter mikroba aktinomiset rhizosfer potensial sebagai agen biodekomposer serta pelatihan budidaya sayur organik berskala rumah di Dukuh Gebang, Desa Barepan, Cawas, Kabupaten Klaten.
“Mikroba yang digunakan dalam pembuatan kompos merupakan mikroba starter hasil penelitian sebelumnya di laboratorium. Mikroba ini berupa konsorsium aktinobakteri yang teridentifikasi memiliki kemampuan dalam menghasilkan enzim hidrolitik seperti selulase, amilase, protease, kitinase, dan memiliki karakter pemacu tumbuh yaitu mampu menghasilkan fitohormon dan membantu penyediaan unsur hara bagi tanaman.”
“Materi organik yang dimanfaatkan sebagai bahan kompos adalah jerami dan daun kering yang memiliki rasio C/N tinggi. Dengan pemberian bakteri aktinomiset hidrolitik proses dekomposisi bahan organik dapat berlangsung lebih cepat. Hasil pupuk kompos tersebut dapat digunakan untuk budidaya sayur organik,” ucapnya kepada Tribunnews.com, Jumat (25/10/2024).
Selain itu, pekarangan rumah warga yang belum dimanfaatkan dapat difungsikan sebagai tempat budidaya sayur menggunakan pupuk kompos yang telah dibuat.
Pelatihan tersebut dihadiri oleh tim dari UNS, pembina Kelompok Wanita Tani (KWT) Subur Makmur, anggota KWT Subur Makmur, ibu-ibu PKK Dukuh Gebang, Pemerintah Desa Barepan yang diwakili oleh Ibu Tri Isworo Rini, dan Karang Taruna Dukuh Gebang Desa Barepan Cawas.
Materi yang dipaparkan pada kegiatan sosialisasi ini meliputi mikroorganisme lokal yang berpotensial sebagai dekomposer dan mendukung pertumbuhan tanaman oleh Yasir Sidiq, S.Pd. M.Sc. Ph.D, cara perbanyakan bakteri dengan media alternatif yang disampaikan oleh Umi Fatmawati, prinsip pertanian berkelanjutan dengan mengaplikasikan pupuk organik yang memanfaatkan bakteri Streptomyces sp.
Baca juga: Tembus Pasar Afrika, Pupuk Organik Asal Sragen Dapat Penghargaan dari Menteri Pertanian Kamerun
“Mikroorganisme yang terdapat dalam pupuk organik membantu memperbaiki kondisi tanah baik secara fisik, kimia, maupun biologi. Fungsi lainnya adalah menambah zat hara yang berguna bagi tanaman karena adanya zat pengatur tumbuh yang berasal dari mikroorganisme tersebut. Selain itu, beberapa mikroorganisme berfungsi sebagai penambat N, K, dan pelarut fosfat,” ujar Umi Fatmawati.
Hari kedua penyampaian materi oleh Dr Harlita, M.Si mengenai berbagai jenis hama tanaman dan pengendaliannya secara organik untuk menjaga keseimbangan ekologi dan lingkungan. Pada kegiatan juga dilakukan serah terima peralatan untuk menunjang produksi dan pengembangan pupuk organik yang dapat dimanfaatkan oleh mitra.
Pembina Kelompok Wanita Tani “Subur Makmur” Suparjan Prasetya menyambut antusias kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan oleh tim pengabdian masyarakat dari Universitas Sebelas Maret. Sebagai bentuk apresiasi, kegiatan sosialisasi dan pelatihan ditutup dengan pertunjukan kesenian Gejog Lesung yang ditampilkan oleh ibu-ibu anggota KWT Subur Makmur Desa Barepan.
“Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak atas pelaksanaan kegiatan ini. Saya juga berharap melalui sosialisasi ini warga Dukuh Gebang terutama anggota KWT, ibu-ibu PKK, dan Karang Taruna dapat menerapkan penanaman sayur menggunakan pupuk kompos. Semoga kegiatan ini dapat berlanjut dan mampu menjalin kemitraan yang baik,” tuturnya.
(*)